Menu Close

Perbedaan antara Bulan Purnama dan Bulan Baru

Bulan telah menjadi sumber daya tarik bagi manusia selama berabad-abad. Ada sesuatu tentang bulan yang menarik perhatian kita dan menahan minat kita. Beberapa orang percaya bahwa bulan memiliki pengaruh yang kuat pada kita, sementara yang lain melihatnya tidak lebih dari benda langit. Dalam posting blog ini, kita akan membahas perbedaan antara bulan purnama dan bulan baru. Kami juga akan mengeksplorasi keuntungan dan kerugian dari setiap fase bulan. Pantau terus!

Apa itu Bulan Purnama?

Bulan Purnama adalah fase bulan ketika Bulan tampak sepenuhnya diterangi dari perspektif Bumi. Ini terjadi ketika Bumi terletak di antara Matahari dan Bulan (lebih khusus lagi, ketika garis bujur ekliptika Matahari dan Bulan berbeda 180°). Seperti yang terlihat dari Bumi, belahan Bulan yang menghadap Matahari sepenuhnya diterangi oleh sinar Matahari dan tampak terang, sedangkan sisi jauh Bulan Purnama gelap. Bulan Purnama terjadi sebulan sekali. Jika dilihat dari Bumi, Bulan Purnama terbit di timur dan terbenam di barat.

Interval waktu antara fase bulan yang sama—dikenal sebagai bulan sinodik—rata-rata sekitar 29,5 hari. Oleh karena itu, dalam situasi astronomi di mana Bulan Purnama dapat terlihat selama beberapa malam berturut-turut, dikatakan “waxing” (semakin besar) atau “memudar” (semakin kecil). Bulan Purnama sering dikaitkan dengan peningkatan aktivitas, emosi yang kuat, perilaku takhayul, dan peningkatan insiden kejahatan. Bulan Purnama juga diketahui memengaruhi pola tidur manusia. Bulan Purnama telah memunculkan banyak mitos dan legenda sepanjang sejarah.

Apa itu Bulan Baru?

Bulan Baru adalah fase bulan ketika tidak terlihat di langit. Selama fase ini, bulan terletak di antara matahari dan bumi, dan sisi terangnya membelakangi kita. Akibatnya, Bulan Baru muncul sebagai piringan gelap dan melingkar di langit. Bulan Baru menandai awal dari siklus bulan, dan biasanya terjadi setiap 29,5 hari sekali. Meskipun Bulan Baru sering diasosiasikan dengan awal yang baru, ia juga dapat mewakili waktu akhir dan transisi. Misalnya, Bulan Baru terkadang dilihat sebagai simbol kematian dan kelahiran kembali, karena menandakan akhir dari satu siklus dan awal siklus lainnya. Dalam astrologi, Bulan Baru juga dianggap sebagai waktu yang penting untuk menetapkan niat dan memulai proyek baru.

Perbedaan antara Bulan Purnama dan Bulan Baru

Bulan purnama dan Bulan Baru adalah dua fase penting bulan. Bulan purnama adalah saat seluruh permukaan bulan diterangi oleh matahari. Fase ini terjadi ketika posisi bulan berhadapan langsung dengan matahari dalam kaitannya dengan Bumi. Bulan baru, di sisi lain, adalah saat bulan benar-benar tidak bercahaya karena posisinya di antara matahari dan Bumi. Karena tidak menerima sinar matahari langsung, fase bulan baru sering dikaitkan dengan kegelapan dan misteri. Bulan purnama dan bulan baru berdampak signifikan pada pasang surut, dengan bulan purnama umumnya menghasilkan pasang yang lebih tinggi karena tarikan gravitasinya. Bulan purnama juga berdampak pada perilaku manusia, dengan beberapa orang percaya bahwa peningkatan energi bulan dapat menyebabkan ledakan emosi dan perilaku irasional.

Kesimpulan

Perbedaan antara bulan purnama dan bulan baru lebih dari sekedar jumlah cahaya yang menyinari bumi. Bergantung pada fase apa bulan berada, itu dapat memengaruhi segalanya mulai dari pasang surut laut hingga perilaku manusia. Apakah Anda ingin merencanakan liburan pantai atau hanya ingin mengetahui bagaimana Bulan Purnama dan Bulan Baru dapat memengaruhi hidup Anda, sekarang Anda mengetahui dasar-dasarnya.