Menu Close

Perbedaan antara Studi Observasional dan Uji Klinis

Perbedaan utama: Studi observasional mengharuskan peneliti untuk hanya mengamati pasien dari jauh dan tidak dapat mengganggu cara mereka bertindak. Jika seorang peneliti mencampuri hal itu dapat mengakibatkan data dimanipulasi. Dalam jalur klinis, peneliti akan membagi peserta menjadi dua kelompok lagi dan mengontrol cara mereka berperilaku, sambil mencatat perubahan atau hasil.

 

Studi observasi dan uji klinis adalah dua metode berbeda yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data dan menguji teori. Ketika melakukan penelitian, penting bagi seorang peneliti untuk dapat mengumpulkan data dengan memeriksa berbagai mata pelajaran dan mampu menyelesaikan hasilnya. Studi observasional dan uji klinis berbeda satu sama lain dalam hal gangguan peneliti. Dalam studi Observasional, peneliti tidak ikut campur, sedangkan dalam jalur klinis, peneliti membuat dua kelompok dengan eksperimen terkontrol.

Studi observasional mengharuskan peneliti untuk hanya mengamati pasien dari jauh dan tidak dapat mengganggu cara mereka bertindak. Jika seorang peneliti mencampuri hal itu dapat mengakibatkan data dimanipulasi. Dalam jalur klinis, peneliti akan membagi peserta menjadi dua kelompok lagi dan mengendalikan cara mereka berperilaku, sambil mencatat perubahan atau hasil. Studi observasi biasanya digunakan ketika berhadapan dengan data yang tidak perlu dimanipulasi atau data yang sensitif. Uji Klinis biasanya digunakan ketika menguji beberapa jenis produk seperti pil. Dalam tiga kelompok ini dapat dibuat satu dapat diberi pil, kelompok lain plasebo dan kelompok ketiga tidak ada. Peneliti kemudian akan mencatat perubahan atau gejala yang dirasakan kelompok.

   

Uji klinis adalah cara yang efektif untuk menguji obat baru dan prosedur medis yang sedang dikembangkan. Namun, agensi harus memastikan bahwa obat-obatan tersebut tidak memiliki efek samping kritis. Baik studi observasional dan studi klinis dapat berkisar dalam ukuran dan dapat digunakan hampir untuk semua jenis penelitian. Dalam studi observasional, para peneliti mengamati subjek dan membuat hipotesis tanpa memberikan perlakuan apa pun kepada subjek. Ini biasanya digunakan untuk melakukan studi seperti Apakah tidur memengaruhi aktivitas sehari-hari? Dan seberapa cepat rokok mempengaruhi paru-paru?

Kedua uji klinis dan studi observasi digunakan oleh banyak peneliti untuk melakukan eksperimen dan menentukan faktor-faktor apa yang memengaruhi kita dalam hal apa. Ini terutama untuk memahami lebih banyak tentang kehidupan luar dan bagaimana kita dibuat.