Pengencer aseton dan pernis adalah dua pelarut paling terkenal yang digunakan untuk berbagai tugas. Pengencer aseton dan pernis bisa sangat efektif, tetapi penting untuk memahami sifat masing-masing agar dapat digunakan dengan benar untuk proyek tertentu. Mengetahui perbedaan antara pengencer aseton dan pernis sangat penting untuk mencapai hasil yang diinginkan dalam proyek apa pun yang melibatkan produk ini – apakah Anda menghilangkan cat, lapisan akhir, atau pelapis lainnya; degreasing; sikat pembersih; menipiskan bahan tertentu; mengembalikan potongan furnitur; melarutkan komponen epoksi dan banyak lagi. Dalam posting blog ini, kami akan mengeksplorasi apa yang membedakan kedua pelarut ini sehingga Anda memiliki semua yang diperlukan saat membuat keputusan yang tepat tentang mana yang paling cocok untuk memenuhi kebutuhan Anda!
Apa itu Aseton?
Aseton adalah pelarut kimia yang kuat dan serbaguna. Ini tidak berwarna, mudah menguap, dan sangat mudah terbakar yang membuatnya cocok untuk banyak keperluan industri. Aseton digunakan sebagai perantara kimia dalam produksi metil metakrilat dan bisfenol A, keduanya digunakan untuk membuat plastik seperti plastik polikarbonat dan resin.
Aseton juga dapat ditemukan sebagai bahan antibeku, semen plastik, pengencer cat, dan pernis. Aseton telah ada selama berabad-abad, dengan penggunaannya didokumentasikan kembali ke peradaban Yunani Kuno. Aseton semakin lazim dalam kehidupan sehari-hari dan sekarang dapat ditemukan dalam produk kecantikan seperti penghapus cat kuku atau penguat kuku. Aseton cukup fleksibel sehingga Anda mungkin sudah menyimpannya di lemari di suatu tempat!
Apa itu Lacquer Thinner?
Lacquer Thinner adalah jenis pelarut yang digunakan dalam aplikasi industri. Kemampuan Lacquer Thinner untuk melarutkan zat lain membuatnya sangat berguna dan serbaguna. Ini digunakan sebagai pengencer untuk alkid, pernis nitroselulosa, pernis, dan enamel, untuk menurunkan permukaan sebelum pengecatan dan pelapisan, dan juga untuk membersihkan alat dan perlengkapan cat. Lacquer Thinner dapat dibuat dari berbagai kombinasi pelarut seperti mineral spirit, etil asetat, butil selosolve, glikol eter, alkohol, benzena, atau toluena. Lacquer Thinner harus ditangani dengan hati-hati karena uapnya yang kuat dapat menyebabkan pusing jika terhirup.
Perbedaan antara Acetone dan Lacquer Thinner
Aseton dan Lacquer Thinner adalah dua pelarut yang sering membingungkan karena memiliki aplikasi yang serupa.
- Aseton adalah sejenis keton, sedangkan Lacquer Thinner adalah kombinasi dari beberapa bahan kimia berbeda yang dicampur bersama untuk membuat campuran pelarut yang kuat.
- Aseton lebih pedas dan penggunaannya terbatas dan juga cepat menguap, menjadikannya pilihan yang baik untuk pekerjaan pembersihan jangka pendek seperti menghapus cat kuku atau mengecat kesalahan.
- Di sisi lain, Lacquer Thinner lebih serbaguna karena dapat digunakan untuk membersihkan dan menghilangkan lemak serta menghilangkan cat dan mengencerkan cat atau pernis.
Perbedaan terbesar antara Acetone dan Lacquer Thinner adalah dengan asapnya – Aseton memiliki asap yang jauh lebih kuat karena lebih pedas sehingga sebaiknya hanya digunakan di area yang berventilasi baik, sedangkan bau Lacquer Thinner tidak begitu kuat sehingga penggunaan jangka panjang di area tertutup dapat dilakukan.
Kesimpulan
Aseton sering disalahartikan sebagai pengencer pernis karena keduanya merupakan cairan bening yang digunakan dalam pekerjaan cat dan finishing. Meskipun aseton adalah pelarut yang efektif, aseton tidak sekuat pengencer pernis. Ini berarti aseton akan melarutkan lebih banyak bahan, membuatnya ideal untuk membersihkan permukaan sebelum mengecat atau mewarnai. Pengencer pernis dapat digunakan untuk menghilangkan cat berlebih dari permukaan, tetapi tidak boleh digunakan pada kayu atau bahan berpori lainnya karena dapat merusak permukaan. Saat menggunakan salah satu pelarut, selalu ikuti petunjuk produsen dan lakukan tindakan pencegahan keselamatan yang tepat.