Bronkitis dan bronkiolitis keduanya bisa menjadi penyakit pernapasan tidak nyaman yang disertai batuk dan gejala serupa lainnya. Penting untuk mengambil penilaian situasi yang akurat untuk membedakan antara kedua penyakit ini, karena masing-masing penyakit memerlukan serangkaian perawatan yang unik. Dalam postingan blog ini, kami akan memberikan gambaran menyeluruh tentang perbedaan antara bronkitis dan bronkiolitis sehingga Anda dapat lebih memahami kondisi Anda. Kami juga akan menguraikan variasi gejala bersama dengan tes diagnostik yang sesuai dan rangkaian pengobatan yang mungkin diperlukan untuk setiap penyakit. Jika akhir-akhir ini Anda merasa tidak enak badan, baca terus untuk mengetahui perbedaan antara dua masalah pernapasan yang berpotensi parah ini!
Apa itu bronkitis?
Bronkitis adalah peradangan pada saluran yang membawa udara ke dan dari paru-paru. Bronkitis bisa akut, atau jangka pendek, berlangsung hanya beberapa hari atau minggu, atau bisa kronis, berlangsung berbulan-bulan hingga bertahun-tahun.
- Bronkitis disebabkan oleh virus atau bakteri, meski bisa juga dipicu oleh asma, merokok, alergi, polusi udara, dan menghirup iritan seperti asap kimia dan debu. Gejala Bronkitis termasuk kemacetan dada dan batuk terus-menerus yang menghasilkan lendir kental.
- Penderita bronkitis juga dapat mengalami kesulitan bernapas dan kelelahan akibat pembengkakan saluran bronkial yang mengganggu penghirupan atau penghembusan oksigen.
- Sementara beberapa kasus Bronkitis ringan sembuh dengan sendirinya, Bronkitis parah seringkali memerlukan intervensi medis termasuk antibiotik, steroid, penekan batuk, dan obat pengencer lendir.
- Mengambil tindakan pencegahan seperti berhenti merokok dan menghindari polusi udara bila memungkinkan juga merupakan langkah penting dalam mengurangi kemungkinan seseorang mengalami gejala Bronkitis.
Apa itu bronkiolitis?
- Bronkiolitis adalah penyakit pernapasan serius yang biasanya disebabkan oleh virus. Ini mempengaruhi saluran udara dan paru-paru, biasanya mempengaruhi bayi muda dan anak di bawah usia dua tahun. Bronchiolitis umumnya dimulai dengan gejala seperti pilek seperti pilek, demam, dan batuk.
- Saat infeksi berkembang, hal itu dapat menyebabkan kesulitan bernapas karena saluran udara meradang dan menumpuk lendir yang kental. Meskipun biasanya sembuh dengan sendirinya dalam dua hingga tiga minggu,
- Bronchiolitis bisa parah dan mungkin memerlukan perawatan di rumah sakit jika gejalanya memburuk atau tidak membaik. Penting bagi orang tua untuk tetap waspada terhadap tanda-tanda bahwa bayi mereka mungkin menderita Bronkiolitis dan mencari nasihat medis jika perlu.
Perbedaan antara Bronkitis dan Bronkiolitis
Bronkitis dan Bronkiolitis keduanya adalah penyakit pernapasan, tetapi keduanya berbeda dalam banyak hal.
- Bronkitis adalah infeksi pada saluran bronkial dan disebabkan oleh virus atau bakteri, sedangkan bronkiolitis terutama disebabkan oleh infeksi virus tertentu yang paling sering terjadi pada bayi dan anak kecil.
- Bronkitis biasanya muncul dengan gejala seperti batuk yang dapat berlangsung selama berminggu-minggu, kesulitan bernapas, dan produksi dahak.
- Bronchiolitis, di sisi lain, memiliki gejala yang lebih ringan termasuk batuk dan mengi saat bernafas serta hidung tersumbat.
- Selain itu, bronkiolitis biasanya hanya berlangsung beberapa hari hingga beberapa minggu sedangkan bronkitis bisa menjadi kronis dan bertahan lebih dari tiga minggu.
Penting untuk dicatat bahwa Bronchitus memerlukan perhatian medis dari dokter karena potensi komplikasi seperti pneumonia; namun, bronkiolitis jarang menyebabkan komplikasi atau memerlukan intervensi medis.
Kesimpulan
Perbedaan utama antara bronkitis dan bronkiolitis adalah bronkitis adalah peradangan pada saluran udara yang lebih besar sedangkan bronkiolitis adalah peradangan pada saluran udara yang lebih kecil. Bronkiolitis cenderung lebih banyak terjadi pada anak di bawah dua tahun dibandingkan pada orang dewasa, dan dapat menyebabkan masalah pernapasan yang serius. Jika menurut Anda anak Anda mungkin menderita bronkiolitis, pastikan untuk membawanya ke dokter sesegera mungkin. Terima kasih sudah membaca!