Menu Close

Perbedaan antara Penguatan dan Hukuman

Untuk memahami perbedaan antara penguatan dan hukuman, penting untuk terlebih dahulu memahami definisi mereka. Penguatan didefinisikan sebagai konsekuensi yang mengikuti perilaku dan meningkatkan kemungkinan perilaku itu diulang. Di sisi lain, hukuman didefinisikan sebagai konsekuensi yang mengikuti suatu perilaku dan mengurangi kemungkinan perilaku tersebut diulangi.

Meskipun penguatan dan hukuman dapat digunakan untuk memodifikasi perilaku, mereka sering dianggap berlawanan – dengan penguatan dipandang sebagai hal yang diinginkan, sedangkan hukuman dipandang sebagai hal yang tidak diinginkan. Namun pada kenyataannya, bisa ada pro dan kontra untuk menggunakan penguatan atau hukuman, jadi penting untuk mempertimbangkan semua faktor yang terlibat sebelum memutuskan mana yang akan digunakan.

Apa itu Penguatan?

Penguatan adalah istilah yang digunakan dalam pengkondisian operan untuk merujuk pada konsekuensi apa pun yang meningkatkan kemungkinan perilaku diulang. Dengan kata lain, penguatan adalah bentuk dorongan. Bentuk penguatan yang paling umum adalah penguatan positif, yang menghargai suatu perilaku untuk meningkatkan kemungkinan perilaku itu diulang. Namun, penguatan juga dapat berupa penguatan negatif, yang melibatkan penghilangan kondisi yang tidak menyenangkan setelah perilaku yang diinginkan ditampilkan. Sementara penguatan positif dan negatif bisa efektif dalam meningkatkan kemungkinan perilaku yang diinginkan, penguatan positif umumnya dianggap lebih manusiawi dan efektif dalam jangka panjang.

Apa itu Hukuman?

Hukuman adalah pengenaan hasil yang tidak diinginkan atau tidak menyenangkan pada seseorang sebagai tanggapan atas tindakan atau perilaku tertentu yang dianggap tidak diinginkan atau tidak dapat diterima.

  • Tujuan hukuman adalah untuk mencegah tindakan atau perilaku di masa depan dan untuk menegakkan kepatuhan terhadap aturan, hukum, atau norma. Hukuman dapat didefinisikan sebagai “pemberian rasa sakit atau penderitaan yang disengaja pada seseorang oleh otoritas untuk menghukum mereka atas tindakan ofensif” (Oxford Dictionaries, 2014).
  • Ada berbagai jenis hukuman, termasuk hukuman fisik, seperti cambuk atau hukuman mati; hukuman psikologis, seperti penghinaan publik atau kurungan isolasi; dan hukuman sosial, seperti pengucilan atau pengasingan.
  • Hukuman seringkali kontroversial dan telah menjadi bahan perdebatan sepanjang sejarah. Beberapa berpendapat bahwa itu adalah praktik biadab dan tidak efektif yang lebih berbahaya daripada kebaikan, sementara yang lain berpendapat bahwa itu adalah alat yang diperlukan untuk menjaga ketertiban dan melindungi masyarakat.

Perbedaan antara Penguatan dan Hukuman

Penguatan dan hukuman adalah dua konsep penting dalam pengkondisian operan. Penguatan adalah konsekuensi yang meningkatkan kemungkinan perilaku diulangi, sedangkan hukuman adalah konsekuensi yang mengurangi kemungkinan perilaku diulangi.

  • Ada dua jenis penguatan utama, positif dan negatif, dan dua jenis hukuman utama, positif dan negatif. Penguatan positif terjadi ketika suatu perilaku diikuti oleh konsekuensi yang diinginkan, sedangkan penguatan negatif terjadi ketika suatu perilaku diikuti oleh penghilangan konsekuensi yang tidak diinginkan.
  • Hukuman positif terjadi ketika suatu perilaku diikuti dengan pengenalan konsekuensi yang tidak diinginkan, sedangkan hukuman negatif terjadi ketika suatu perilaku diikuti dengan penghilangan konsekuensi yang diinginkan.
  • Hukuman umumnya dianggap lebih efektif daripada penguatan dalam mengurangi atau menghentikan perilaku yang tidak diinginkan. Namun, penting juga untuk dicatat bahwa hukuman dapat menimbulkan konsekuensi yang tidak diinginkan, seperti meningkatnya rasa takut atau agresi pada beberapa individu. Oleh karena itu, penguatan sering lebih disukai daripada hukuman sebagai sarana pengkondisian operan.

Kesimpulan

Ada beberapa perbedaan utama antara penguatan dan hukuman yang harus dipahami pemasar. Pertama, penguatan memperkuat perilaku yang diinginkan sementara hukuman melemahkan perilaku yang tidak diinginkan. Kedua, penguatan segera sementara hukuman ditunda. Akhirnya, penguatan meningkatkan kemungkinan suatu perilaku diulang sementara hukuman menguranginya. Ketika digunakan dengan benar, prinsip-prinsip ini dapat menjadi alat yang ampuh untuk membentuk perilaku pelanggan.