Sebagai ahli mineral, penting untuk mengetahui perbedaan antara piroksen dan amphibole. Kedua mineral ini terdapat dalam batuan, namun memiliki sifat berbeda yang membedakannya. Posting blog ini akan membahas perbedaan antara kedua mineral ini, sehingga Anda dapat mengidentifikasinya dengan benar.
Apa itu Pyroxene?
- Pyroxene adalah jenis mineral pembentuk batuan yang banyak ditemukan pada batuan beku dan metamorf. Pyroxenes dicirikan oleh bentuknya yang berbeda seperti prismatik atau piring, dan warnanya dapat berkisar dari putih hingga hitam kehijauan tua.
- Piroksen yang paling umum termasuk enstatit dan augit, meskipun ada banyak jenis lain dari mineral ini. Pyroxenes adalah mineral penting karena dapat memberikan informasi tentang komposisi dan sejarah batuan di mana mereka ditemukan.
- Misalnya, adanya jenis piroksen tertentu dapat menunjukkan bahwa batuan terbentuk dari magma yang mendingin dengan cepat pada suhu tinggi. Pyroxenes juga dapat digunakan untuk mengencani batuan, karena beberapa jenis mineral ini diketahui berubah seiring waktu menjadi mineral lain. Akibatnya, piroksen adalah alat penting bagi ahli geologi yang mempelajari batuan dan mineral Bumi.
Apa itu Amphibole?
Amphibole adalah sekelompok mineral anorganik yang memiliki komposisi kimia dan struktur kristal yang mirip. Amfibol ditemukan dalam berbagai jenis batuan, termasuk batuan beku, metamorf, dan sedimen. Mineral Amphibole yang paling umum adalah hornblende dan aktinolit. Amphiboles biasanya berwarna gelap dan memiliki struktur berserat atau seperti jarum. Ini memberi mereka belahan dada yang tinggi, yang berarti mereka dapat dengan mudah dipecah menjadi lembaran tipis. Akibatnya, mineral Amphibole sering digunakan untuk membuat benda-benda dekoratif seperti vas dan mangkuk. Amfibol juga merupakan sumber asbes yang penting, yang digunakan dalam bahan insulasi dan tahan api.
Perbedaan antara Pyroxene dan Amphibole
- Pyroxene dan amphibole adalah dua kelompok mineral inosilikat pembentuk batuan yang memiliki komposisi serupa tetapi struktur kristal berbeda. Piroksen bersifat monoklinik, artinya memiliki satu bidang kristalografi tiga sumbu, sedangkan amfibol bersifat ortorombik, artinya memiliki tiga bidang kristalografi dua sumbu.
- Piroksen biasanya memiliki densitas 2,6-3,8 g/cm3, sedangkan amfibol cenderung sedikit lebih ringan pada 2,5-3,7 g/cm3. Pyroxenes juga umumnya kurang refraktif daripada amfibol, dengan kisaran indeks bias (RI) 1,58-1,65 dibandingkan dengan rentang RI 1,62-1,72 untuk amfibol.
- Terakhir, piroksen cenderung berwarna lebih gelap daripada amfibi, dengan rona hitam kehijauan-cokelat, sedangkan amfibi bisa berwarna cokelat, hijau, atau bahkan putih. Sementara mineral piroksen dan amphibole ditemukan di berbagai batuan beku, metamorf, dan sedimen, sifatnya yang berbeda membuatnya mudah dibedakan satu sama lain.
Kesimpulan
Amfibol dan piroksen keduanya merupakan mineral penting, tetapi memiliki sifat yang berbeda. Penting untuk mengetahui perbedaan di antara mereka sehingga Anda dapat mengidentifikasinya dengan benar.