Saat membeli properti, penting untuk mengetahui perbedaan antara akta dan akta kepercayaan. Akta adalah dokumen yang mentransfer kepemilikan properti dari penjual ke pembeli. Akta kepercayaan, di sisi lain, digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman. Penting untuk memahami mana yang digunakan dalam transaksi Anda, karena mereka memiliki konsekuensi hukum yang berbeda. Untuk informasi lebih lanjut tentang topik ini, teruslah membaca!
Apa itu Akta?
Akta adalah dokumen hukum yang mentransfer kepemilikan properti nyata dari satu orang ke orang lain. Dokumen tersebut ditandatangani oleh penjual dan pembeli, kemudian dicatat dengan pemerintah setempat. Akta biasanya mencakup nama pihak yang terlibat, deskripsi properti, dan kondisi atau batasan apa pun yang berlaku untuk pengalihan kepemilikan. Setelah akta dicatat, itu menjadi catatan publik, dan dapat digunakan untuk menetapkan kepemilikan properti. Akta adalah bagian penting dari setiap transaksi real estat, dan harus ditinjau dengan cermat sebelum ditandatangani.
Apa itu Akta Kepercayaan?
Akta Perwalian adalah dokumen yang digunakan untuk mentransfer hak legal atas properti riil dari satu orang ke orang lain. Akta Kepercayaan digunakan bersama dengan surat promes, dan memberi pemberi pinjaman (wali amanat) kekuatan untuk menjual properti jika peminjam gagal membayar pinjaman. Akta Kepercayaan adalah instrumen keamanan umum di Amerika Serikat, dan biasanya digunakan dalam situasi di mana peminjam tidak memiliki ekuitas yang cukup untuk mendapatkan hipotek konvensional.
Perbedaan antara Akta dan Akta Kepercayaan
- Akta dan Akta Kepercayaan keduanya adalah dokumen hukum. Akta adalah instrumen tertulis yang menyampaikan hak atas properti nyata. Akta Perwalian, di sisi lain, adalah instrumen jaminan tiga pihak yang menyampaikan hak atas properti nyata kepada wali amanat sebagai jaminan atas pelaksanaan suatu kewajiban. Perbedaan utama antara Akta dan Akta Kepercayaan adalah bahwa Akta adalah alat angkut biasa dari properti nyata, sedangkan Akta Kepercayaan digunakan sebagai jaminan untuk pembayaran kembali hutang melalui penjualan properti.
Baik Akta maupun Akta Kepercayaan biasanya dicatat dalam catatan publik. Orang yang memiliki properti nyata setelah pencatatan disebut penerima hibah. Untuk Akta, penerima hibah biasanya adalah orang yang membeli atau menerima properti yang sebenarnya dari orang lain. - Dalam kasus Akta Perwalian, penerima hibah selalu merupakan wali amanat, yang memegang hak atas properti nyata untuk kepentingan orang lain yang disebut penerima manfaat.
Penerima manfaat dalam Akta Kepercayaan dapat berupa bank atau lembaga pemberi pinjaman lainnya yang telah meminjamkan uang kepada debitur. Debitur dalam Akta Kepercayaan selalu merupakan orang yang meminjam uang dari pemberi pinjaman dan menggunakan bunganya dalam real properti sebagai jaminan atas pinjaman tersebut. - Dalam hal Wanprestasi dalam pembayaran, wali amanat dapat menjual properti yang sebenarnya sesuai dengan persyaratan yang ditentukan dalam Akta Kepercayaan dan menerapkan hasil untuk pembayaran hutang. Akta harus ditandatangani oleh kedua belah pihak agar sah secara hukum sementara Akta Kepercayaan hanya membutuhkan tanda tangan dari trustor karena trustor menunjuk wali amanat untuk memegang gelar atas namanya.
Kesimpulan
Akta adalah dokumen yang mentransfer kepemilikan properti dari satu orang ke orang lain. Akta kepercayaan, di sisi lain, menciptakan kepentingan keamanan di properti untuk pemberi pinjaman. Ini berarti bahwa jika peminjam gagal membayar pinjamannya, pemberi pinjaman memiliki jalan hukum untuk mengambil kepemilikan properti dan menjualnya untuk melunasi utangnya. Jadi, mana yang Anda butuhkan untuk transaksi real estat Anda? Jika Anda membeli atau menjual rumah, kemungkinan besar Anda memerlukan akta.