Saat memikirkan aktivitas yang melibatkan penggunaan tangan dan otot, apa yang terlintas di benak Anda? Apakah Anda memikirkan sesuatu yang menyenangkan, seperti bermain bola atau melukis? Atau apakah Anda memikirkan sesuatu yang lebih menantang, seperti mengikat sepatu atau mengerjakan teka-teki? Semua aktivitas ini memerlukan tingkat koordinasi tangan dan otot yang berbeda, yang dikenal sebagai keterampilan motorik kasar dan halus. Mari kita lihat lebih dekat perbedaan antara kedua jenis keterampilan ini.
Apa itu Keterampilan Motorik Kasar?
Keterampilan Motorik Kasar adalah serangkaian gerakan mendasar yang memungkinkan kita untuk berinteraksi dan menjelajahi lingkungan kita. Keterampilan ini melibatkan penggunaan kelompok otot besar dan biasanya dikembangkan selama masa kanak-kanak. Keterampilan Motorik Kasar dapat dibagi menjadi dua kategori besar: Keterampilan Lokomotor dan Keterampilan Non-Lokomotor. Keterampilan Lokomotor melibatkan gerakan yang membawa kita dari satu tempat ke tempat lain, seperti berjalan, berlari, dan melompat. Keterampilan Non-Lokomotor melibatkan gerakan yang mengubah posisi atau bentuk kita, seperti meregang, membungkuk, dan memutar. Keterampilan Motorik Kasar sangat penting untuk kehidupan sehari-hari, dan juga dapat memberikan dasar untuk keterampilan yang lebih kompleks di kemudian hari.
Apa itu Keterampilan Motorik Halus?
Keterampilan motorik halus adalah kemampuan untuk mengendalikan otot-otot kecil di tangan dan jari untuk melakukan tugas-tugas seperti menulis, mengancingkan baju, atau menggunakan gunting. Keterampilan motorik halus berkembang sepanjang masa kanak-kanak saat seorang anak memperoleh kekuatan dan koordinasi di tangan dan jari mereka. Banyak anak mulai mengembangkan keterampilan motorik halus sekitar usia 18 bulan ketika mereka mulai belajar cara mengambil benda kecil. Keterampilan motorik halus terus berkembang selama usia sekolah ketika anak-anak mempelajari tugas-tugas yang lebih kompleks seperti mengikat tali sepatu, membuat kancing, atau memotong dengan gunting. Beberapa anak mungkin membutuhkan bantuan ekstra untuk mengembangkan keterampilan motorik halus mereka jika mereka mengalami kesulitan dengan tugas-tugas seperti memegang pensil atau menggunakan gunting. Ada banyak kegiatan yang dapat membantu meningkatkan keterampilan motorik halus seperti teka-teki, mengikat tali sepatu, menggambar, serta seni dan kerajinan. Keterampilan motorik halus adalah bagian penting dari kehidupan sehari-hari dan memungkinkan anak untuk melakukan tugas secara mandiri.
Perbedaan antara Keterampilan Motorik Kasar dan Halus
Keterampilan motorik kasar adalah kemampuan yang biasanya diperoleh selama masa kanak-kanak saat bayi belajar duduk, berdiri, berjalan, dan berlari. Keterampilan motorik kasar adalah gerakan otot besar yang melibatkan seluruh tubuh. mereka juga terkadang disebut keterampilan “bola-dan-soket” karena mereka menggunakan sendi-sendi besar di tubuh, seperti pinggul dan bahu. Keterampilan motorik halus adalah kemampuan menggunakan otot-otot kecil, seperti otot pada jari tangan dan kaki. Keterampilan ini penting untuk tugas-tugas seperti menulis, menggambar, dan menggunakan perkakas. Bayi mulai mengembangkan keterampilan motorik halus saat mereka belajar menggenggam dan memegang benda. Keterampilan ini terus berkembang selama masa kanak-kanak hingga remaja. Saat dewasa, kebanyakan orang telah menyempurnakan keterampilan motorik halus mereka dan dapat melakukan tugas-tugas rumit seperti menjahit atau bermain piano.
Keterampilan motorik kasar cenderung berkembang sebelum keterampilan motorik halus. Ini karena keterampilan motorik kasar memerlukan koordinasi dan kontrol yang lebih sedikit daripada keterampilan motorik halus. Misalnya, bayi mungkin belajar duduk sebelum dia belajar mengambil benda kecil dengan jarinya. Sebagian besar anak mengembangkan keterampilan motorik kasar dalam jangka waktu yang sama, tetapi mungkin ada beberapa variasi. Misalnya, beberapa anak mungkin belajar berjalan pada usia 9 bulan sementara yang lain mungkin baru bisa berjalan sampai usia 15 bulan. Perkembangan keterampilan motorik halus juga bervariasi dari anak ke anak. Beberapa anak mungkin mulai menggambar pada usia 2 tahun sementara yang lain mungkin tidak mulai sampai usia 4 tahun. Keterlambatan perkembangan keterampilan motorik kasar atau halus dapat menjadi tanda keterlambatan perkembangan yang lebih umum atau ketidakmampuan belajar tertentu seperti dyspraxia. Namun, banyak anak yang mengalami keterlambatan perkembangan motorik kasar atau halus mengejar ketertinggalannya pada usia sekolah.
Kesimpulan
Keterampilan motorik kasar adalah keterampilan yang melibatkan penggunaan otot-otot besar di tubuh Anda, seperti saat Anda berjalan atau berlari. Keterampilan motorik halus, di sisi lain, membutuhkan lebih banyak ketelitian dan penggunaan otot yang lebih kecil, seperti pada jari-jari Anda. Ketika mengembangkan keterampilan motorik kasar dan halus pada anak-anak, ada banyak tumpang tindih antara keduanya. Namun, setiap jenis keterampilan memerlukan jenis kegiatan yang berbeda untuk pengembangannya. Di sini kami telah menguraikan beberapa tip untuk membantu anak Anda mengembangkan keterampilan motorik kasar dan halusnya.