Jika Anda sudah lama tidak melakukan pemeliharaan taman, banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Perawatan taman tidak hanya berarti tanaman dan semua tanaman hijau lainnya, tetapi juga semua furnitur taman dan benda lainnya. Jika Anda ingin mengosongkan banyak ruang, baik di teras maupun di taman, ada baiknya menyewa wadah. Namun, Anda harus mengetahui jenis sampah apa yang bisa dimasukkan ke dalam wadah. Misalnya, Anda memiliki sampah taman dan sampah hijau, tetapi juga, misalnya, sampah tanah, sampah puing-puing, dan sampah UKM.
Taman itu terdiri dari apa?
Taman tidak hanya terdiri dari tanaman hijau seperti yang terkadang dipikirkan banyak orang. Ada berbagai jenis bahan. Jadi jika Anda ingin membuang sesuatu di taman, itu pada dasarnya adalah sampah. Namun limbah sayuran tidak boleh dibuang dengan limbah yang sama seperti paving, papan kayu tua, atau furnitur taman. Jadi, penting untuk memperhatikan apa yang perlu dilakukan. Kami menyebut semua ini limbah kebun, yang juga termasuk limbah hijau. Oleh karena itu, limbah hijau adalah limbah taman, tetapi tidak semua limbah taman adalah limbah hijau.
Pengertian limbah hijau
Yang kami maksud dengan limbah hijau adalah semua hijau di taman dan sedikit cokelat, seperti dahan. Oleh karena itu, semua tumbuhan, daun, cabang, dan rerumputan jatuh ke dalam limbah hijau. Setiap rumah juga memiliki tempat sampah khusus untuk ini, yaitu tempat sampah GFT. Ini adalah singkatan dari limbah Sayuran, Buah dan Kebun. Nama sampah taman agak membingungkan di sini, karena hanya sampah hijau yang boleh dimasukkan ke dalamnya. Oleh karena itu, benda-benda seperti kayu atau paving tidak diperbolehkan di dalamnya. Sebagian besar limbah hijau dapat dikomposkan dan difermentasi. Setelah menjadi kompos, dapat digunakan kembali sebagai pupuk.
Membuat biogas
Selain bisa dibuat kompos dari limbah GFT, juga bisa dibuat biogas. Biogas terdiri dari karbon dioksida dan metana. Biogas dibuat dengan memfermentasi sampah organik. Selama fermentasi, bakteri digunakan untuk memecah bahan organik. Biogas juga harus memiliki kualitas yang minimal sama dengan gas alam. Untuk ini harus dimurnikan dan dikeringkan. Hasil akhirnya adalah gas hijau yang dapat digunakan dengan cara yang sama seperti gas alam, namun jauh lebih berkelanjutan.