Menu Close

Perbedaan antara Kontraksi Isometrik dan Isotonik

Otot dapat berkontraksi dengan dua cara berbeda: isometrik dan isotonik. Kontraksi isometrik adalah saat serat otot tetap sama panjangnya, sedangkan kontraksi isotonik adalah saat serat otot memendek. Setiap jenis kontraksi memiliki manfaatnya masing-masing. Berikut ini perbedaan antara kontraksi isometrik dan isotonik.

Apa itu Kontraksi Isometrik?

Kontraksi isometrik adalah jenis kontraksi otot di mana otot menghasilkan kekuatan tetapi tidak mengubah panjang. Ini terjadi ketika otot yang berkontraksi melawan kekuatan yang berlawanan, seperti ketika Anda mendorong kedua tangan. Kontraksi isometrik berbeda dari kontraksi isotonik, yang melibatkan perubahan panjang otot saat menghasilkan gaya. Kontraksi isometrik sering digunakan dalam latihan kekuatan dan dapat membantu membangun kekuatan dan daya tahan otot. Selain itu, mereka dapat digunakan untuk membantu merehabilitasi otot setelah cedera. Kontraksi isometrik adalah cara yang aman dan efektif untuk melatih otot Anda dan dapat dilakukan di mana saja, menjadikannya tambahan yang nyaman untuk rutinitas olahraga apa pun.

Apa itu Kontraksi Isotonik?

Kontraksi isotonik adalah kontraksi otot di mana panjang otot berubah. Dengan kata lain, gaya dihasilkan oleh otot saat memendek atau memanjang. Kontraksi isotonik selanjutnya diklasifikasikan menjadi dua jenis: konsentris dan eksentrik. Kontraksi konsentris terjadi saat otot memendek, seperti saat mengangkat beban. Kontraksi eksentrik terjadi saat otot memanjang, seperti saat menurunkan berat badan. Kontraksi isotonik berbeda dengan kontraksi isometrik, yang terjadi ketika panjang otot tidak berubah (misalnya menahan beban di satu titik). Kontraksi isotonik bertanggung jawab atas sebagian besar gerakan sehari-hari yang kita lakukan, seperti berjalan, mengangkat, dan duduk.

Perbedaan antara Kontraksi Isometrik dan Isotonik

Kontraksi isometrik dan isotonik adalah dua jenis kontraksi otot yang berbeda dalam bagaimana ketegangan dihasilkan.

  • Kontraksi isometrik terjadi ketika otot menghasilkan kekuatan yang cukup untuk mengatasi resistensi, tetapi panjang otot tidak berubah.
  • Sebaliknya, kontraksi isotonik terjadi ketika otot berubah panjang saat berkontraksi. Kedua jenis kontraksi ini digunakan secara luas dalam aktivitas sehari-hari.
  • Kontraksi isometrik biasanya digunakan untuk mempertahankan postur tubuh dan menghasilkan gaya statis, seperti saat memegang benda berat di tempatnya.
  • Sebaliknya, kontraksi isotonik biasanya digunakan untuk aktivitas dinamis seperti mengangkat beban atau melempar bola.

Meskipun kedua jenis kontraksi ini penting untuk kehidupan sehari-hari, keduanya melayani tujuan yang berbeda dan memerlukan jenis latihan yang berbeda.

Kesimpulan

Singkatnya, kontraksi isometrik adalah saat otot berkontraksi tetapi tidak ada perubahan panjang, sedangkan kontraksi isotonik adalah saat otot berkontraksi dan berubah panjang. Perbedaan utama antara kedua jenis kontraksi ini adalah kontraksi isotonik menghasilkan gerakan, sedangkan kontraksi isometrik tidak. Latihan isotonik lebih bermanfaat daripada latihan isometrik karena menyebabkan otot bekerja lebih keras dan meningkatkan kekuatan dan ukuran. Namun, jika Anda sedang mencari cara untuk mempertahankan kekuatan Anda saat ini atau mencegah atrofi, latihan isometrik mungkin lebih baik untuk Anda.