WDV dan SLM adalah dua metode penilaian berbeda yang digunakan untuk menghitung nilai perusahaan. WDV menghitung nilai sekarang dari semua arus kas masa depan, sementara SLM menghitung penyusutan aset selama masa manfaatnya. Posting blog ini akan menjelaskan perbedaan antara WDV dan SLM dan bagaimana penggunaannya dalam penilaian bisnis.
Apa itu WDV?
WDV adalah istilah akuntansi yang berarti “nilai tertulis”. WDV digunakan untuk menghitung nilai suatu aset setelah dikurangi dengan penyusutan yang telah terjadi.
WDV suatu aset penting karena dapat digunakan untuk menentukan jumlah uang yang telah diinvestasikan perusahaan dalam aset tersebut dan berapa nilai aset tersebut.
WDV juga dapat digunakan untuk menghitung jumlah uang yang dapat diklaim perusahaan sebagai pengurang untuk keperluan pajak. Misalnya, jika sebuah perusahaan memiliki aset dengan WDV $1.000 dan aset tersebut dijual seharga $500, perusahaan dapat mengklaim pengurangan $500 untuk keperluan pajak.
Apa itu SLM?
SLM adalah akronim untuk “metode garis lurus.” Metode ini digunakan untuk mendepresiasi aset secara merata selama masa manfaatnya. Untuk menghitung penyusutan garis lurus, pertama-tama Anda harus menentukan biaya aset, nilai sisa, dan masa manfaatnya.
- Nilai sisa adalah taksiran nilai jual kembali aset pada akhir masa manfaatnya dan biasanya sama dengan nol. Masa manfaat adalah perkiraan jumlah tahun atau jam penggunaan aset.
- Setelah Anda menentukan faktor-faktor ini, Anda dapat menghitung penyusutan garis lurus dengan mengambil selisih antara biaya dan nilai sisa dan membaginya dengan masa manfaat.
- Misalnya, jika sebuah peralatan memiliki biaya $10.000, nilai sisa $0, dan masa manfaat 10 tahun, penyusutan garis lurus akan menjadi $1.000 per tahun. SLM hanyalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk mendepresiasi aset; metode lain termasuk saldo menurun dan jumlah digit tahun.
Perbedaan antara WDV dan SLM
WDV dan SLM adalah dua metode penyusutan.
- WDV, atau Nilai Turun Tertulis, adalah metode di mana aset disusutkan pada tingkat yang seragam selama masa manfaatnya.
- WDV suatu aset pada akhir tahun tertentu adalah nilai bukunya pada awal tahun itu dikurangi jumlah penyusutan yang dibebankan untuk tahun itu.
- SLM, atau Metode Garis Lurus, adalah metode di mana aset disusutkan pada tingkat yang seragam selama masa manfaatnya.
- SLM aset pada akhir tahun tertentu adalah biaya aslinya dikurangi jumlah penyusutan yang dibebankan untuk tahun itu.
Perbedaan utama antara WDV dan SLM adalah WDV memperhitungkan nilai sisa suatu aset, sedangkan SLM tidak. WDV biasanya digunakan untuk aset dengan umur yang lebih panjang, sedangkan SLM biasanya digunakan untuk aset dengan umur yang lebih pendek.
Kesimpulan
Meskipun WDV dan SLM keduanya merupakan metode yang efektif untuk mempelajari cara orang membaca, keduanya memiliki manfaat yang berbeda. WDV lebih serbaguna karena dapat digunakan dengan semua jenis teks, sedangkan SLM lebih baik dalam mengukur waktu membaca dan pergerakan mata. Kedua metode tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, jadi penting untuk memilih yang tepat untuk kebutuhan penelitian Anda.