Meskipun Modernisme dan Postmodernisme adalah aliran pemikiran, ada beberapa perbedaan mencolok di antara keduanya. Modernisme didasarkan pada gagasan bahwa ada satu realitas objektif yang dapat ditemukan melalui akal dan eksperimen. Postmodernisme, di sisi lain, lebih skeptis terhadap gagasan ini, dan percaya bahwa realitas itu subyektif dan terus berkembang. Ini menghasilkan cara yang berbeda dalam memandang seni, sastra, dan arsitektur. Secara umum, Modernisme cenderung lebih linier dan terstruktur, sedangkan Postmodernisme lebih kacau dan ironis. Jadi, jika Anda mencoba memutuskan mana yang akan dipelajari, penting untuk memahami konsep kunci di balik masing-masingnya.
Apa itu Modernisme?
Modernisme adalah gerakan budaya yang dimulai pada akhir abad ke-19 dan berlangsung hingga pertengahan abad ke-20. Itu ditandai dengan penolakan terhadap nilai-nilai dan konvensi tradisional, fokus pada individualisme dan eksperimentasi, dan kepercayaan pada kemajuan dan reformasi sosial. Seniman modernis berusaha mendefinisikan kembali seni untuk era baru, menciptakan karya yang ekspresif, abstrak, dan seringkali dekoratif. Arsitek modernis menolak desain tradisional demi gaya fungsionalis; sementara penulis Modernis berusaha untuk mendefinisikan kembali sastra dengan teknik inovatif seperti aliran kesadaran. Modernisme memiliki dampak besar pada semua bidang budaya, mulai dari seni dan arsitektur hingga mode dan desain. Itu terus menjadi kekuatan yang berpengaruh di abad ke-21.
Apa itu Postmodernisme?
Postmodernisme adalah gerakan filosofis dan artistik yang dimulai pada pertengahan abad ke-20. Itu adalah reaksi terhadap nilai-nilai tradisional gerakan Modernis, yang menekankan kemajuan, nalar, dan individualisme. Postmodernis sebaliknya percaya bahwa kebenaran itu relatif dan tidak ada yang namanya realitas objektif. Mereka sering menggunakan ironi dan parodi untuk mengkomunikasikan ide-ide mereka, dan karya mereka sering memasukkan unsur budaya populer. Postmodernisme memiliki pengaruh signifikan pada seni, arsitektur, sastra, film, dan filsafat. Namun, ia juga dikritik karena kurangnya kejelasan dan kecenderungannya untuk merayakan kekacauan di atas ketertiban.
Perbedaan antara Modernisme dan Postmodernisme
Modernisme dan Postmodernisme adalah dua aliran pemikiran yang semakin diperdebatkan dan didiskusikan sejak akhir abad ke-20. Modernisme adalah gerakan yang menekankan pada individu, tujuan, dan universal, sedangkan Postmodernisme adalah reaksi terhadap Modernisme yang menekankan pada subyektif, relasional, dan partikular. Modernisme muncul sebagai tanggapan terhadap Revolusi Industri ketika masyarakat mulai menjauh dari nilai-nilai tradisional menuju cara berpikir yang lebih ilmiah dan rasional. Postmodernisme, di sisi lain, tumbuh dari ketidakpuasan terhadap Modernisme, dan fokusnya pada nalar dan objektivitas. Sebaliknya, Postmodernis berusaha untuk menantang nilai-nilai dan ide-ide tradisional, seringkali menggunakan ironi dan sarkasme. Sementara Modernisme dan Postmodernisme berbeda dalam banyak hal, keduanya memiliki komitmen yang sama terhadap perubahan budaya.
Kesimpulan
Dua aliran pemikiran, Modernisme dan Postmodernisme, memiliki gagasan yang sangat berbeda tentang seni. Sementara Modernisme berfokus pada niat seniman dan kemurnian karya, Postmodernisme adalah tentang dekonstruksi dan interpretasi. Mungkin sulit untuk menentukan sekolah mana yang termasuk dalam karya seni karena ada begitu banyak faktor yang berperan, tetapi dengan memahami dasar-dasar kedua ideologi ini, Anda dapat mulai mendapatkan ide yang lebih baik tentang apa yang Anda lihat.