Ada perbedaan besar antara molekul polar dan non-polar. Molekul polar memiliki muatan positif dan negatif yang terdistribusi tidak merata, sedangkan molekul non-polar tidak memiliki muatan apa pun. Inilah yang membuat mereka berperilaku berbeda di lingkungan yang berbeda.
Apa itu Kutub?
Molekul polar adalah molekul di mana elemen pendorong elektron tidak berbagi elektron secara merata. Elektron ditarik lebih dekat ke satu unsur daripada yang lain, memberikan molekul muatan yang sedikit negatif di satu sisi (sisi di mana unsur miskin elektron berada) dan muatan yang sedikit positif di sisi lain (sisi di mana unsur kaya elektron berada). adalah). Pembagian elektron yang tidak merata ini menciptakan dipol, yang memberikan molekul polar sifat khasnya. Molekul polar tertarik satu sama lain karena muatan berlawanan menarik, sedangkan molekul non-polar tidak tertarik satu sama lain karena muatannya sama. Molekul polar juga memiliki titik leleh dan titik didih yang lebih tinggi daripada molekul non-polar karena membutuhkan lebih banyak energi untuk memecahnya.
Apa itu Non-polar?
Molekul non-polar adalah molekul yang memiliki pembagian elektron yang sama antara atom-atom dalam suatu molekul. Ini menciptakan distribusi kerapatan elektron yang simetris di sekitar molekul. Molekul non-polar tidak memiliki momen dipol, dan umumnya kurang reaktif dibandingkan molekul polar. Alasannya adalah molekul polar memiliki momen dipol, yang berarti bahwa mereka memiliki muatan yang sedikit positif di satu sisi dan muatan yang sedikit negatif di sisi lainnya. Ini menciptakan ketidakseimbangan dalam distribusi elektron, yang membuat molekul lebih reaktif. Molekul non-polar, di sisi lain, memiliki distribusi elektron yang sama di sekitar molekul, yang membuatnya kurang reaktif.
Perbedaan antara Polar dan Non-polar
Istilah polar dan non-polar mengacu pada distribusi muatan listrik di seluruh atom dalam molekul. Dalam molekul polar, muatannya tidak terdistribusi secara merata, sedangkan dalam molekul non-polar, muatannya terdistribusi secara merata. Perbedaan ini muncul dari fakta bahwa atom memiliki keelektronegatifan yang berbeda, yang merupakan ukuran seberapa kuat mereka menarik elektron. Ketika atom dengan keelektronegatifan berbeda membentuk ikatan, elektron ditarik lebih ke arah satu atom daripada yang lain, menghasilkan ikatan polar.
Polaritas suatu molekul tergantung pada jumlah dan jenis ikatan yang ada. Misalnya, air (H2O) adalah molekul polar karena mengandung dua ikatan polar. Perbedaan elektronegativitas antara oksigen (3,44) dan hidrogen (2,20) adalah 1,24, yang lebih besar dari 0,5 (ambang polaritas). Namun, metana (CH4) adalah molekul non-polar karena semua ikatannya bersifat non-polar. Perbedaan keelektronegatifan antara karbon (2,55) dan hidrogen (2,20) hanya 0,35, kurang dari 0,5. Akibatnya, metana tidak memiliki momen dipol bersih dan karenanya non-polar.
Kesimpulan
Kesimpulannya, molekul polar memiliki ujung positif atau negatif permanen, sedangkan molekul non-polar tidak. Molekul non-polar tertarik pada molekul non-polar lainnya karena pasangan elektronnya yang sama, sedangkan molekul polar ditarik bersama oleh muatan yang berlawanan. Ini adalah perbedaan penting saat mempertimbangkan jenis produk yang Anda tawarkan dan bagaimana mereka akan berinteraksi satu sama lain.