Jika Anda seperti banyak orang, terkadang Anda mungkin mengalami kecemasan. Anda mungkin juga pernah mendengar tentang Xanax dan Valium – dua obat yang digunakan untuk mengobati kecemasan. Tapi apa perbedaan di antara mereka? Dalam posting blog ini, kita akan melihat perbedaan antara Xanax dan Valium. Kami juga akan membahas mana yang mungkin tepat untuk Anda.
Apa itu Xanax?
Xanax adalah obat yang digunakan untuk mengobati gangguan kecemasan dan panik. Ini bekerja dengan memperlambat sistem saraf pusat, yang membantu mengurangi gejala kecemasan. Xanax juga digunakan untuk mengobati kondisi lain, seperti insomnia, penarikan alkohol, dan kejang. Xanax tersedia dalam bentuk pil dan cair, dan biasanya diminum dua atau tiga kali sehari. Xanax dapat menyebabkan efek samping, seperti mengantuk, sakit kepala, dan pusing. Xanax juga bisa membuat ketagihan, jadi penting untuk meminumnya hanya sesuai resep dokter.
Apa itu Valium?
Valium adalah obat yang digunakan untuk mengobati kecemasan dan gangguan panik. Ini juga digunakan untuk meredakan gejala sindrom penarikan alkohol. Valium bekerja dengan menurunkan aktivitas neurotransmitter GABA di otak.
Tindakan ini menyebabkan penurunan rangsangan sistem saraf, yang menghasilkan efek menenangkan. Valium tersedia sebagai tablet, tablet yang dapat disintegrasi secara oral, atau larutan. Valium harus dikonsumsi dengan makanan atau susu jika terjadi gangguan perut.
Dosis dewasa biasa untuk kecemasan adalah 2-10 mg dua sampai empat kali sehari. Dosis biasa orang dewasa untuk penarikan alkohol adalah 5-10 mg tiga atau empat kali sehari. Valium dapat berinteraksi dengan obat lain, jadi penting untuk memberi tahu dokter Anda tentang semua obat yang Anda gunakan. Valium dapat menyebabkan kantuk dan pusing, jadi penting untuk tidak meminum alkohol atau mengoperasikan mesin berat saat meminum obat ini.
Perbedaan antara Xanax dan Valium
Xanax dan Valium keduanya adalah obat Gangguan Kecemasan. Mereka bekerja dengan menekan sistem saraf pusat (SSP) untuk memungkinkan otak mengatasi kecemasan dengan lebih baik. Xanax bertindak lebih cepat daripada Valium, membuatnya lebih efektif dalam mengobati gangguan kecemasan yang ditandai dengan serangan panik atau gelombang kecemasan yang kuat. Xanax juga cenderung menyebabkan kecanduan daripada Valium, menjadikannya pilihan yang lebih aman untuk pengobatan jangka panjang. Namun, Xanax bisa lebih berbahaya daripada Valium jika tidak dikonsumsi sesuai resep, karena potensinya yang lebih tinggi dan sifat kerjanya yang lebih cepat. Karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai salah satu pengobatan.
Kesimpulan
Perbedaan utamanya adalah Xanax adalah benzodiazepin kerja pendek sedangkan Valium adalah obat kerja panjang. Ini berarti Xanax mulai bekerja lebih cepat tetapi lebih cepat habis daripada Valium. Kedua obat tersebut digunakan untuk mengobati gangguan kecemasan, tetapi dokter mungkin meresepkannya untuk alasan yang berbeda. Misalnya, Valium mungkin diresepkan untuk orang dengan kecemasan kronis karena bertahan lebih lama di dalam tubuh. Namun, jika Anda membutuhkan pertolongan cepat dari serangan panik, dokter Anda mungkin akan meresepkan Xanax sebagai gantinya.