Menu Close

Perbedaan antara Kekaisaran Ottoman dan Kekaisaran Persia

Kekaisaran Ottoman dan Kekaisaran Persia adalah dua kerajaan paling kuat dalam sejarah. Meskipun mereka berdua memiliki kekuatan mereka, ada beberapa perbedaan yang signifikan di antara mereka. Untuk satu hal, Ottoman lebih tertarik untuk memperluas wilayah mereka, sedangkan Persia lebih peduli untuk mempertahankan kekuasaan mereka. Selain itu, Kekaisaran Ottoman adalah kerajaan Muslim Sunni, sedangkan Kekaisaran Persia sebagian besar adalah Muslim Syiah. Akhirnya, Kekaisaran Ottoman jauh lebih tersentralisasi daripada Kekaisaran Persia. Secara keseluruhan, kedua kerajaan ini memiliki kekuatan dan kelemahan yang sangat berbeda.

Apa itu Kekaisaran Ottoman?

Kekaisaran Ottoman adalah negara Muslim besar yang ada dari akhir abad ke-13 hingga awal abad ke-20. Pada puncaknya, kekaisaran meliputi apa yang sekarang disebut Turki, Mesir, Balkan, Afrika Utara, dan Jazirah Arab.

  • Kekaisaran Ottoman didirikan oleh Osman I, seorang pemimpin suku Turki dari Kayı. Di bawah sistem Ottoman, Sultan adalah penguasa mutlak kekaisaran, meskipun kekuasaan nyata sering dilakukan oleh Wazir Agung, menteri utama Sultan.
  • Kekaisaran dibagi menjadi provinsi, masing-masing diperintah oleh seorang gubernur yang ditunjuk oleh Sultan. Pemerintah selanjutnya dibagi menjadi dua cabang utama: militer dan sipil.
  • Cabang militer bertanggung jawab untuk menjaga ketertiban dan melindungi kekaisaran dari ancaman eksternal, sementara cabang sipil mengatur urusan negara sehari-hari. Kekaisaran Ottoman adalah kekuatan yang kuat di dunia Muslim, dan pengaruhnya jauh melampaui batas teritorialnya.

Apa itu Kekaisaran Persia?

  • Kekaisaran Persia adalah kekaisaran terbesar dalam sejarah kuno, yang mencakup 6,5 juta kilometer persegi pada puncaknya. Kekaisaran ini didirikan pada abad ke-6 SM oleh Cyrus Agung dan mencapai puncaknya di bawah Darius Agung pada abad ke-5 SM.
  • Kekaisaran Persia terkenal karena toleransinya terhadap berbagai budaya dan agama, serta pengembangan infrastruktur dan arsitekturnya. Kekaisaran juga memainkan peran penting dalam penyebaran budaya Helenistik di seluruh dunia Mediterania.
  • Namun, kekaisaran akhirnya jatuh ke tangan Alexander Agung pada abad ke-4 SM. Meskipun akhirnya mati, Kekaisaran Persia meninggalkan warisan abadi di dunia.

Perbedaan antara Kekaisaran Ottoman dan Kekaisaran Persia

Kekaisaran Ottoman dan Kekaisaran Persia adalah dua kerajaan paling kuat di dunia selama berabad-abad. Meskipun mereka berbagi perbatasan, kedua kerajaan itu sangat berbeda dalam hal budaya, agama, dan pemerintahan.

  • Kekaisaran Ottoman didirikan pada abad ke-13 oleh orang-orang Turki, yang merupakan Muslim Sunni.
  • Kerajaan Persia, di sisi lain, didirikan pada abad ke-6 oleh orang-orang Persia, yang merupakan Muslim Syiah.
  • Kesultanan Utsmaniyah diperintah oleh seorang sultan, yang memiliki kekuasaan mutlak dan menguasai semua aspek pemerintahan.
  • Kerajaan Persia, di sisi lain, diperintah oleh seorang shah, yang memiliki kekuasaan lebih rendah dari sultan dan berbagi sebagian kekuasaan dengan sekelompok bangsawan. secara budaya, kedua kekaisaran juga sangat berbeda.

Kekaisaran Ottoman terkenal dengan arsitektur dan sastranya yang kaya, sedangkan Kekaisaran Persia dikenal dengan tradisi puitis dan karpetnya yang rumit. Meskipun mereka memiliki beberapa kesamaan, Kekaisaran Ottoman dan Kekaisaran Persia pada akhirnya sangat berbeda satu sama lain.

Kesimpulan

Kekaisaran Ottoman dan Kekaisaran Persia adalah dua kerajaan paling kuat di dunia selama berabad-abad. Meskipun mereka memiliki banyak kesamaan, ada juga beberapa perbedaan utama. Kekaisaran Ottoman adalah pemerintahan yang lebih terpusat sedangkan Kekaisaran Persia lebih terdesentralisasi. Kesultanan Utsmaniyah sangat toleran terhadap agama, sedangkan Kerajaan Persia menyukai agamanya sendiri. Terakhir, Kesultanan Utsmaniyah lebih berhasil dalam hal penaklukan militer sedangkan Kerajaan Persia lebih berhasil dalam hal pengaruh budaya.