Menu Close

Perbedaan antara EPSP dan Potensi Aksi

Neuron berkomunikasi satu sama lain melalui sinyal listrik. Ada dua jenis sinyal listrik: potensial aksi dan EPSP. Potensi aksi lebih kuat dan menghasilkan respons yang lebih cepat, sedangkan EPSP lebih lemah dan menghasilkan respons yang lebih bertahap. Artikel ini akan membahas perbedaan antara potensial aksi dan EPSP, termasuk penyebab, efek, dan signifikansinya.

Apa itu EPSP?

EPSP adalah istilah ilmiah yang merupakan singkatan dari Excitatory Postsynaptic Potential. EPSPs adalah perubahan listrik yang terjadi pada neuron ketika mereka menjadi bersemangat atau teraktivasi. EPSP menyebabkan neuron menembakkan potensial aksi, yang kemudian mentransmisikan sinyal ke neuron lain. EPSPs disebabkan oleh neurotransmitter kimia yang mengikat reseptor pada membran sel neuron.

Ketika ini terjadi, itu membuka saluran ion dan memungkinkan ion positif mengalir ke dalam sel, yang membuat sel lebih positif. EPSP dapat berumur pendek atau tahan lama, tergantung pada jenis neurotransmitter yang dilepaskan. EPSP memainkan peran penting dalam komunikasi saraf dan terlibat dalam banyak gangguan neurologis.

Apa itu Potensi Aksi?

Potensial aksi adalah perubahan tegangan yang merambat sepanjang membran sel otot. Potensi aksi adalah peristiwa semua atau tidak sama sekali, yang berarti terjadi atau tidak. Potensi aksi dihasilkan oleh jenis saluran khusus yang disebut saluran tegangan-gated, yang membuka dan menutup sebagai respons terhadap perubahan tegangan.

Ketika tegangan melintasi membran sel otot mencapai ambang tertentu, saluran tegangan terbuka dan memungkinkan ion mengalir ke dalam sel, menyebabkan tegangan berubah. Perubahan voltase ini kemudian menyebabkan saluran voltase terbuka dan tertutup, yang menyebarkan potensial aksi di sepanjang membran. Potensi aksi bertanggung jawab untuk mengontraksi otot dan mengirimkan sinyal dari satu sel saraf ke sel saraf lainnya.

Perbedaan antara EPSP dan Potensi Aksi

EPSP dan Potensi Aksi adalah dua jenis sinyal listrik berbeda yang dihasilkan oleh neuron. EPSP adalah singkatan dari Excitatory Postsynaptic Potential, sedangkan Action Potential juga dikenal sebagai impuls saraf.

  • Baik EPSP dan Potensi Aksi dihasilkan ketika neuron menerima input dari neuron lain di sinaps. EPSP adalah perubahan voltase singkat yang terjadi ketika potensial membran neuron dibuat lebih positif oleh masuknya kation.
  • Depolarisasi potensial membran ini dapat disebabkan oleh rangsang neurotransmitter atau stimulasi listrik langsung. Di sisi lain, potensial aksi adalah perubahan cepat, semua atau tidak sama sekali pada potensial membran yang terjadi ketika ambang tercapai.
  • Setelah potensial aksi dihasilkan, potensial aksi akan dengan cepat berjalan sepanjang akson hingga mencapai terminal sinaptik. Pada titik ini, neurotransmitter akan dilepaskan ke celah sinaptik dan akan berikatan dengan reseptor postsinaptik.
  • EPSP dan potensial aksi sama-sama penting untuk komunikasi saraf, tetapi keduanya memiliki beberapa perbedaan utama. EPSP adalah sinyal lebih lambat yang dapat dinilai, sedangkan potensial aksi adalah sinyal lebih cepat yang tidak dapat dinilai.

Selain itu, EPSP dapat dijumlahkan, sedangkan potensial aksi tidak dapat dijumlahkan. Akhirnya, EPSP bergantung pada masuknya kation secara terus menerus untuk mempertahankan keadaan depolarisasinya, sementara potensial aksi hanya perlu mencapai ambangnya satu kali untuk dihasilkan.

Kesimpulan

Kesimpulannya, potensial aksi adalah sinyal yang jauh lebih kuat daripada EPSP. Ini dapat berjalan lebih jauh dan lebih cepat melalui sistem saraf, dan memiliki kemampuan untuk memicu kontraksi otot. Namun, sementara EPSP penting untuk memulai impuls saraf, potensial aksilah yang membawanya ke seluruh tubuh.