Dua kondisi nyeri kronis yang umum adalah fibromyalgia dan sindrom nyeri myofascial. Meskipun keduanya menyebabkan rasa sakit jangka panjang, keduanya adalah dua kondisi berbeda dengan gejala berbeda. Dalam posting ini, kita akan melihat perbedaan antara fibromyalgia dan sindrom nyeri myofascial.
Apa itu Fibromyalgia?
Fibromyalgia adalah suatu kondisi yang menyebabkan rasa sakit dan kelelahan yang meluas. Penyebab pasti fibromyalgia tidak diketahui, tetapi diduga terkait dengan perubahan cara sistem saraf memproses sinyal rasa sakit. Fibromyalgia lebih sering terjadi pada wanita daripada pria dan biasanya dimulai setelah usia 40 tahun. Penderita fibromyalgia juga dapat mengalami gejala lain seperti masalah tidur, kesulitan mengingat, dan perubahan suasana hati. Tidak ada obat untuk fibromyalgia, tetapi perawatan dapat membantu mengatasi gejalanya. Ini termasuk pengobatan, olahraga, dan teknik pengurangan stres. Fibromyalgia bisa menjadi kondisi yang menantang untuk dijalani, tetapi dengan dukungan yang tepat, penderita fibromyalgia dapat menjalani kehidupan yang memuaskan.
Apa itu Sindrom Nyeri Myofascial?
Myofascial Pain Syndrome (MPS) adalah kondisi nyeri kronis yang mempengaruhi jaringan ikat dalam tubuh. Penyebab MPS tidak diketahui, namun diyakini terkait dengan cedera atau penggunaan otot yang berlebihan. MPS dapat menyebabkan nyeri dan kaku pada otot, serta trigger point, yaitu area nyeri yang dapat merujuk nyeri ke bagian tubuh lainnya. Perawatan untuk MPS biasanya meliputi istirahat, es, dan terapi panas, serta latihan pijat dan peregangan. Myofascial Pain Syndrome adalah kondisi kronis yang sulit diobati, tetapi dengan kesabaran dan ketekunan, kebanyakan orang dengan MPS dapat meredakan gejalanya.
Perbedaan antara Fibromyalgia dan Sindrom Nyeri Myofascial
Fibromyalgia dan sindrom nyeri myofascial adalah dua kondisi yang dapat menyebabkan rasa sakit dan kelelahan yang meluas.
- Fibromyalgia adalah kelainan yang ditandai dengan nyeri kronis yang meluas, serta masalah kelelahan, tidur, ingatan, dan suasana hati.
- Sindrom nyeri myofascial adalah suatu kondisi yang menyebabkan nyeri kronis pada otot dan jaringan lunak.
- Ada beberapa perbedaan antara kedua kondisi ini. Fibromyalgia biasanya menyebabkan lebih banyak kelelahan dan masalah tidur daripada sindrom nyeri myofascial.
- Fibromyalgia juga cenderung menyebabkan lebih banyak masalah kognitif, seperti masalah ingatan dan kesulitan berkonsentrasi.
- Sindrom nyeri myofascial, di sisi lain, sering menyebabkan nyeri yang lebih terlokalisasi pada otot atau kelompok otot tertentu.
Selain itu, sindrom nyeri myofascial sering dipicu oleh aktivitas atau posisi tertentu, sedangkan fibromyalgia tidak. Akibatnya, kedua kondisi ini seringkali dapat dibedakan berdasarkan gejalanya.
Kesimpulan
Fibromyalgia dan sindrom nyeri myofascial adalah dua kondisi yang sering membingungkan satu sama lain. Namun, ada beberapa perbedaan utama antara keduanya. Secara umum, fibromyalgia ditandai dengan nyeri muskuloskeletal yang meluas, sedangkan sindrom nyeri myofascial dikaitkan dengan nyeri di area tubuh tertentu. Fibromyalgia juga diduga disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan, sedangkan sindrom nyeri myofascial dapat disebabkan oleh cedera atau penggunaan yang berlebihan.
Terakhir, penderita fibromyalgia sering mengalami kelelahan dan kesulitan kognitif, sedangkan penderita sindrom nyeri myofascial umumnya tidak. Jika Anda mengalami nyeri otot kronis, penting untuk didiagnosis dengan benar sehingga Anda dapat menerima perawatan yang tepat. Bicaralah dengan dokter Anda tentang masalah apa pun yang Anda miliki dan mintalah rujukan ke spesialis jika diperlukan.