Jika Anda pernah membutuhkan air murni untuk hal-hal seperti menyeduh kopi, membuat es batu, boiler, atau akuarium – kemungkinan besar Anda pernah mendengar tentang Air Deionisasi atau Air Suling. Banyak orang mengacaukan keduanya karena keduanya menawarkan tingkat pemurnian yang serupa dan dapat diperoleh di hampir semua toko bahan makanan. Tetapi apakah benar-benar ada perbedaan antara Air Deionisasi dan Air Suling? Dalam posting ini, kita akan melihat apa yang ditawarkan setiap jenis air dan membantu menjelaskan perbedaannya sehingga Anda dapat membuat keputusan yang tepat saat memilih mana yang akan digunakan.
Apa itu Air Deionisasi?
Air deionisasi, juga dikenal sebagai air demineralisasi, adalah air yang sebagian besar ion mineralnya telah dihilangkan. Itu dibuat melalui proses yang dikenal sebagai deionisasi, yang menggunakan resin khusus yang secara selektif menghilangkan kation dan anion yang ditemukan dalam susunan kimia air minum yang khas.
Air deionisasi dianggap lebih murni daripada air ledeng atau bahkan air suling dan sering digunakan dalam proses industri seperti sistem pendingin, pembersihan peralatan laboratorium, aki mobil, dan aplikasi lain yang membutuhkan air murni. Kemurniannya yang tinggi membuat Deionized Water menjadi pilihan populer bagi banyak industri, rumah tangga, dan bisnis.
Apa itu Air Suling?
Air suling adalah air yang telah direbus dan kemudian diembunkan menjadi bentuk murni. Distilasi menghilangkan kontaminan, mineral, atau partikel lain yang dibawa dalam sumber air asli. Proses ini hanya menyisakan molekul H2O, menghasilkan beberapa air paling murni yang tersedia. Air suling adalah alat penting dalam berbagai aplikasi industri di mana kemurnian adalah yang terpenting.
Air suling juga dapat digunakan di rumah untuk memasak, minum, dan membersihkan karena tidak berasa atau berbau. Ini populer di antara banyak orang yang lebih suka menghindari bahan kimia yang biasanya ditemukan di air ledeng seperti klorin dan fluorida. Memiliki air suling di tangan dapat memastikan akses ke air minum yang bersih dan aman kapan pun Anda membutuhkannya.
Perbedaan antara Deionisasi dan Air Suling
Air Deionisasi dan Air Suling adalah dua jenis air murni yang serupa namun berbeda.
- Air deionisasi telah menghilangkan mineral dan ionnya untuk keperluan medis atau industri, tetapi mungkin masih mengandung beberapa senyawa organik dan kontaminan.
- Air suling melewati langkah tambahan dari proses; tidak hanya bebas dari kotoran, tetapi proses penyulingan melibatkan pemanasan air hingga suhu mendidih dan kemudian mendinginkannya kembali – menjadikannya lebih murni daripada Air Deionisasi.
Pada akhirnya, Air Deionisasi dan Air Suling dapat digunakan sebagai bahan pembersih yang ampuh atau dalam aplikasi ilmiah rumit yang memerlukan tingkat kemurnian ekstrem, seperti dalam operasi atau eksperimen tertentu.
Kesimpulan
Kesimpulannya, air suling adalah pilihan yang lebih baik daripada air deionisasi untuk sebagian besar aplikasi. Deionisasi menghilangkan semua ion dari air, sedangkan distilasi hanya menghilangkan kotoran yang mudah menguap. Ini membuat air suling lebih aman untuk diminum dan lebih efektif dalam banyak proses industri.