Menu Close

Perbedaan antara arsitektur berkelanjutan dan arsitektur melingkar =

Seorang arsitek merancang sebuah bangunan. Arsitek terinspirasi oleh arsitektur tertentu. Arsitektur mencakup semua arus dan ide yang dimiliki dan dimiliki oleh arsitek. Beberapa contohnya adalah arsitektur Bauhaus, arsitektur Mesir dan arsitektur Romawi. Setiap bentuk arsitektur memiliki ciri khasnya masing-masing, misalnya Bauhaus dicirikan oleh bangunan lurus dan ramping, arsitektur Mesir dengan figur khas Mesir dan arsitektur Romawi dengan penggunaan dinding, kubah, dan lengkungan.

Perbedaan

Saat ini, orang lebih fokus pada arsitektur berkelanjutan atau arsitektur melingkar. Perbedaan antara arsitektur berkelanjutan dan sirkular adalah bahwa arsitektur berkelanjutan lebih fokus pada jangka panjang dan arsitektur sirkular lebih fokus pada gagasan bahwa pemborosan tidak ada. Artinya setelah penghancuran suatu bangunan, bahan bakunya harus digunakan untuk bangunan baru. Selain itu, dapat juga diartikan bahwa bagian bangunan seperti tembok atau bahkan seluruh bangunan dapat dibongkar tanpa harus merobohkan bangunan tersebut. Bangunan itu kemudian dapat dipasang kembali di lokasi yang berbeda. Bangunan tidak lagi harus dibongkar.

Arsitektur berkelanjutan

Arsitektur berkelanjutan didasarkan pada gagasan bahwa sebuah bangunan tidak akan pernah dihancurkan. Bangunan itu harus benar-benar berdiri selama mungkin tanpa terlalu banyak perawatan. Arsitektur berkelanjutan memiliki sejumlah antarmuka dengan arsitektur Mesir. Bentuk arsitektur ini juga ditujukan untuk keberlanjutan. Bangunan harus tetap utuh selama mungkin. Lebih dari 5000 tahun kemudian, sisa-sisa bangunan ini masih dapat dikagumi di Mesir. Arsitektur berkelanjutan telah membuktikan dirinya di sini. Arsitektur berkelanjutan juga berfokus pada meminimalkan dampak lingkungan negatif. Perbedaan besar dengan arsitektur sirkular adalah bahwa arsitektur sirkular menggunakan 100% material yang ada. Misalnya, pintu dari gedung perkantoran lama digunakan di gedung perkantoran baru dan pakaian dikompresi menjadi bahan isolasi.

Di masa depan, arsitektur melingkar akan dipilih

Diharapkan semakin banyak arsitek yang menggunakan arsitektur sirkular di masa mendatang. Dengan menerapkan arsitektur sirkular, pada akhirnya tidak akan ada lagi pemborosan. Ini kemungkinan besar juga berlaku untuk rumah yang baru dibangun. Misalnya, seorang arsitek dari Amsterdam akan memilih suku cadang prefabrikasi. Bagian-bagian tersebut, seperti dinding rumah, kemudian terdiri dari beton daur ulang, kaca dan/atau kayu. Menurut sejumlah arsitek dari Amsterdam, ada kemungkinan besar di masa depan hanya suku cadang prefabrikasi yang akan digunakan untuk konstruksi.