Menu Close

Perbedaan Antroposentrisme, Biosentrisme dan Ekosentrisme

Antroposentrisme, biosentrisme, dan ekosentrisme adalah tiga istilah yang kita jumpai dalam etika lingkungan dan filsafat lingkungan.

Perbedaan utama antara biosentrisme antroposentrisme dan ekosentrisme adalah fokusnya; antroposentrisme menganggap manusia sebagai elemen sentral dari keberadaan dan biosentrisme menganggap semua komponen hidup dari lingkungan sebagai pusat, sedangkan ekosentrisme berfokus pada ekosistem secara keseluruhan.

Sementara antroposentrisme menganggap manusia sebagai yang paling penting, biosentrisme menganggap faktor biotik penting, dan ekosentrisme menganggap faktor biotik dan abiotik sama pentingnya.

Apa itu Antroposentrisme?

Antroposentrisme adalah pandangan atau keyakinan bahwa manusia lebih unggul dari semua organisme lain. Fokus dalam pandangan ini terutama pada manusia, dan hewan dan alam hanyalah latar belakang.

Dalam antroposentrisme, perspektif manusia adalah yang paling penting dan isu-isu lain mengambil tempat kedua. Kita dapat menggambarkan sebagian besar cabang studi, seperti filsafat dan psikologi, sebagai antroposentris.

Ada berbagai jenis dan derajat antroposentrisme. Terkadang, antroposentrisme dianggap berkontribusi terhadap kerusakan lingkungan. Konsep ini sering muncul di bidang etika lingkungan, tetapi sebagian besar ahli berpendapat bahwa kepicikan yang mempromosikan kerusakan lingkungan, bukan antroposentrisme, karena lingkungan diperlukan untuk keberadaan manusia.

Beberapa juga berpendapat bahwa antroposentrisme adalah elemen dasar dari sifat manusia karena manusia selalu menggunakan sumber daya alam, termasuk tumbuhan dan hewan, untuk keuntungan mereka sendiri.

Apa itu Biosentrisme?

Tidak seperti antroposentrisme, biosentrisme lebih mementingkan komponen lingkungan hidup, termasuk individu yang hidup. Ini berfokus pada dunia alami. Menurut perspektif ini, semua makhluk hidup di dunia sama pentingnya.

Menurut perspektif ini, kehidupan hewan sama pentingnya dengan kehidupan manusia. Selain itu, ketika mempertimbangkan masalah seperti perubahan iklim, individu biosentris akan fokus pada bagaimana perubahan iklim memengaruhi makhluk hidup dengan menganalisis migrasi spesies atau perubahan kebiasaan satwa liar.

Selain itu, biosentrisme tidak menganggap unsur kimia atau geologi lingkungan sebagai hal yang penting sebagai makhluk hidup. Selain itu, para ahli biosentris sering cenderung menekankan pentingnya organisme individu.

Apa itu Ekosentrisme?

Ini adalah pandangan yang menempatkan pentingnya ekosistem secara keseluruhan. Ini menganggap komponen hidup dan komponen tak hidup sama pentingnya, terutama ketika membuat keputusan mengenai lingkungan. Tidak seperti antroposentrisme, ia menempatkan sedikit kepentingan pada manusia.

Ekosentrisme hanya peduli dengan manusia ketika mempertimbangkan bagaimana manusia mempengaruhi ekosistem secara keseluruhan. Jika kita mengambil contoh perubahan iklim di atas lagi, ekosentris juga dapat mempertimbangkan perubahan faktor abiotik seperti perubahan permukaan laut, keasaman laut, dan pola cuaca.

Ekosentrisme memiliki pendekatan yang lebih holistik daripada biosentrisme karena memberikan nilai bagi spesies, ekosistem, atau lingkungan secara keseluruhan. Berbeda dengan biosentrisme, ekosentrisme juga menggunakan faktor abiotik atau komponen ekologi di alam untuk menunjukkan pentingnya elemen lingkungan yang tidak hidup. Oleh karena itu, juga melibatkan komponen kimia dan geologi alam.

Perbedaan Antara Antroposentrisme Biosentrisme dan Ekosentrisme

Definisi

  • Antroposentrisme adalah pandangan atau keyakinan bahwa manusia lebih unggul dari semua organisme lain.
  • Biosentrisme lebih mementingkan komponen kehidupan dari lingkungan.
  • Ekosentrisme adalah perspektif yang mementingkan ekosistem secara keseluruhan.

Perspektif

  • Antroposentrisme berpusat pada manusia.
  • Biosentrisme berpusat pada semua makhluk hidup.
  • Ekosentrisme berpusat pada ekosistem secara keseluruhan.

Faktor biotik vs abiotik

  • Antroposentrisme menganggap manusia sebagai yang paling penting.
  • Biosentrisme menganggap faktor biotik penting.
  • Ekosentrisme menganggap faktor biotik dan abiotik sama pentingnya.

Kesimpulan

Perbedaan utama antara biosentrisme antroposentrisme dan ekosentrisme adalah fokusnya; antroposentrisme menganggap manusia sebagai elemen sentral dari keberadaan, sedangkan biosentrisme menganggap semua komponen hidup dari lingkungan sebagai pusat dan ekosentrisme berfokus pada ekosistem secara keseluruhan.