Menu Close

Perbedaan antara Libya dan Bahrain

Konflik yang sedang berlangsung di Libya telah dibandingkan dengan protes dan kekerasan yang terjadi di Bahrain. Meskipun kedua negara memiliki beberapa kesamaan, ada juga perbedaan penting antara kedua kasus tersebut. Posting blog ini akan mengeksplorasi beberapa perbedaan tersebut.

Apa itu Libia?

Libya adalah negara yang terletak di Afrika Utara. Berbatasan dengan Laut Mediterania di utara, Libya terletak di antara Mesir di timur, Sudan di tenggara, Chad dan Niger di selatan, serta Aljazair dan Tunisia di barat. Dengan luas sekitar 1,8 juta kilometer persegi, Libya merupakan negara terbesar keempat di Afrika. Ibukota Libya adalah Tripoli, yang terletak di barat laut negara itu. Libya memiliki populasi sekitar 6,4 juta orang. Bahasa resmi Libya adalah bahasa Arab, dan mata uangnya adalah dinar Libya.

Libya adalah negara kesatuan dengan sistem pemerintahan presidensial. Muammar Gaddafi adalah kepala negara Libya dari 1969 hingga 2011, ketika dia digulingkan dalam pemberontakan militer. Sejak itu, Libya berada dalam keadaan tidak stabil, dengan berbagai faksi bersaing untuk menguasai negara. Akibat ketidakstabilan ini, Libya menjadi surga bagi kelompok teroris seperti ISIS. Selain itu, Libya telah menjadi sumber utama pengungsi dan migran yang ingin menyeberang ke Eropa.

Apa itu Bahrain?

Bahrain adalah sebuah negara pulau di Teluk Persia. Kepulauan Bahrain terdiri dari sekelompok 33 pulau Bahrain, dengan Pulau Bahrain yang terbesar, dengan panjang 55 km dan lebar 18 km. Itu terletak di lepas pantai timur Arab Saudi, yang dihubungkan oleh King Fahd Causeway sepanjang 16 kilometer. Bahrain memiliki populasi 1,5 juta orang dan luas tanah 765 kilometer persegi. Ibu kota dan kota terbesar Bahrain adalah Manama. Bahrain diperintah oleh keluarga kerajaan Al Khalifa. Bahrain telah dihuni sejak zaman kuno dan dulunya merupakan bagian dari peradaban Dilmun. Bahrain kemudian diperintah oleh Persia dan kemudian Arab sebelum menjadi protektorat Inggris pada tahun 1861. Bahrain memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada tahun 1971.

Sejak itu, Bahrain diperintah oleh keluarga kerajaan Al Khalifa. Bahrain memiliki ekonomi maju dan merupakan salah satu negara terkaya di Timur Tengah. Perekonomian Bahrain sangat bergantung pada produksi minyak dan gas, meskipun upaya pemerintah untuk mendiversifikasi ekonomi sedang berlangsung. Bahrain juga memiliki sektor keuangan yang berkembang dengan baik dan merupakan rumah bagi banyak bank regional dan internasional. Pariwisata juga merupakan bagian penting dari ekonomi Bahrain, dengan pengunjung tertarik ke pantai, resor, dan situs warisannya. Bahrain menjadi tuan rumah Grand Prix Formula Satu dari tahun 2004 hingga 2010 dan akan kembali menjadi tuan rumah acara tersebut pada tahun 2020.

Perbedaan antara Libya dan Bahrain

Libya dan Bahrain adalah dua negara yang terletak di Timur Tengah. Libya terletak di pantai Laut Mediterania, sedangkan Bahrain adalah negara kepulauan di Teluk Persia. Kedua negara memiliki populasi mayoritas Muslim, tetapi Libya didominasi oleh Sunni sedangkan Bahrain adalah Syiah. Libya memiliki populasi lebih dari 6 juta, sementara Bahrain memiliki populasi lebih dari 1 juta. Libya mencakup area seluas hampir 800.000 mil persegi, membuatnya lebih dari empat kali ukuran Bahrain. Libya juga memiliki ekonomi yang jauh lebih besar, dengan PDB sebesar $75 miliar dibandingkan dengan Bahrain yang sebesar $32 miliar. Libya adalah produsen minyak utama, dan ekonominya sangat bergantung pada ekspor minyak bumi. Sebaliknya, Bahrain memiliki sedikit sumber daya alam, dan ekonominya digerakkan oleh pariwisata, perbankan, dan industri jasa lainnya. secara politik, Libya adalah kediktatoran yang dipimpin oleh Muammar Gaddafi, sedangkan Bahrain adalah monarki yang diperintah oleh dinasti Al Khalifa. Ini adalah beberapa perbedaan utama antara Libya dan Bahrain.

Kesimpulan

Protes di Bahrain tidak seluas yang terjadi di Libya. Hal ini mungkin karena pemerintah lebih bersedia memberikan kelonggaran kepada pengunjuk rasa, seperti pembebasan tahanan politik dan peningkatan belanja sosial. Namun, masih ada laporan kekerasan terhadap pengunjuk rasa dan beberapa warga sipil tewas. Akan menarik untuk melihat bagaimana situasi ini berkembang di Bahrain dalam beberapa minggu mendatang.