Menu Close

Perbedaan antara DFD dan Diagram Alir

Baik DFD dan diagram alir adalah dua cara berbeda untuk merepresentasikan fungsionalitas sistem atau proses. Keduanya memiliki kekuatan dan kelemahan masing-masing, oleh karena itu penting untuk memahami perbedaan di antara keduanya sebelum memutuskan mana yang akan digunakan. Dalam posting blog ini, kita akan melihat lebih dekat kedua metode pembuatan diagram ini dan menguraikan perbedaan utama di antara keduanya.

Apa itu DFD?

DFD adalah singkatan dari Data Flow Diagram. DFD adalah cara untuk merepresentasikan aliran data melalui suatu sistem. Mereka sering digunakan untuk memvisualisasikan bagaimana data diproses oleh sistem, dan untuk mengidentifikasi hambatan atau area di mana data mungkin hilang. DFD dapat digunakan untuk mewakili proses manual dan otomatis. Dalam DFD, data direpresentasikan sebagai panah, dan proses direpresentasikan sebagai kotak. Panah menunjukkan arah aliran data, dan kotak mewakili proses atau transformasi yang dilakukan pada data. DFD dapat digambar pada tingkat detail yang berbeda, dari diagram tingkat tinggi yang menunjukkan keseluruhan struktur sistem, hingga diagram tingkat rendah yang menunjukkan detail proses tertentu. DFD adalah alat yang berharga untuk desainer dan pengembang, karena mereka dapat membantu mengklarifikasi persyaratan sistem dan mengidentifikasi potensi masalah di awal proses desain.

Apa itu Diagram Alir?

  • Bagan Alir adalah representasi grafis dari proses atau sistem yang menunjukkan langkah-langkah sebagai kotak dari berbagai jenis, dan urutannya dengan menghubungkannya dengan panah. Diagram Alir digunakan dalam bidang teknik, manufaktur, penulisan teknis, pemodelan proses bisnis, diagram alir proses, manajemen kualitas/peningkatan berkelanjutan. Diagram Alir awalnya dibuat dengan menggunakan pensil dan kertas sebelum terkomputerisasi.
  • Hari ini, Bagan Alir dibuat menggunakan alat perangkat lunak seperti Microsoft Visio. Bagan Alir bisa sangat sederhana, hanya berisi beberapa langkah, atau rumit, berisi ratusan langkah. Diagram Alir dapat digunakan untuk menunjukkan proses paralel, cabang, dan struktur Loop. Diagram Alir dapat digunakan untuk mendokumentasikan proses atau sistem, atau untuk memodelkan yang baru. Saat membuat Bagan Alir, penting untuk mempertimbangkan informasi apa yang perlu ditampilkan, dan bagaimana mengaturnya. Tata letak Bagan Alir akan bergantung pada tujuan dan audiensnya.
  • Misalnya, Diagram Alir yang ditujukan untuk manajemen senior akan berbeda dengan yang ditujukan untuk staf operasional. Penting juga untuk mempertimbangkan tingkat detail yang diperlukan. Diagram Alir tingkat tinggi hanya dapat menampilkan langkah-langkah utama dalam suatu proses, sedangkan Diagram Alir tingkat rendah akan menampilkan semua langkah secara detail. Setelah tujuan dan audiens ditentukan, langkah selanjutnya adalah memilih simbol yang akan digunakan dalam Diagram Alir. Simbol yang paling umum adalah kotak persegi panjang (langkah), berlian (keputusan), lingkaran (konektor) dan panah (aliran proses). Ada banyak simbol lain yang bisa digunakan, tapi ini yang paling umum digunakan.
  • Setelah simbol dipilih, mereka harus ditempatkan di halaman dan dihubungkan bersama menggunakan panah untuk menunjukkan urutan langkah-langkahnya. Langkah terakhir adalah menambahkan label pada Diagram Alir sehingga jelas apa yang diwakili setiap langkah. Bagan Alir dapat menjadi alat yang sangat berguna untuk mendokumentasikan dan memodelkan proses dan sistem. Ketika digunakan dengan benar, mereka dapat membantu meningkatkan komunikasi dan pemahaman antara berbagai departemen atau tim dalam suatu organisasi.

Perbedaan antara DFD dan Diagram Alir

DFD dan Diagram Alir adalah dua jenis diagram yang digunakan untuk memvisualisasikan aliran data. DFD adalah singkatan dari Data Flow Diagram, sedangkan Flow Chart adalah singkatan dari flowchart. DFD adalah representasi grafis dari aliran data melalui sistem. Ini menunjukkan bagaimana data diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Flow Chart adalah representasi diagram dari suatu algoritma atau proses. Ini menunjukkan langkah-langkah yang terlibat dalam pelaksanaan tugas. DFD digunakan untuk merepresentasikan aliran data dalam suatu sistem, sedangkan Flow Chart digunakan untuk merepresentasikan aliran kontrol dalam suatu sistem. DFD dapat digunakan untuk merepresentasikan proses manual dan otomatis, sedangkan Flow Chart hanya dapat digunakan untuk merepresentasikan proses otomatis. DFD lebih cocok untuk merepresentasikan proses yang kompleks, sedangkan Flow Chart lebih cocok untuk merepresentasikan proses yang sederhana.

Kesimpulan

Meskipun DFD dan diagram alir memiliki tujuan yang berbeda, keduanya merupakan alat penting untuk memahami suatu sistem. Lain kali Anda mengerjakan proyek, mungkin berguna untuk menggunakan kedua diagram untuk mendapatkan gambaran lengkap tentang sistem.