Menu Close

Perbedaan antara Malaria dan DBD

Malaria dan demam berdarah, dua penyakit yang ditularkan melalui vektor yang sangat lazim di daerah tropis dan subtropis di dunia, menyebabkan masalah kesehatan yang parah bagi mereka yang tertular. Kedua penyakit ini memiliki beberapa gejala yang mirip, sehingga sulit untuk membedakannya – tetapi memahami perbedaannya sangat penting untuk diagnosis dan pengobatan yang efektif. Dalam posting blog ini, kami akan mengeksplorasi persamaan dan perbedaan antara malaria dan demam berdarah untuk membantu menjelaskan penyakit mana yang mungkin menyebabkan gejala Anda atau rasa sakit orang yang Anda cintai.

Apa itu Malaria?

Malaria adalah penyakit menular yang melemahkan dan berpotensi fatal yang disebabkan oleh parasit dari genus Plasmodium yang ditularkan ke manusia melalui nyamuk Anopheles betina. Gejala malaria dapat berkisar dari seperti flu hingga parah, dan pada akhirnya dapat menyebabkan anemia, penurunan berat badan yang drastis, kejang, dan koma. Malaria adalah masalah kesehatan masyarakat global yang signifikan dan mempengaruhi sekitar 3,2 miliar orang setiap tahun di Afrika sub-Sahara saja.

Malaria diperkirakan menyebabkan sekitar 438.000 kematian setiap tahun di seluruh dunia, sebagian besar disebabkan oleh penyakit yang ditularkan oleh nyamuk ini di negara-negara termiskin dengan akses terbatas ke langkah-langkah perawatan kesehatan preventif. Malaria terus menimbulkan ancaman berbahaya meskipun telah dilakukan penelitian selama beberapa dekade; namun, perluasan berkelanjutan dari strategi pengendalian preventif menunjukkan harapan untuk masa depan.

Apa itu DBD?

Dengue adalah penyakit virus yang menyerang jutaan orang di lebih dari seratus negara, terutama di daerah beriklim tropis dan subtropis. Penyakit ini ditularkan oleh nyamuk Aedesaegypti dan Aedesalbopictus betina yang menggigit pada siang hari. Gejala demam berdarah biasanya terjadi antara lima hingga tujuh hari setelah digigit dan termasuk demam tinggi, sakit kepala parah, otot, nyeri sendi dan punggung, mual, dan ruam. Demam berdarah dapat menyebabkan berbagai tingkat efek mulai dari yang ringan hingga yang mengancam jiwa.

Penanganan penyakit DBD penting dilakukan untuk membantu mencegah komplikasi lebih lanjut seperti Demam Berdarah Dengue. Diagnosis Dengue dilakukan dengan pemeriksaan sampel darah untuk mengidentifikasi adanya antibodi virus Dengue. Saat ini belum ada vaksin yang tersedia untuk demam berdarah tetapi ada metode pencegahan seperti menggunakan penolak serangga atau mengenakan pakaian yang menutupi sebagian besar kulit saat berada di luar ruangan yang dapat membantu melindungi dari gigitan nyamuk.

Perbedaan antara Malaria dan DBD

Malaria dan Demam Berdarah adalah penyakit serius yang ditularkan oleh nyamuk yang dapat berdampak besar pada kesehatan global. Malaria disebabkan oleh beberapa spesies Plasmodium, sedangkan demam berdarah disebabkan oleh empat jenis virus yang berbeda.

  • Gejala malaria biasanya terjadi sekitar 7 hingga 18 hari setelah digigit oleh nyamuk yang terinfeksi dan dapat berupa demam, kelelahan, muntah, dan sakit kepala. Demam berdarah cenderung memiliki onset yang lebih cepat dengan gejala yang muncul antara 4-7 hari setelah digigit.
  • Gejala umum demam berdarah adalah demam tinggi, nyeri sendi, dan sakit kepala; meskipun lebih jarang, demam berdarah juga dapat menyebabkan pendarahan dari hidung atau gusi dan kesulitan bernapas.
  • Langkah-langkah pencegahan untuk Malaria dan Demam Berdarah termasuk menggunakan kelambu saat tidur di malam hari, memakai semprotan anti serangga atau pakaian lengan panjang saat berada di luar ruangan, dan menghindari ruang luar selama waktu puncak nyamuk seperti matahari terbit atau terbenam. Karena saat ini tidak ada vaksin yang tersedia untuk Malaria atau Dengue, penting bagi kita untuk tetap mengetahui keduanya.

Kesimpulan

Malaria disebabkan oleh parasit protozoa yang disebut Plasmodium falciparum, sedangkan demam berdarah disebabkan oleh virus. Gejala malaria dapat berupa demam, menggigil, sakit kepala, nyeri tubuh, dan kelelahan, sedangkan gejala demam berdarah mirip tetapi juga termasuk ruam. Kedua penyakit ini serius dan bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dengan baik. Jika Anda bepergian ke daerah di mana ada malaria atau demam berdarah, penting untuk berhati-hati agar tidak sakit dan mengetahui perbedaan antara kedua penyakit berbahaya ini.