Menu Close

Perbedaan antara Beta dan Standar Deviasi

Saat ini, Anda mungkin pernah mendengar tentang beta dan standar deviasi, dua istilah yang sering digunakan di bidang keuangan dan ekonomi. Beta adalah ukuran volatilitas aset relatif terhadap pasar secara keseluruhan, yang berarti berapa banyak investasi atau portofolio bergerak naik atau turun sehubungan dengan perubahan di pasar secara keseluruhan. Standar deviasi mengukur berapa banyak harga saham individu menyimpang dari rata-rata mereka dari waktu ke waktu. Meskipun mungkin terdengar serupa di permukaan, memahami perbedaan antara beta dan standar deviasi dapat menjadi sangat penting dalam membuat keputusan investasi yang tepat. Dalam posting ini, saya akan menjelaskan apa yang membuatnya unik dan mengapa memahami konsep ini dapat membantu memandu strategi investasi Anda ke depan.

Apa itu Beta?

  • Ukuran beta adalah metrik penting yang digunakan investor untuk mengukur risiko yang terkait dengan investasi. Beta dapat digunakan untuk membandingkan volatilitas saham relatif terhadap tolok ukurnya, serta memperkirakan potensi pengembalian ekuitas dalam periode waktu tertentu.
  • Beta dihitung dengan membagi perilaku harga sekuritas dari waktu ke waktu dan membandingkannya dengan indeks tolok ukur, biasanya S&P 500. Nilai beta berkisar dari negatif hingga positif, dengan nilai di bawah satu menunjukkan volatilitas yang lebih rendah daripada rata-rata pasar dan nilai di atas satu menunjukkan volatilitas yang lebih besar.
  • Perhitungan beta memberi investor wawasan tentang kemungkinan hasil sebelum menginvestasikan uang hasil jerih payah mereka, yang pada akhirnya memungkinkan mereka membuat keputusan yang lebih tepat.

Apa itu Deviasi Standar?

Standar deviasi adalah konsep penting dalam statistik yang mengukur variabilitas dalam kumpulan data. Ini adalah ekspresi dari seberapa banyak variasi yang ada dalam satu set data, dan dapat digunakan untuk mengukur dispersi di sekitar nilai rata-rata. Standar deviasi membantu mengidentifikasi outlier sementara pada saat yang sama memberikan ukuran akurat dari rentang nilai yang paling banyak berada di dalamnya. Standar deviasi dapat menjadi alat yang ampuh saat menganalisis data, membantu menentukan titik mana yang merupakan outlier ekstrem dan titik mana yang merupakan bagian dari distribusi normal untuk kumpulan data.

Perbedaan antara Beta dan Standar Deviasi

Beta dan Standar Deviasi adalah dua konsep berbeda yang digunakan di pasar saham untuk menganalisis risiko yang terkait dengan suatu saham. Beta mengukur volatilitas investasi dibandingkan dengan pasar secara keseluruhan, sedangkan Standar Deviasi mengukur berapa banyak data sebenarnya berbeda dari rata-rata. Beta didasarkan pada data historis, sedangkan Standar Deviasi menggunakan rumus matematika untuk memprediksi performa di masa mendatang. Beta jauh lebih fokus pada pergerakan saham relatif terhadap tolok ukur, meskipun Beta dan Standar Deviasi dapat menjadi alat yang berguna saat memantau portofolio investasi yang serius.

Kesimpulan

Beta adalah ukuran risiko pasar sedangkan standar deviasi adalah ukuran volatilitas. Beta mengukur berapa banyak pergerakan harga sekuritas dalam kaitannya dengan pasar, sementara Standar Deviasi mengukur berapa banyak pengembalian sekuritas yang menyimpang dari rata-rata pengembaliannya. Beta digunakan untuk menghitung pengembalian yang diharapkan dari sekuritas dan menilai apakah itu lebih atau kurang stabil daripada pasar. Standar Deviasi digunakan untuk mengukur penyebaran imbal hasil untuk keamanan dan menilai seberapa fluktuatif relatif terhadap rata-rata imbal hasil.