Menu Close

Perbedaan antara Sodium dan Garam

Perbedaan utama: Sodium adalah logam lunak, putih keperakan dan sangat reaktif dan merupakan anggota dari logam alkali. Garam, juga dikenal sebagai garam batu atau garam meja adalah mineral kristal yang dibentuk oleh kombinasi natrium dan klorida. Garam terdiri dari sekitar 40% natrium dan 60% klorida.

   

Sodium dan garam sangat terkait karena sebagian besar garam terdiri dari natrium. Secara teknis, garam adalah senyawa ion yang terbentuk ketika asam dicampur dengan basa. Namun, garam yang paling terkenal adalah yang kita konsumsi. Ini juga disebut Table Salt. Garam secara ilmiah dikenal sebagai natrium klorida atau NaCl.

Sodium adalah unsur kimia yang direpresentasikan dalam sains dengan simbol Na dan memiliki nomor atom 11 pada tabel unsur periodik. Sodium adalah logam lunak, putih keperakan dan sangat reaktif dan merupakan anggota dari logam alkali. Sodium tidak ditemukan secara bebas di alam, melainkan bagian dari senyawa, yang kemudian harus dipisahkan. Ini adalah unsur keenam paling melimpah di kerak bumi dan ditemukan di banyak mineral berbeda seperti feldspar dan garam batu. Banyak garam natrium sangat larut dalam air dan bentuk natrium yang paling umum ditemukan dengan klorida dalam garam meja. Selain garam, natrium juga digunakan dalam natrium hidroksida (larutan alkali) untuk pembuatan sabun dan baking soda.

   

Pada suhu dan tekanan standar, natrium adalah logam lunak dan merupakan konduktor listrik yang baik. Sodium memiliki kilau perak yang menodai dengan cepat dan membentuk lapisan putih natrium hidroksida dan natrium karbonat. Sodium membakar warna kuning dan berubah warna pada suhu yang berbeda. 20 isotop natrium diketahui, tetapi hanya 23Na yang stabil. Sodium banyak digunakan dalam industri kaca, kertas, sabun, dan tekstil.

Garam, juga dikenal sebagai garam batu atau garam meja adalah mineral kristal yang dibentuk oleh kombinasi natrium dan klorida. Garam terdiri dari sekitar 40% natrium dan 60% klorida. Senyawa ini biasanya dipanen dari badan air di mana natrium diserap ke dalam air dan dicampur dengan klorin yang ditemukan di sana. Garam telah diekstraksi dari badan air selama lebih dari 8.000 tahun dan telah digunakan sebagai bumbu untuk menambah rasa pada makanan. Garam juga menjadi salah satu rasa dasar dan makanan yang memiliki jumlah garam tinggi disebut sebagai “asin.”

   

Garam ditemukan dalam berbagai bentuk garam yang tidak dimurnikan (seperti garam laut), garam olahan (garam dapur), dan garam beryodium. Garam beryodium disarankan oleh dokter untuk digunakan karena merupakan salah satu cara termudah bagi tubuh untuk mendapatkan yodium. Garam dapat beragam warna dan ditemukan dalam warna yang bening, putih, merah muda pucat dan abu-abu. Garam telah dianggap sebagai komoditas berharga selama sejarah manusia.

Sodium digunakan dalam tubuh manusia untuk mengirimkan impuls saraf dan ditemukan di setiap sel. Namun, penting bagi tubuh untuk menjaga keseimbangan jumlah natrium yang ditemukan dalam tubuh. Keseimbangan natrium dalam tubuh juga mengatur tekanan darah dan semakin tinggi natrium, semakin tinggi tekanan darah. Oleh karena itu, orang-orang dengan tekanan darah tinggi diminta untuk mengurangi kandungan garam dalam makanan mereka. Garam bukan satu-satunya makanan di mana natrium dapat ditemukan, ia juga tersedia dalam berbagai makanan lain seperti acar, keju olahan, makanan laut, sup, saus tomat, bumbu, dll.

Orang yang lebih rentan mengalami penyakit kardiovaskular diminta untuk mengatur asupan natriumnya, yang secara tidak langsung diterjemahkan menjadi garam. Bukan garam yang menyebabkan masalah melainkan natrium. Menurut American Health Association, orang yang sehat harus mengonsumsi sekitar 2.400 mg natrium, yang dikonversi menjadi sekitar satu sendok teh garam. Seseorang yang rentan memiliki masalah kesehatan harus membatasi natrium hingga 1.500 mg.