Jika Anda telah mengikuti dunia teknologi dalam beberapa tahun terakhir, Anda mungkin pernah mendengar istilah EFI dan BIOS. Anda mungkin tahu bahwa mereka terkait dengan komputer dalam beberapa cara, tetapi Anda tidak yakin apa itu atau apa perbedaannya. Posting blog ini akan melihat apa itu EFI dan BIOS, perbedaannya, dan kapan masing-masing harus digunakan. Teruslah membaca untuk mempelajari lebih lanjut!
Apa itu EFI?
EFI adalah kependekan dari Extensible Firmware Interface. EFI adalah spesifikasi yang mendefinisikan antarmuka perangkat lunak antara sistem operasi dan firmware platform.
- EFI terinspirasi oleh dan mengambil arahan berat dari, Microsoft’s Windows Boot Manager. EFI memberikan lebih banyak fleksibilitas dalam mengonfigurasi cara perangkat melakukan booting, serta memungkinkan booting dari perangkat selain hard drive.
- EFI juga mendukung fitur seperti diagnostik jarak jauh, manajemen daya, dan keamanan. EFI memberikan kontrol lebih besar atas cara perangkat melakukan booting dan Layanan Booting apa yang tersedia untuk sistem operasi.
- EFI juga menyertakan Layanan Tabel, yang menyediakan antarmuka abstrak ke tabel data khusus platform yang berisi informasi konfigurasi platform. Spesifikasi EFI dikelola oleh Intel Corporation dan saat ini ditemukan di banyak motherboard PC.
Apa itu Bios?
Bios adalah bahasa pemrograman yang dibuat oleh Connor Finnegan pada tahun 2017. Ini dirancang agar sederhana dan mudah dibaca, dengan sintaks yang terinspirasi dari bahasa pemrograman C. Bios diketik dan dikompilasi secara statis, artinya cepat dan efisien. Ini juga memiliki pengumpul sampah, yang membantu menjaga penggunaan memori tetap rendah. Bios adalah open source dan tersedia di bawah lisensi MIT.
Perbedaan antara EFI dan Bios
EFI dan BIOS adalah dua jenis firmware yang digunakan untuk mem-boot komputer.
- EFI adalah penerus BIOS, menawarkan sejumlah keunggulan dibandingkan standar lama.
- EFI lebih fleksibel daripada BIOS, memungkinkan konfigurasi perangkat keras yang lebih luas.
- Ini juga mendukung sistem file yang lebih luas, membuatnya lebih mudah untuk bekerja dengan perangkat penyimpanan yang lebih baru.
- EFI juga menawarkan fitur keamanan yang lebih baik, mempersulit malware untuk mengendalikan proses booting komputer.
Namun, EFI bisa lebih sulit untuk dikerjakan daripada BIOS, dan tidak kompatibel dengan semua perangkat lunak. Akibatnya, banyak komputer yang tetap menggunakan BIOS, meskipun EFI menawarkan beberapa keunggulan.
Kesimpulan
Kami telah mempelajari perbedaan antara EFI dan BIOS, tetapi apa implikasi dari perbedaan ini bagi bisnis? Pertama dan terpenting, penting untuk diingat bahwa kedua sistem memiliki pro dan kontra. Misalnya, BIOS bisa lebih andal dalam kasus tertentu karena berbasis perangkat keras, sedangkan EFI mungkin menawarkan lebih banyak fleksibilitas dan fitur.
Namun, beralih dari BIOS ke EFI atau sebaliknya bisa jadi sulit dan memakan waktu. Penting juga untuk dicatat bahwa bisnis yang berbeda akan memiliki kebutuhan yang berbeda; bisnis kecil dengan hanya beberapa karyawan mungkin tidak memerlukan semua fitur yang ditawarkan oleh EFI, sementara perusahaan besar dengan beberapa lokasi mungkin merasa tidak dapat beroperasi tanpa fitur tersebut. Singkatnya, penting untuk melakukan riset sebelum membuat keputusan tentang sistem mana yang akan digunakan.