Bicara soal topi, ada banyak jenis dan desain yang tersedia. Tapi dua pilihan yang lebih populer di kalangan pria bergaya saat ini adalah Fedora dan Homburg. Kedua gaya tersebut telah ada selama bertahun-tahun, tetapi apa sebenarnya perbedaan antara topi Fedora dan Homburg? Pada artikel ini, kita akan melihat secara mendalam kedua jenis topi tersebut dan menjelaskan perbedaannya sehingga Anda dapat memutuskan mana yang paling sesuai dengan kebutuhan lemari pakaian Anda!
Apa itu Fedora?
Topi Fedora telah menjadi klasik abadi selama lebih dari satu abad. Topi Fedora dikenal dengan pinggirannya yang menghadap ke atas yang memberi mereka tampilan ikonik yang sering dikaitkan dengan penata rias yang tajam dan karakter debonaire. Topi Fedora sering kali memiliki konstruksi kain kempa atau wol yang lembut dan tersedia dalam berbagai warna agar sesuai dengan gaya Anda. Topi Fedora dapat didandani ke atas atau ke bawah tergantung pada kesempatan, dari kantor hingga jalan-jalan malam bersama teman-teman. Topi Fedora menambahkan kepanikan tertentu yang menonjol dalam situasi apa pun, jadi jika Anda mencari sesuatu yang istimewa, lihatlah topi Fedora klasik.
Apa itu Homburg?
Topi Homburg adalah gaya pakaian pria klasik yang dipopulerkan oleh Raja Edward VII. Dicirikan oleh konstruksinya yang kaku dan pinggirannya yang digulung, topi Homburg telah menjadi bagian ikonik dari pakaian formal. Homburg pertama kali dibuat di Bad Homburg, Jerman pada akhir 1800-an dan sejak saat itu dibawa ke kalangan mode di seluruh dunia. Homburg hadir dalam berbagai gaya dan warna, namun harus selalu mempertahankan ciri khas tradisional yang menjadikannya sebagai Homburg. Topi seperti ini biasanya dipasangkan dengan jas atau mantel bergaya untuk tampilan yang mengesankan.
Perbedaan antara Fedora dan Homburg
Topi Fedora dan Homburg adalah dua gaya pakaian pria yang berbeda. Topi Fedora memiliki lipatan di bagian tengah mahkota, memberikan tampilan yang berbeda. Topi fedora tersedia dalam berbagai gaya dan bahan, mulai dari kain felt hingga jerami. Di sisi lain, topi homburg memiliki pinggiran yang kaku dan penyok tengah yang khas pada mahkotanya. Topi ini biasanya berwarna gelap seperti hitam atau abu-abu dan terbuat dari wol atau bulu. Topi Fedora dan homburg keduanya dikembangkan pada waktu yang hampir bersamaan selama akhir abad ke-19, namun masing-masing tetap ikonik bahkan hingga hari ini karena penampilannya yang unik.
Kesimpulan
Kesimpulannya, Fedora lembut vs. Homburg yang lebih kaku. Pinggiran fedora juga lebih pendek dari pinggiran Homburg. Fedora umumnya dianggap lebih kasual sementara Homburg dianggap sebagai topi yang lebih bergaya. Jika Anda mencari topi formal, pilihlah Homburg. Jika Anda menginginkan sesuatu yang lebih santai, pilihlah fedora.