Perbedaan utama: Dalam pemrograman prosedural, program dijalankan dengan fungsi dan data program dapat dengan mudah diakses dan diubah; sedangkan dalam pemrograman berorientasi objek, setiap program terdiri dari entitas yang disebut objek, yang tidak dapat dengan mudah diakses dan diubah.
Prosedur, atau fungsi, adalah serangkaian instruksi spesifik yang dieksekusi satu demi satu. Serangkaian prosedur dilakukan berdasarkan data. Data cukup terpisah dari prosedur, dan berbagai program dibuat untuk melacak fungsi dan data yang diubah. OOP dan POP adalah dua program semacam itu, dan artikel ini membedakan keduanya.
Istilah OOP adalah singkatan dari ‘Pemrograman Berorientasi Objek’. Ini mewakili objek yang memiliki bidang data. Bidang data pada dasarnya adalah atribut yang menggambarkan objek. Prosedur yang terkait dengan objek dikenal sebagai metode. OOP menempatkan data di tempat yang tidak dapat diakses secara langsung oleh program lainnya. Metode adalah satu-satunya cara agar data ini dapat dinilai. Objek, yang biasanya merupakan instance dari kelas, digunakan untuk berinteraksi satu sama lain untuk merancang aplikasi dan program komputer. Java adalah jenis bahasa pemrograman berorientasi objek.
Istilah POP adalah singkatan dari ‘Pemrograman Berorientasi Prosedural’. Ini berasal dari pemrograman terstruktur. Prosedurnya hanya berisi serangkaian langkah komputasi yang harus dilakukan. Ini menciptakan program langkah demi langkah yang memandu aplikasi melalui urutan instruksi. Setiap instruksi dijalankan secara berurutan. Ini adalah daftar atau set instruksi yang memberitahu komputer apa yang harus dilakukan pada setiap langkah dan bagaimana melakukan dari kode pertama ke kode kedua. Program ini dibagi menjadi beberapa bagian kecil yang disebut fungsi. C dan C ++ adalah dua jenis bahasa pemrograman prosedural.
Perbandingan antara OOP dan POP:
OOP |
POP |
|
Singkatan |
Singkatan dari ‘Pemrograman Berorientasi Objek’. |
Itu adalah singkatan dari ‘Pemrograman Berorientasi Prosedural’. |
Program |
Program utama dibagi menjadi objek kecil tergantung pada masalahnya. |
Program utama dibagi menjadi beberapa bagian kecil tergantung fungsinya. |
Menautkan |
Fungsi objek dihubungkan dengan objek lain dengan menggunakan pesan yang lewat. |
Bagian-bagian berbeda dari program dihubungkan satu sama lain dengan melewati parameter dan menggunakan sistem operasi. |
Data |
Data dan fungsi masing-masing objek bertindak seperti satu unit. |
Setiap fungsi berisi data yang berbeda.
|
Pentingnya |
Data menjadi lebih penting daripada fungsi dalam program. |
Fungsi atau algoritma lebih penting daripada data dalam program. |
Kontrol data |
Setiap objek mengontrol datanya sendiri. |
Sebagian besar fungsi menggunakan data global. |
Transfer |
Data tidak mungkin ditransfer dari satu objek ke objek lainnya. |
Data yang sama dapat ditransfer dari satu fungsi ke fungsi lainnya. |
Menyembunyikan data |
Penyembunyian data dimungkinkan, yang mencegah akses ilegal fungsi dari luarnya. |
Tidak ada cara sempurna untuk menyembunyikan data. |
Komunikasi |
Satu objek terhubung dengan yang lain menggunakan passing pesan. |
Fungsi berkomunikasi dengan fungsi lain yang mempertahankan aturan seperti biasa. |
Tambahan |
Lebih banyak data atau fungsi dapat ditambahkan dengan program jika perlu. Untuk tujuan ini, program lengkap tidak perlu diubah. |
Lebih banyak data atau fungsi tidak dapat ditambahkan dengan program jika perlu. Untuk tujuan ini, program lengkap perlu diubah. |
Izin |
Pesan yang lewat memastikan izin mengakses anggota suatu objek dari objek lain. |
Untuk menambahkan data baru dalam program, pengguna harus memastikan bahwa fungsi memungkinkannya. |
Proses |
Proses bottom-up diikuti untuk desain program. |
Proses top down diikuti untuk desain program. |
Kelebihan beban |
Kelebihan beban dimungkinkan dalam bentuk Kelebihan Fungsi dan Kelebihan Operator. |
Kelebihan muatan tidak dimungkinkan. |
Mengakses |
Penentu akses publik, pribadi, dan dilindungi digunakan. |
Tidak ada penentu akses yang digunakan. |
Contohnya |
C ++, Java. |
Pascal, Fortran |