Menu Close

Perbedaan antara Pendidikan Pantang Saja dan Pendidikan Seks Komprehensif

Pernahkah Anda bertanya-tanya apa perbedaan antara pendidikan pantang saja dan pendidikan seks komprehensif? Memilih pendekatan pendidikan untuk mengajar remaja tentang kesehatan seksual bisa menjadi keputusan yang menakutkan, terlepas dari apakah Anda orang tua atau pendidik. Seiring waktu telah berubah selama beberapa dekade terakhir, demikian pula diskusi seputar pendidikan seks yang tepat – menyebabkan banyak perdebatan seputar pendekatan mana yang lebih tepat dalam masyarakat saat ini. Dalam posting blog ini, kita akan membahas beberapa perbedaan utama antara kedua pendekatan ini serta kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Baca terus untuk lebih memahami metode yang berbeda ini sehingga Anda dapat membuat keputusan yang tepat di masa mendatang!

Apa itu Pendidikan Pantang Saja?

Abstinence Only Education adalah pendekatan pendidikan seksualitas yang menganjurkan untuk menahan diri dari aktivitas seksual sampai menikah. Pantang adalah satu-satunya cara yang 100% efektif untuk mencegah kehamilan dan IMS, tetapi Pendidikan Hanya Pantang tidak memberikan informasi apa pun tentang bentuk kontrasepsi lain atau praktik seks yang aman.

Pendukung Pendidikan Pantang Saja berpendapat bahwa mengajar kaum muda tentang hal-hal seperti kondom dan kontrasepsi merusak kompas moral mereka. Pendidikan Pantang Saja berfokus terutama pada menetapkan pantang sebagai norma perilaku yang diharapkan, daripada memberikan informasi yang komprehensif mengenai bentuk-bentuk alternatif kontrasepsi dan/atau perlindungan. Instruksi Abstinence Only dapat berkisar dari menyoroti konsekuensi biologis hingga mempromosikan nilai-nilai dan kepercayaan agama.

Apa itu Pendidikan Seks Komprehensif?

  • Pendidikan Seks Komprehensif adalah pendekatan holistik untuk mengajar remaja dan dewasa muda tentang hubungan, gender, praktik seksual, identitas, dan orientasi. Pendidikan Seks Komprehensif melampaui dasar-dasar kesehatan reproduksi dengan mengajarkan topik-topik seperti kesenangan, komunikasi, pemikiran kritis, dan persetujuan.
  • Pendidikan Seks Komprehensif mengambil pendekatan seksualitas yang sehat dengan mendiskusikannya secara terbuka di ruang yang aman dan memberikan informasi tentang bagaimana mengomunikasikan kebutuhan Anda sambil menghormati batasan orang lain. Pendidikan Seks Komprehensif menumbuhkan lingkungan yang menekankan rasa hormat kepada semua orang tanpa memandang jenis kelamin atau identitas gender mereka.
  • Pendidikan Seks Komprehensif juga mendorong percakapan jujur tentang topik-topik sulit seperti pemaksaan dan kekerasan seksual untuk memastikan bahwa setiap orang memiliki pengetahuan yang mereka butuhkan agar aman.

Perbedaan antara Pendidikan Pantang Saja dan Pendidikan Seks Komprehensif

Pendidikan Pantang Saja dan Pendidikan Seks Komprehensif adalah dua pendekatan yang berbeda secara mendasar untuk mengajar kaum muda tentang seksualitas dan kesehatan seksual.

  • Pantang Saja Pendidikan, seperti namanya, berfokus hanya pada penundaan aktivitas seksual melalui pantangan total dari seks sampai menikah.
  • Pendidikan Seks Komprehensif, bagaimanapun, mengambil pendekatan yang lebih rinci dengan mengajar siswa tidak hanya tentang pantang tetapi juga metode pencegahan kehamilan, infeksi menular seksual (IMS), dan komunikasi dan pengambilan keputusan.

Pantang Pendidikan Saja mungkin bermanfaat bagi mereka yang berlatar belakang agama atau budaya yang lebih memilih sikap yang lebih konservatif terhadap seksualitas; sedangkan Pendidikan Seks Komprehensif memberi siswa sumber daya yang komprehensif untuk membuat keputusan yang tepat terkait kesehatan seksual mereka.

Kesimpulan

Pantang hanya pendidikan tidak berhasil. Telah terbukti berkali-kali bahwa pantang hanya pendidikan menyebabkan lebih banyak kehamilan remaja dan PMS. Pendidikan seks yang komprehensif , di sisi lain, efektif dalam mengurangi kedua masalah ini. Penting bagi remaja untuk diajari tentang praktik seks yang aman sehingga mereka dapat membuat keputusan yang tepat ketika mereka aktif secara seksual. Dengan pendidikan seks yang komprehensif, remaja cenderung tidak terlibat dalam perilaku berisiko, dan lebih cenderung menunda aktivitas seksual sampai mereka lebih dewasa dan siap menghadapi konsekuensinya.