Menu Close

Perbedaan antara Akulturasi dan Enkulturasi

Dalam proses pembelajaran budaya, sering muncul dua konsep: akulturasi dan enkulturasi. Meskipun kedua istilah tersebut cukup sering digunakan – terutama di kalangan antropologi – banyak orang tidak mengetahui apa yang membedakan keduanya atau apa perbedaannya. Dalam posting blog ini, kita akan mendalami dua topik ini dan mengeksplorasi perbedaannya sehingga Anda dapat lebih memahami masing-masing topik secara individu maupun kolektif.

Apa itu Akulturasi?

Akulturasi adalah proses perubahan budaya dan adaptasi ketika dua budaya yang berbeda bertemu. Istilah ini pertama kali diciptakan pada tahun 1930 dan menggambarkan pengadopsian bertahap dari kepercayaan, nilai, adat istiadat, dan bahasa suatu budaya oleh mereka yang dulunya asing bagi mereka. Akulturasi sering dapat menyebabkan rasa krisis identitas bagi mereka yang terlibat-pergumulan antara keinginan untuk tetap setia pada budaya rumah seseorang dan merasakan tarikan untuk mengadopsi sifat-sifat dari budaya asing.

Akulturasi berdampak pada aspek kehidupan yang berbeda, karena memberikan kesempatan untuk kemajuan sosial tetapi juga mempengaruhi hubungan pribadi, keyakinan, dan nilai-nilai. Pada akhirnya, Akulturasi adalah proses kompleks yang dapat membantu mendekatkan orang dengan pemahaman atau menjauhkan mereka melalui ketidaktahuan.

Apa itu Enkulturasi?

Enkulturasi adalah proses yang terjadi ketika seseorang mempelajari kepercayaan, norma, dan perilaku budaya tempat mereka dibesarkan. Ini adalah konsep yang kompleks – yang dapat melibatkan apa saja mulai dari bahasa hingga nilai, hingga sosialisasi. Enkulturasi dimulai sejak usia dini dan akan berlanjut sepanjang hidup kita saat kita menemukan cara baru untuk berinteraksi dengan orang lain dan mengalami budaya yang berbeda.

Meskipun biasanya bukan pemikiran sadar saat kita tumbuh dewasa, enkulturasi memberi kita keterampilan penting yang diperlukan untuk memahami dan menavigasi dunia di sekitar kita. Enkulturasi memberi kita pengetahuan, alat, dan pengalaman yang dibutuhkan untuk membentuk orang seperti apa kita – itu memberi kita akses ke budaya itu sendiri.

Perbedaan antara Akulturasi dan Enkulturasi

Akulturasi dan enkulturasi adalah dua konsep yang sangat berbeda, meskipun keduanya tumpang tindih.

  • Akulturasi adalah proses suatu kelompok minoritas beradaptasi dengan budaya baru, biasanya di luar rumah mereka sendiri, sedangkan enkulturasi berpusat pada pembentukan identitas individu dalam budaya di mana mereka benar-benar hidup.
  • Akulturasi umumnya dianggap sebagai jalan satu arah – seseorang harus mempelajari bahasa, adat istiadat, dan norma negara tuan rumah agar berhasil.
  • Sebaliknya, enkulturasi menekankan merangkul dan merayakan berbagai budaya dalam diri sendiri dengan berfokus pada norma budaya di rumah, seperti bahasa dan etiket sosial, serta bangsa yang dikunjungi.

Akulturasi dapat dipaksakan pada sekelompok orang tertentu karena berbagai alasan, meskipun hal itu membawa aspek positif seperti pemahaman dan integrasi budaya. Enkulturasi mewakili pandangan yang lebih luas tentang keragaman budaya dengan menonjolkan keharmonisan antara budaya yang beragam daripada hanya menyesuaikan diri dengan budaya lain.

Kesimpulan

Penting untuk mengetahui perbedaan antara akulturasi dan enkulturasi agar para antropolog dapat menerapkannya pada penelitian yang berbeda. Secara umum, akulturasi biasanya terjadi ketika orang bersentuhan langsung dengan budaya yang berbeda sedangkan enkulturasi terjadi ketika orang terpapar budaya baru secara tidak langsung. Juga, orang mungkin mengubah perilaku mereka ketika mereka melalui akulturasi tetapi mereka tidak akan mengubah nilai-nilai dasar yang dipelajari selama enkulturasi.