Absolutisme dan konstitusionalisme adalah dua sistem politik berbeda yang telah memainkan peran penting dalam sejarah dan terus membentuk dunia modern kita. Memahami ide-ide di balik filosofi ini adalah kunci untuk memahami struktur pemerintahan saat ini, baik di dalam maupun luar negeri. Meskipun setiap konsep memiliki kelebihannya, mereka pada dasarnya berbeda; absolutisme menekankan pemerintahan terpusat yang kuat dengan otoritas tak terbatas atas warga negara yang dipimpin oleh satu penguasa absolut sementara konstitusionalisme menggunakan undang-undang untuk membatasi kekuasaan pemerintah sambil melindungi hak-hak warga negara. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi apa sebenarnya yang memisahkan absolutisme dari konstitusionalisme dan mengapa hal itu terus menjadi begitu signifikan hingga saat ini.
Apa itu Absolutisme?
Absolutisme adalah bentuk pemerintahan di mana penguasa atau kelompok kecil memegang semua kekuasaan, biasanya melalui seperangkat hukum dan kebiasaan tertentu. Absolutisme populer di kalangan monarki di Eropa selama abad ke-17 dan ke-18, tetapi masih terlihat di seluruh dunia saat ini.
- Absolutisme berbeda dengan bentuk pemerintahan lainnya, seperti demokrasi atau komunisme, yang dicirikan oleh lebih banyak kekuasaan yang diberikan kepada warga negara atau individu.
- Ide absolutis bergantung pada keyakinan bahwa satu orang atau kelompok kecil dapat membuat keputusan lebih baik daripada massa. Namun, sejarah telah menunjukkan kepada kita bahwa model pemerintahan seperti ini sering menimbulkan tirani dan penyalahgunaan kekuasaan.
- Absolutisme mungkin merupakan solusi yang menarik untuk beberapa masalah, tetapi penting untuk mempertimbangkan potensi efek negatif apa pun sebelum merangkul sistem yang sepenuhnya absolut.
Apa itu Konstitusionalisme?
Konstitusionalisme adalah seperangkat keyakinan politik yang menekankan pentingnya konstitusi tertulis untuk menetapkan batasan pada pemerintahan. Konstitusionalisme melihat penciptaan dan penegakan tujuan, kerangka hukum sebagai penting untuk melindungi hak-hak individu dan kebebasan dari kemungkinan campur tangan atau pelanggaran kekuasaan negara.
Konstitusionalisme adalah pusat demokrasi liberal karena menciptakan sistem yang mempromosikan demokrasi dan kebebasan dari pemerintahan yang sewenang-wenang. Konstitusionalisme membantu membangun stabilitas dalam pemerintahan dengan memberikan pedoman yang mengatur bagaimana pemerintah membuat keputusan sambil kemudian membatasi kemampuannya untuk membuat keputusan impulsif. Konstitusionalisme telah diadopsi di banyak negara di seluruh dunia, menjadikannya salah satu elemen penentu dari negara modern mana pun.
Perbedaan antara Absolutisme dan Konstitusionalisme
- Absolutisme dan Konstitusionalisme adalah dua metode berbeda dalam mengatur suatu negara atau bangsa. Absolutisme adalah sistem pemerintahan di mana satu penguasa, seringkali seorang raja, memegang semua kekuasaan politik.
- Dengan demikian, Absolutisme memungkinkan otoritas penuh atas warga negara dan hukumnya, tanpa memerlukan persetujuan dari orang yang diperintahnya. Di sisi lain, dalam Konstitusionalisme kekuasaan terletak pada rakyat, bukan pada penguasa; jenis pemerintahan ini membatasi otoritas pemimpin dan memberi warga negara hak-hak tertentu yang tidak dapat diambil oleh badan pemerintah mana pun.
- Dengan demikian, Absolutisme memberikan kekuasaan tertinggi kepada satu penguasa sedangkan Konstitusionalisme bergantung pada persetujuan warga negara dan memungkinkan transparansi yang lebih besar dan lebih banyak pembatasan pada kekuasaan pemerintah.
Kesimpulan
Kesimpulannya, jelas ada perbedaan yang jelas antara absolutisme dan konstitusionalisme. Sementara absolutisme memungkinkan satu penguasa untuk memiliki kekuasaan penuh atas negara, konstitusionalisme membatasi kekuasaan pemerintah melalui seperangkat undang-undang. Seperti yang dapat kita lihat dari contoh sejarah, kedua sistem memiliki pro dan kontra. Secara umum, negara-negara tampaknya berjalan lebih baik di bawah pemerintahan konstitusional dibandingkan dengan pemerintahan absolut; namun, ini tidak berarti bahwa rezim absolut tidak dapat berhasil. Penting untuk diingat bahwa setiap negara itu unik dan apa yang berhasil untuk satu negara mungkin tidak berhasil untuk negara lain.