Ada banyak kebingungan seputar perbedaan antara fase materi dan keadaan materi. Dalam posting blog ini, kami akan menjernihkan kesalahpahaman dan membantu Anda memahami perbedaan antara kedua istilah ini. Kami akan mulai dengan membahas fase materi, diikuti dengan keadaan materi. Terakhir, kami akan memberikan beberapa contoh untuk membantu memperjelas semuanya. Mari kita mulai!
Apa Fase Materi?
Fase materi adalah bentuk fisik yang diambil suatu zat. Tiga keadaan materi adalah padat, cair, dan gas. Keadaan keempat, plasma, dapat terbentuk ketika gas tertentu dipanaskan hingga suhu yang sangat tinggi. Fase suatu zat dapat berubah tergantung pada suhu dan tekanan. Misalnya, air membeku menjadi padat pada suhu 32 derajat Fahrenheit (0 derajat Celcius) dan mendidih menjadi gas pada suhu 212 derajat Fahrenheit (100 derajat Celcius). Perubahan fase juga dapat disebabkan oleh perubahan tekanan. Misalnya, ketika tekanan atmosfer meningkat, titik didih air meningkat. Perubahan fase adalah bagian penting dari siklus air, serta proses lainnya di Bumi.
Apa itu Keadaan Materi?
Keadaan materi adalah bentuk fisik yang diambil suatu zat. Tiga keadaan materi adalah padat, cair, dan gas. Keadaan keempat, plasma, terkadang disertakan juga. Keadaan materi suatu zat tergantung pada suhunya. Pada suhu rendah, atom dan molekul bergerak lambat dan relatif berdekatan. Ini menghasilkan keadaan materi yang padat. Saat suhu meningkat, atom atau molekul bergerak lebih cepat dan terpisah lebih jauh, menghasilkan zat cair.
Jika suhu dinaikkan lebih tinggi lagi, atom atau molekul akan bergerak sangat cepat sehingga mereka akan lepas ke udara, mengakibatkan materi menjadi gas. Plasma adalah keadaan materi khusus yang terjadi pada suhu yang sangat tinggi, seperti yang ditemukan di petir atau di bawah sinar matahari. Dalam plasma, atom menjadi terionisasi, artinya mereka kehilangan elektron. Ini membuat mereka bermuatan listrik dan memungkinkan mereka untuk berinteraksi dengan kuat satu sama lain.
Perbedaan antara Fase Materi dan Keadaan Materi
- Fase Materi dan Keadaan Materi adalah dua keadaan materi fisik. Fase Materi dan Keadaan Materi ada di alam. Perbedaan utama antara Fase Materi dan Keadaan Materi adalah bahwa Fase Materi adalah hasil dari perubahan suhu atau tekanan sedangkan Keadaan Materi adalah hasil dari perubahan entropi. Transisi fase terjadi ketika ada perubahan suhu atau tekanan, dan ini menghasilkan perubahan Fase Materi. Misalnya, air ada dalam tiga fase berbeda – padat, cair, dan gas.
- Ketika dipanaskan, air berubah dari padat menjadi cair (titik lebur), dan ketika didinginkan, berubah dari cair menjadi padat (titik beku). Demikian pula, ketika air dipanaskan melebihi titik didihnya, ia berubah dari cair menjadi gas (penguapan), dan ketika didinginkan di bawah titik didihnya, ia berubah dari gas menjadi cair (kondensasi). Semua perubahan ini disebabkan oleh perubahan suhu atau tekanan. Di sisi lain, transisi negara terjadi ketika ada perubahan entropi.
- Misalnya, semua padatan memiliki entropi rendah sedangkan semua gas memiliki entropi tinggi. Ketika benda padat mendapatkan energi yang cukup (panas), ia berubah menjadi gas. Perubahan keadaan ini dikenal sebagai sublimasi. Semua perubahan ini disebabkan oleh perubahan entropi. Oleh karena itu, perbedaan utama antara Fase Materi dan Keadaan Materi adalah bahwa Fase Materi adalah hasil dari perubahan suhu atau tekanan sedangkan Keadaan Materi adalah hasil dari perubahan entropi.
Kesimpulan
Singkatnya, fase materi adalah keadaan fisik suatu zat, sedangkan keadaan materi mengacu pada energi panasnya. Tiga keadaan utama adalah padat, cair dan gas. Ada juga dua fase plasma – pelepasan cahaya dan pelepasan busur. Terakhir, ada kondensat Bose-Einstein yang merupakan fase keempat yang ada pada suhu yang sangat rendah. Fase plasma dapat dibagi lagi menjadi logam dan semikonduktor tergantung pada bagaimana perilaku elektronnya. Dengan pemahaman ini, Anda sekarang harus dapat mengidentifikasi keadaan materi untuk materi apa pun serta kondisi apa yang harus dipenuhi agar dapat mengubah fase.