Menu Close

Perbedaan antara Isomer Konstitusional dan Stereoisomer

Sulit untuk membedakan antara isomer konstitusional dan stereoisomer. Namun, memahami perbedaan ini sangat penting bagi ahli kimia yang mensintesis molekul baru atau apoteker yang membuat obat. Dalam posting blog ini, kami akan menguraikan apa yang sebenarnya membuat kedua bentuk struktur ini berbeda satu sama lain dan memberikan contoh kedua jenis senyawa tersebut sehingga Anda dapat melihat perbedaannya pada tingkat atom. Dengan pengetahuan ini, akan lebih mudah bagi para ilmuwan untuk menentukan bagaimana struktur tertentu memengaruhi sifat fisik dan kimia suatu zat serta kegunaan potensialnya. Baca terus untuk mengetahui lebih lanjut tentang isomer konstitusional dan stereoisomer!

Apa itu Isomer Konstitusional?

Isomer Konstitusional adalah jenis struktur molekul di mana atom yang sama digunakan untuk membuat molekul yang berbeda. Sementara komponen atom tetap sama, Isomer Konstitusi berbeda dalam bagaimana pola dan pengaturan ikatan mereka mempengaruhi bentuk keseluruhan molekul mereka. Ini terutama penting untuk molekul organik yang memiliki gugus fungsi berbeda yang menghasilkan sifat kimia yang beragam. Isomer Konstitusional penting karena mengilustrasikan perbedaan kritis antara bagaimana molekul berperilaku dalam reaksi kimia, meskipun mengandung unsur utama yang sama. Isomer Konstitusi sangat berharga saat memeriksa jalur biokimia atau merancang senyawa obat baru.

Apa itu Stereoisomer?

  • Stereoisomer adalah jenis molekul isomer yang memiliki rumus molekul yang sama tetapi berbeda dalam susunan atomnya di ruang angkasa. Stereoisomer dapat dibagi lagi menjadi dua kategori: isomer konstitusional dan stereoisomer. Isomer konstitusional berbeda dalam konektivitas ikatannya sementara stereoisomer berbeda dalam pengaturan ruangnya.
  • Stereoisomerisme, juga dikenal sebagai isomerisme spasial, dapat dihasilkan dari beberapa situasi seperti isomerisme cis-trans atau EZ di mana substituen pada atom pusat berada di sisi yang sama atau berlawanan satu sama lain. Stereoisomer dapat diklasifikasikan menjadi enansiomer, diasteriomer, dan epimer, tergantung pada seberapa dekat hubungannya satu sama lain.
  • Molekul stereoisomer cenderung memiliki sifat fisik dan kimia yang berbeda karena susunannya yang berbeda yang menyebabkan mereka berinteraksi secara berbeda dengan molekul lain dan bereaksi secara berbeda dengan pelarut yang berbeda. Molekul stereoisomer memiliki banyak aplikasi praktis seperti bertindak sebagai obat, pestisida, perasa, dan bahkan tabir surya.

Perbedaan antara Isomer Konstitusional dan Stereoisomer

Isomer Konstitusional dan Stereoisomer memiliki perbedaan penting di antara keduanya. Isomer Konstitusional, juga dikenal sebagai Isomer Struktural, berbeda dalam urutan dan jenis atom yang ada dalam senyawa. Di sisi lain, Stereoisomer berbeda dalam pengaturan spasial tiga dimensinya terlepas dari komposisi dan konektivitas atomnya yang identik.

Isomerisme Konstitusional membantu para ilmuwan mengeksplorasi reaksi isomerisasi yang menghasilkan fitur baru seperti titik didih atau titik leleh yang berbeda dibandingkan dengan senyawa asli sementara Stereoisomerisme memungkinkan peneliti untuk memahami struktur konfigurasi dalam molekul yang lebih besar yang memiliki aktivitas optik. Memahami perbedaan antara Isomer Konstitusional dan Stereoisomer dapat membantu para ilmuwan mengungkap sifat-sifat yang tidak dapat ditemukan sebelumnya.

Kesimpulan

Isomer konstitusional adalah molekul yang memiliki rumus molekul yang sama tetapi konektivitas atomnya berbeda, sedangkan stereoisomer adalah molekul yang memiliki konektivitas atom yang sama tetapi susunan tiga dimensi yang berbeda. Kedua jenis isomer ini dapat diklasifikasikan lebih lanjut menjadi beberapa subkategori, seperti enansiomer, diastereomer, dan isomer geometris. Sementara beberapa isomer konstitusional dapat diubah satu sama lain melalui penataan ulang ikatan sederhana, yang lain membutuhkan pemutusan dan pembentukan ikatan baru sama sekali. Stereoisomer, di sisi lain, umumnya tidak dapat diubah menjadi satu sama lain tanpa memutus dan membentuk kembali ikatan.