Menu Close

Perbedaan antara SHA1 dan SHA2

Pernah menemukan diri Anda bingung ketika harus memahami perbedaan antara SHA1 dan SHA2? Nah, Anda tidak sendiri – kedua algoritme hash kriptografi ini mungkin sulit diuraikan bahkan oleh orang yang paling paham teknologi di antara kita! Dalam postingan blog ini, kita akan melihat lebih dekat apa yang membedakan kedua algoritme ini satu sama lain. Kita akan mendalami berbagai teknik, aplikasi, dan banyak lagi sehingga pada akhirnya, Anda akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang perbedaannya. Jadi, jika Anda bingung tentang algoritme mana yang paling cocok untuk kebutuhan Anda sendiri, bertahanlah – pos yang mencerahkan ini baru saja dimulai!

Apa itu SHA-1?

SHA-1 adalah algoritma hash kriptografi yang digunakan oleh banyak aplikasi dan situs web untuk tujuan autentikasi. SHA-1 membuat output 160 bit, atau 20 byte, dari input yang ditentukan. SHA-1 umumnya digunakan untuk memverifikasi bahwa file atau pesan belum diubah karena setiap perubahan akan menghasilkan keluaran SHA-1 yang berbeda. SHA-1 juga membantu melindungi dari serangan hybrid yang menggabungkan elemen serangan yang diketahui terhadap berbagai algoritme hashing. Efektivitas dan ketahanan SHA-1 menjadikannya salah satu algoritma hashing yang paling banyak digunakan saat ini.

Apa itu SHA-2?

SHA-2 adalah standar enkripsi yang dibuat oleh National Institute of Standards and Technology (NIST) yang menyediakan kode autentikasi pesan, tanda tangan digital, dan keamanan yang diperluas. SHA-2 menawarkan tingkat keamanan yang lebih tinggi daripada pendahulunya SHA-1 karena menggunakan nilai hash yang lebih panjang dan telah meningkatkan ketahanan benturan, yang berarti sulit bagi peretas untuk dapat ‘memecahkan’ kode SHA-2.

SHA-2 juga tidak rentan terhadap serangan dari kompatibilitas ke belakang, artinya SHA-2 kurang rentan dari vektor ancaman potensial seperti yang mengandalkan struktur kode SHA-1. Meskipun SHA-2 telah diadopsi secara luas, ada generasi yang lebih baru dengan keamanan yang lebih kuat seperti SHA-3 yang belum diterapkan oleh banyak organisasi.

Perbedaan antara SHA1 dan SHA2

SHA1 dan SHA2 adalah algoritme hash kriptografi yang digunakan untuk tanda tangan digital, khususnya untuk integritas file; SHA adalah singkatan dari Secure Hash Algorithm.

  • SHA1 menghasilkan message digest berukuran 160 bit, sedangkan SHA2 menghasilkan message digest berukuran dua kali lipat pada 320 bit.
  • SHA1 dirancang oleh National Security Agency (NSA) pada tahun 1995 dan dianggap lebih aman dibandingkan dengan SHA2 yang dirilis pada tahun 2001.
  • SHA2 telah diadopsi terutama karena keamanannya yang lebih tinggi daripada SHA1, dengan pencegahan tabrakan dan serangan peretasan yang lebih baik pada data.

Oleh karena itu, SHA2 menawarkan perlindungan yang ditingkatkan terhadap ancaman dunia maya yang memastikan bahwa tidak ada intrusi atau pelanggaran data yang disebabkan dan dengan demikian melindungi informasi sensitif.

Kesimpulan

SHA-1 dan SHA-2 serupa karena keduanya merupakan fungsi hash kriptografi yang digunakan untuk menghasilkan sidik jari digital dari data. Namun, SHA-2 lebih kuat dan lebih aman daripada SHA-1 karena memiliki ukuran intisari yang lebih panjang dan dapat melindungi dengan lebih baik dari serangan tabrakan. Saat memilih algoritme hashing untuk aplikasi Anda, pastikan untuk memilih algoritme yang menawarkan tingkat keamanan setinggi mungkin seperti SHA-256 atau SHA-3.