Ketika Anda merasakan sensasi berdenyut di kepala, apakah Anda langsung berasumsi bahwa Anda mengalami migrain? Jika demikian, Anda tidak sendirian. Banyak orang mengacaukan migrain dengan serangan iskemik transien (TIA), yang juga dikenal sebagai stroke mini. Meskipun ada beberapa kesamaan antara kedua kondisi tersebut, ada juga perbedaan utama. Dalam postingan ini, kami akan menguraikan perbedaan antara migrain dan TIA, sehingga Anda dapat lebih memahami apa yang terjadi saat episode ini menyerang.
Apa itu migrain?
Migrain adalah kondisi umum yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Hal ini ditandai dengan sakit kepala yang parah, seringkali di satu sisi kepala, dan dapat disertai dengan mual, muntah, dan kepekaan terhadap cahaya dan suara.
Serangan migrain dapat berlangsung selama berjam-jam atau bahkan berhari-hari dan dapat sangat melemahkan sehingga penderitanya tidak dapat melakukan aktivitas normalnya. Sementara penyebab pasti dari migrain tidak diketahui, diperkirakan berhubungan dengan perubahan pada batang otak dan saraf trigeminal.
Migrain sering terjadi dalam keluarga, dan banyak penderita memiliki riwayat migrain dalam keluarganya. Tidak ada obat untuk migrain, tetapi ada perawatan yang dapat membantu meredakan gejalanya.
Apa itu TIA?
TIA adalah keadaan darurat medis yang membutuhkan penilaian mendesak di rumah sakit. TIA disebabkan oleh penurunan suplai darah sementara ke bagian otak Anda. Gejala TIA sama dengan gejala stroke, namun hanya berlangsung dalam waktu singkat dan tidak menyebabkan kerusakan permanen.
- TIA harus ditangani dengan sangat serius karena seringkali merupakan tanda peringatan bahwa Anda berisiko terkena stroke di masa mendatang. TIA biasanya tidak menyebabkan kerusakan permanen, tetapi penting untuk segera mendapatkan bantuan medis jika Anda merasa Anda atau orang lain mungkin mengalami TIA.
- TIA terjadi ketika suplai darah ke bagian otak Anda terganggu untuk waktu yang singkat. Ini mungkin karena penyumbatan di salah satu arteri kecil yang memasok darah ke otak Anda.
- TIA terkadang disebut stroke mini, tetapi penting untuk diingat bahwa TIA sama seriusnya dengan stroke dan memerlukan perhatian medis segera. Setelah TIA, Anda berisiko mengalami TIA lagi atau stroke berat dalam beberapa hari atau minggu ke depan.
Itulah mengapa sangat penting untuk menemui dokter sesegera mungkin setelah mengalami gejala TIA. Jika Anda mengira Anda atau orang lain mungkin mengalami TIA, penting untuk segera menelepon 999 dan meminta ambulans.
Perbedaan antara Migrain dan TIA
Migrain dan TIA adalah dua kondisi yang sangat berbeda.
- Migrain adalah sakit kepala kronis berulang yang sering disertai mual, muntah, dan kepekaan terhadap cahaya.
- TIA, di sisi lain, adalah serangan iskemik transien yang terjadi ketika ada gangguan sementara aliran darah ke otak.
- Meskipun migrain dan TIA dapat menyebabkan sakit kepala parah, Migrain adalah kondisi jangka panjang sedangkan TIA adalah kejadian singkat yang hanya terjadi satu kali.
- Selain itu, sakit kepala migrain biasanya tidak sekuat sakit kepala TIA.
- Penderita migrain juga dapat mengalami aura, yaitu gangguan penglihatan atau pendengaran yang mendahului sakit kepala. TIA biasanya tidak menyebabkan aura.
Akhirnya, sakit kepala migrain biasanya berlangsung selama beberapa jam sementara sakit kepala TIA sembuh dalam beberapa menit hingga beberapa jam. Jika Anda mengalami sakit kepala berulang, penting untuk menemui dokter untuk menyingkirkan migrain atau penyebab potensial lainnya.
Kesimpulan
Migrain dan TIA adalah dua kondisi berbeda yang dapat menyebabkan gejala serupa. Mengetahui perbedaan antara keduanya penting, karena dapat membantu Anda mendapatkan perawatan yang tepat. Jika Anda mengalami salah satu gejala yang tercantum di atas, pastikan untuk menemui dokter Anda untuk diagnosis.