Membedakan antara larutan cair dan berair dapat membingungkan bagi mereka yang baru mengenal kimia. Secara umum, cairan tidak dapat dimampatkan dan memiliki tegangan permukaan yang rendah. Larutan berair, di sisi lain, pada dasarnya adalah air dengan zat terlarut terlarut. Sementara perbedaan ini mungkin tampak akademis, mereka dapat memiliki implikasi penting dalam teknik kimia dan bidang penyelidikan ilmiah lainnya. Dalam posting ini, kita akan melihat lebih dekat perbedaan antara larutan cair dan berair, dan menjelajahi beberapa sifat utamanya.
Apa itu Cairan?
Cairan adalah keadaan materi di mana molekul-molekulnya berdekatan tetapi tidak berada dalam posisi tetap. Ini berarti cairan dapat mengalir dan mengambil bentuk wadahnya. Molekul-molekul dalam cairan terus bergerak dan bertabrakan satu sama lain. Mereka dapat meluncur melewati satu sama lain, tetapi mereka juga tertarik satu sama lain. Daya tarik ini dikenal sebagai kohesi, dan memberikan sifat khas pada cairan. Misalnya, kohesi bertanggung jawab atas tegangan permukaan air. Ini juga memungkinkan cairan disimpan dalam wadah tanpa bocor. Secara umum, cairan tidak dapat dimampatkan, artinya volumenya tidak berubah ketika tekanan diterapkan padanya. Ini karena molekul-molekul dalam cairan sudah sangat dekat satu sama lain dan tidak dapat dipaksakan lebih dekat lagi.
Apa itu Aqueous?
Berair adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan larutan di mana pelarutnya adalah air. Kata berair berasal dari kata Latin untuk air, aqua. Larutan berair sangat umum, karena air adalah pelarut yang sangat baik dan dapat melarutkan banyak zat berbeda. Larutan berair sering digunakan di industri dan di rumah, karena aman, murah, dan mudah disiapkan. Contoh umum dari larutan air termasuk air garam, cuka, dan limun. Larutan berair dapat bersifat asam atau basa (basa), tergantung pada sifat zat terlarut. Larutan berair adalah bagian penting dari banyak reaksi kimia, karena dapat membantu memisahkan reaktan dan meningkatkan kinetika reaksi.
Perbedaan antara Cair dan Berair
Cair dan berair adalah dua istilah yang sering digunakan secara bergantian, tetapi ada perbedaan halus di antara keduanya. Cairan mengacu pada zat apa pun yang berada dalam keadaan cair pada suhu kamar, sedangkan berair merujuk secara khusus pada larutan air dan zat lain. Dengan kata lain, semua cairan adalah air, tetapi tidak semua larutan air adalah cairan.
Perbedaan ini penting dalam kimia, karena dapat membantu mengidentifikasi keadaan suatu zat. Misalnya, alkohol adalah cairan pada suhu kamar, tetapi tidak dianggap sebagai larutan air karena tidak larut dalam air. Di sisi lain, gula adalah larutan air karena larut dalam air. Memahami perbedaan antara kedua istilah ini dapat membantu meningkatkan keakuratan laporan dan eksperimen ilmiah.
Kesimpulan
Singkatnya, larutan berair lebih polar daripada cairan dan dapat membentuk ikatan hidrogen dengan molekul air lainnya. Ini memungkinkan mereka untuk melarutkan lebih banyak zat dan membuatnya lebih baik dalam mengangkut nutrisi dan membuang limbah dari tubuh. Meskipun cairan dan larutan berair memiliki manfaatnya, larutan berair umumnya dianggap lebih unggul untuk tujuan hidrasi dan kesehatan.