Menu Close

Perbedaan antara Pemilik dan Manajer Properti

Apakah Anda ingin menyewakan properti Anda tetapi tidak yakin apakah Anda memerlukan pemilik atau manajer properti? Jika demikian, Anda tidak sendirian. Banyak tuan tanah berjuang dengan keputusan apakah mereka harus mengelola properti sewaan mereka sendiri atau mempekerjakan orang lain untuk melakukan pekerjaan itu untuk mereka. Kabar baiknya adalah bahwa ini tidak harus menjadi pilihan yang sulit: kedua peran tersebut hadir dengan kelebihan dan kekurangan unik mereka sendiri yang dapat bekerja untuk berbagai jenis tuan tanah. Dalam posting blog ini, kita akan mengeksplorasi perbedaan antara menjadi tuan tanah independen dan mempekerjakan seorang manajer properti profesional sehingga Anda dapat membuat keputusan cerdas tentang opsi mana yang paling menguntungkan bisnis persewaan Anda. Baca terus untuk mempelajari lebih lanjut!

Siapakah Tuan Tanah?

Tuan tanah adalah orang yang memiliki atau mengelola real estat dan mengumpulkan uang sewa atau pembayaran lain dari penyewa. Tuan tanah seringkali bisa menjadi bisnis yang menguntungkan dan membutuhkan pengetahuan tentang sewa tanah, hukum properti, pajak, dan peraturan daerah lainnya. Tuan tanah juga mengelola hubungan antara penyewa, seperti menangani keluhan atau menegakkan perjanjian sewa.

Tuan tanah juga harus memastikan bahwa persewaan mereka mematuhi peraturan keselamatan, menanggapi permintaan perbaikan secara tepat waktu, dan secara umum menjaga properti mereka. Meskipun tuan tanah sering dikaitkan dengan operasi ibu-dan-pop seperti unit keluarga yang mengoperasikan satu rumah sewaan, perusahaan besar tertentu memiliki dan mengelola portofolio real estat yang substansial untuk keuntungan yang signifikan.

Siapa Manajer Properti?

Manajer Properti adalah profesional yang bertanggung jawab untuk mengelola properti sewaan atas nama klien mereka. Mereka biasanya menangani operasi sehari-hari serta menemukan dan memeriksa penyewa, mengumpulkan uang sewa, memelihara properti, dan menangani keluhan penyewa. Manajer Properti juga menganalisis data untuk memastikan kinerja puncak dalam hal daya jual dan arus kas.

Manajemen properti membutuhkan pengetahuan tentang berbagai tanggung jawab, mulai dari kepatuhan hukum hingga pengawasan keuangan hingga manajemen pemasaran, menjadikannya peran penting dalam menjaga kelancaran properti sewaan. Manajer Properti menambah nilai dengan menggunakan keahlian dan pengalaman mereka untuk memastikan bahwa kebutuhan pemilik dan penyewa properti terpenuhi secara efisien dan benar.

Perbedaan antara Pemilik dan Manajer Properti

Tuan tanah dan manajer properti melakukan peran berbeda dalam industri persewaan.

  • Tuan tanah biasanya terlibat dengan kepemilikan unit sewaan, sementara manajer properti lebih sering dipekerjakan untuk mengurus operasi sehari-hari dari struktur atau kumpulan bangunan tertentu.
  • Tuan tanah cenderung memfokuskan upaya mereka terutama pada penyewaan unit, mengumpulkan uang sewa, dan menangani masalah hukum apa pun yang timbul dari penyewaan properti.
  • Di sisi lain, manajer properti cenderung bertanggung jawab untuk hal-hal seperti menyediakan perawatan dan perbaikan rutin untuk unit sewaan, mengelola sewa dan simpanan penyewa, melakukan pemeriksaan latar belakang penyewa, menangani keluhan dan penggusuran penyewa, mengawasi pajak yang terkait dengan pendapatan sewa dan pengarsipan. dokumen lain yang diperlukan.

Tuan tanah dan manajer properti juga dapat terlibat dalam pemasaran sewa kosong serta memastikan kepatuhan penyewa dengan perjanjian sewa.

Kesimpulan

Meskipun seorang tuan tanah dan manajer properti tampaknya memiliki pekerjaan yang sama, sebenarnya ada beberapa perbedaan utama di antara keduanya. Seorang tuan tanah biasanya adalah pemilik beberapa properti yang menyewa seorang manajer properti untuk mengawasi operasi sehari-hari. Seorang manajer properti, di sisi lain, biasanya hanya bertanggung jawab untuk mengelola satu properti. Perbedaan lainnya adalah bahwa tuan tanah biasanya mengambil pendekatan yang lebih lepas tangan terhadap properti mereka, sedangkan manajer properti lebih terlibat dalam manajemen sehari-hari. Akhirnya, tuan tanah umumnya tidak memberikan layanan seperti pemasaran atau pemeliharaan, sedangkan manajer properti sering melakukannya. Jika Anda sedang mempertimbangkan untuk menjadi tuan tanah atau mempekerjakan seorang manajer properti, penting untuk memahami perbedaan ini sehingga Anda dapat membuat keputusan terbaik untuk situasi Anda.