EIA dan ELISA adalah dua tes laboratorium yang paling umum digunakan di klinik dan rumah sakit. Mereka digunakan untuk mendeteksi infeksi, alergi, dan kondisi lainnya. Tapi apa perbedaan antara EIA dan ELISA? Dan tes mana yang tepat untuk Anda? Berikut rincian pro dan kontra dari setiap tes untuk membantu Anda memutuskan.
Apa itu AMDAL?
Tes laboratorium EIA adalah tes darah yang membantu mendiagnosis berbagai kondisi seperti alergi, infeksi, dan gangguan autoimun. Tes EIA mengukur kadar antibodi dalam darah. Antibodi adalah protein yang diproduksi oleh tubuh sebagai respons terhadap zat asing, seperti bakteri atau virus. Dalam kebanyakan kasus, tes EIA digunakan untuk memastikan hasil tes lain, seperti tes tusuk kulit atau tes RAST. Tes EIA juga terkadang digunakan untuk menyaring infeksi tertentu, seperti penyakit Lyme atau HIV.
Apa itu ELISA?
- ELISA adalah singkatan dari Enzyme-Linked Immunosorbent Assay. Ini adalah tes laboratorium yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan antibodi dalam sampel darah atau cairan lain. Tes ELISA dapat digunakan untuk menyaring HIV, hepatitis, dan infeksi lainnya.
- Ini juga dapat digunakan untuk mendiagnosis alergi, gangguan autoimun, dan kanker. Tes ELISA bekerja dengan melumpuhkan antigen pada permukaan padat, seperti pelat kaca. Kemudian, sampel darah pasien atau cairan lain ditambahkan. Jika pasien memiliki antibodi terhadap antigen, mereka akan mengikatnya.
- Selanjutnya, antibodi kedua yang terkait dengan enzim ditambahkan. Antibodi kedua ini berikatan dengan kompleks antibodi-antigen pertama. Akhirnya, substrat yang bereaksi dengan enzim ditambahkan, yang menghasilkan perubahan yang terlihat. Tes ELISA sederhana, sensitif, dan spesifik, menjadikannya alat yang berharga dalam gudang diagnostik di banyak laboratorium.
Perbedaan antara AMDAL dan ELISA
EIA dan ELISA adalah dua tes laboratorium umum yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan antibodi dalam sampel. EIA, atau uji imunosorben terkait-enzim, menggunakan protein yang diimobilisasi pada permukaan padat.
- Sampel kemudian ditambahkan dan diinkubasi. Jika antibodi hadir, mereka akan mengikat protein. Antibodi yang terikat kemudian dideteksi dengan antibodi kedua yang terkait dengan enzim. Reaksi ini menghasilkan perubahan warna yang dapat diukur secara spektrofotometri.
- ELISA, atau enzyme-linked immunosorbent assay, mirip dengan AMDAL tetapi menggunakan metode yang berbeda untuk mendeteksi keberadaan antibodi. Dalam ELISA, protein diimobilisasi pada permukaan padat dan sampel ditambahkan dan diinkubasi.
- Jika antibodi hadir, mereka akan mengikat protein. Antibodi yang terikat kemudian dideteksi dengan antibodi kedua yang terkait dengan enzim. Reaksi ini menghasilkan perubahan warna yang dapat diukur secara spektrofotometri.
Ada beberapa keunggulan ELISA dibandingkan EIA, termasuk sensitivitas dan spesifisitas yang lebih besar. Selain itu, ELISA dapat digunakan untuk menghitung jumlah antibodi yang ada dalam sampel.
Kesimpulan
Tes laboratorium ELISA adalah tes yang lebih sensitif yang dapat mendeteksi kadar antibodi yang lebih rendah dalam sampel. Ini juga lebih spesifik daripada EIA, artinya dapat membedakan berbagai jenis antibodi. Jika Anda mencari tes yang lebih sensitif dan spesifik untuk menentukan apakah Anda telah terpapar antigen atau tidak, ELISA mungkin merupakan pilihan yang tepat untuk Anda.