Menu Close

Perbedaan antara Difusi dan Difusi Difasilitasi

Ada dua jenis utama difusi: difusi dan difusi yang difasilitasi. Difusi yang difasilitasi adalah jenis difusi yang dimediasi oleh protein yang disebut transporter. Protein ini membantu molekul untuk bergerak melintasi membran sel. Difusi, di sisi lain, adalah pergerakan molekul dari area dengan konsentrasi tinggi ke area dengan konsentrasi rendah. Dalam posting blog ini, kita akan membahas perbedaan antara difusi dan difusi yang difasilitasi. Kami juga akan melihat beberapa contoh untuk membantu Anda memahami konsep ini dengan lebih baik.

Apa itu Difusi?

Difusi adalah pergerakan partikel dari area dengan konsentrasi tinggi ke area dengan konsentrasi rendah. Proses ini terjadi sampai konsentrasi semua zat sama. Difusi disebabkan oleh gerakan acak partikel. Saat partikel bergerak, mereka bertabrakan satu sama lain dan menyebar secara merata. Difusi tidak memerlukan energi, dan itu terjadi baik dalam gas maupun cairan. Dalam gas, difusi terjadi dengan cepat karena partikel bebas bergerak. Dalam cairan, difusi terjadi lebih lambat karena partikel-partikelnya lebih padat. Difusi adalah proses penting dalam banyak bidang sains, termasuk kimia, biologi, dan fisika.

Apa itu Difusi yang Difasilitasi?

Difusi yang difasilitasi adalah jenis transpor pasif yang memungkinkan molekul bergerak ke bawah gradien konsentrasinya. Tidak seperti transpor aktif, difusi terfasilitasi tidak mengharuskan sel mengeluarkan energi untuk memindahkan molekul. Sebaliknya, difusi yang difasilitasi menggunakan protein khusus yang disebut protein pembawa yang tertanam di membran sel. Protein pembawa ini bertindak seperti saluran, memungkinkan molekul melewati membran sel dan masuk ke dalam sel. Difusi yang difasilitasi adalah proses penting yang membantu mempertahankan homeostasis di dalam sel dengan memastikan bahwa molekul esensial terdistribusi secara merata.

Perbedaan antara Difusi dan Difusi Difasilitasi

Difusi adalah pergerakan partikel dari area dengan konsentrasi tinggi ke area dengan konsentrasi rendah. Proses ini terjadi sampai konsentrasi partikel sama di seluruh sistem. Difusi terfasilitasi, di sisi lain, adalah pergerakan partikel menuruni gradien konsentrasi dengan bantuan protein transpor. Seperti difusi, difusi terfasilitasi juga menghasilkan distribusi partikel yang sama di seluruh sistem.

Namun, difusi terfasilitasi hanya dapat terjadi bila ada protein transpor yang hadir untuk membantu pergerakan partikel melintasi membran sel. Difusi tidak memerlukan bantuan protein transpor dan dapat terjadi tanpa protein. Difusi dan difusi yang difasilitasi adalah proses penting yang membantu mempertahankan homeostasis di dalam sel.

Kesimpulan

Untuk memahami perbedaan antara difusi dan difusi yang difasilitasi, penting untuk terlebih dahulu memahami apa yang melibatkan setiap proses. Difusi adalah proses pasif di mana partikel menyebar secara merata ke seluruh media. Difusi yang difasilitasi, di sisi lain, adalah proses aktif yang membutuhkan protein yang disebut transporter untuk mengangkut molekul melintasi membran sel. Perbedaan utama antara kedua proses ini terletak pada bagaimana molekul diangkut melintasi membran sel.

Dalam difusi, molekul hanya berdifusi melalui pori-pori membran sampai mencapai kesetimbangan. Namun, dalam difusi terfasilitasi, protein khusus berikatan dengan molekul tertentu dan mengangkutnya melintasi membran menggunakan energi dari hidrolisis ATP. Hal ini memungkinkan pengangkutan molekul dalam jumlah yang lebih besar lebih cepat daripada yang mungkin dilakukan dengan difusi saja.