Perbedaan Utama – Amorf vs Kristal. Semua bahan dapat dikategorikan menjadi tiga keadaan utama berdasarkan sifat agregasi molekulnya; kategori ini disebut benda padat, cairan, dan gas. Gas dan cairan sangat berbeda dari padatan karena mereka tidak memiliki bentuk yang pasti dan mengambil bentuk wadah di mana mereka ditempatkan. Tidak seperti gas dan cairan, padatan memiliki bentuk tiga dimensi yang pasti dengan bentuk agregat molekul paling kompleks.
Selain itu, padatan relatif lebih keras, padat dan kuat dalam menjaga bentuknya. Tidak seperti gas dan cairan, padatan tidak banyak dipengaruhi oleh perubahan suhu atau tekanan. Selain itu, padatan memiliki berbagai sifat mekanik dan fisik termasuk konduktivitas listrik, konduktivitas termal, kekuatan, kekerasan, ketangguhan, dll. Karena sifat ini, padatan digunakan dalam berbagai aplikasi di bidang teknik, konstruksi, otomotif, fabrikasi dll. Padatan terutama ada dalam dua jenis: amorf dan kristal.
Perbedaan utama antara amorf dan kristal adalah amorf tidak memiliki struktur yang tersusun sedangkan kristal memiliki struktur yang sangat tersusun. Selain perbedaan utama ini, ada lebih banyak perbedaan antara kedua jenis padatan ini.
Pengertian Amorf
Ini adalah materi padat yang tidak memiliki struktur yang teratur. Itu berarti atom atau ion disusun tanpa bentuk geometris yang pasti. Amorf tertentu mungkin memiliki susunan yang teratur tetapi hanya meluas untuk beberapa unit Angstrom. Bagian-bagian yang tersusun rapi dalam amorf ini disebut kristalit. Karena adanya pengaturan yang tidak teratur, amorf kadang-kadang disebut sebagai cairan pendingin.
Padatan amorf tidak memiliki titik leleh yang tajam, sehingga transformasi cairan terjadi pada kisaran suhu. Properti seperti konduktivitas listrik dan termal, kekuatan mekanik, dan indeks bias juga tidak tergantung pada arah pengukuran; karenanya, mereka disebut isotropik.
Pengertian Kristal
Ini adalah padatan yang memiliki susunan atom, ion, atau molekul yang sangat teratur dalam struktur tiga dimensi yang terdefinisi dengan baik. Selain itu, padatan ini ditandai dengan sifat tahan banting dengan titik leleh yang tajam dan tinggi.
Tidak seperti padatan amorf, padatan kristal menunjukkan perilaku anisotropik ketika mengukur sifat fisiknya, yang tergantung pada arah pengukuran. Padatan kristal memiliki bentuk geometris yang pasti, yang tergantung pada kondisi selama pertumbuhan kristal.
Perbedaan Antara Amorf dan Kristal
Definisi
- Amorf: Amorf adalah padatan yang tidak memiliki struktur yang teratur. Itu berarti atom atau ion disusun tanpa bentuk geometris yang pasti.
- Kristal: Kristal adalah padatan yang memiliki susunan atom, ion, atau molekul yang sangat teratur dalam struktur tiga dimensi yang terdefinisi dengan baik.
Geometri / Struktur
- Amorf: Padatan amorf tidak memiliki struktur yang teratur; mereka tidak memiliki pola atau susunan atom atau ion atau bentuk geometris apa pun.
- Kristal: Padatan kristal memiliki geometri yang pasti dan teratur karena susunan atom atau ion yang teratur.
Titik lebur
- Amorf: Padatan amorf tidak memiliki titik leleh yang tajam.
- Kristal: Padatan kristal memiliki titik lebur yang tajam, di mana ia berubah menjadi keadaan cair.
Panas dari Fusi
- Amorf: Padatan amorf tidak memiliki karakteristik panas fusi, sehingga dianggap sebagai cairan super cooled atau pseudo-padatan.
- Kristal: Padatan kristal memiliki panas fusi yang pasti, sehingga dianggap sebagai padatan sejati.
Anisotropi dan Isotropi
- Amorf: Padatan amorf adalah isotropik karena memiliki sifat fisik yang sama di semua arah.
- Kristal: Padatan kristal bersifat anisotropik dan, karenanya, sifat fisiknya berbeda dalam arah yang berbeda.
Contoh
- Padatan Amorf: Kaca, polimer organik, dll. Adalah contoh padatan amorf.
- Padatan Kristal: Berlian, kuarsa, silikon, NaCl, ZnS, semua elemen logam seperti Cu, Zn, Fe dll. Adalah contoh padatan kristal.
Ikatan Antarpartikel
- Amorf Padat: Padatan amorf memiliki jaringan ikatan kovalen.
- Padatan Kristal: Padatan kristal memiliki ikatan kovalen, ikatan ion, ikatan Van der Waal dan ikatan logam.