Menu Close

6 Perbedaan Ascomycota dan Basidiomycota

Apa Itu Ascomycota?

Ascomycota adalah salah satu divisi (phylum) dalam kerajaan fungi (jamur). Ascomycota dikenal sebagai fungi penampung spora (spore-bearing fungi) karena mereka membentuk struktur khusus yang disebut ascoma atau ascocarp untuk menghasilkan dan melepaskan spora.

Ciri khas utama dari Ascomycota adalah adanya struktur reproduksi yang disebut asci (ascus, tunggal) di dalam ascoma. Asci adalah struktur yang mengandung spora seksual yang disebut askospora. Askospora dihasilkan melalui proses reproduksi seksual yang melibatkan perpaduan dua jenis hifa atau benang jamur yang berbeda, yaitu hifa (+) dan hifa (-).

Ascomycota memiliki keanekaragaman yang sangat luas dan mencakup berbagai jenis fungi, termasuk jamur penyebab penyakit tanaman, jamur penyebab penyakit pada manusia dan hewan, jamur yang digunakan dalam industri pangan (misalnya ragi), serta jamur yang berperan dalam dekomposisi bahan organik.

Beberapa contoh famili yang termasuk dalam Ascomycota adalah famili Aspergillaceae (termasuk Aspergillus), famili Saccharomycetaceae (termasuk Saccharomyces, ragi roti), dan famili Penicillium (termasuk Penicillium, yang menghasilkan antibiotik penisilin).

Ascomycota memiliki peran ekologis yang penting dalam siklus nutrisi dan dekomposisi materi organik di alam. Mereka juga berperan dalam simbiosis mutualistik dengan tumbuhan, seperti dalam hubungan simbiosis dengan ganggang untuk membentuk lichen.

Secara morfologi, Ascomycota dapat memiliki berbagai bentuk, termasuk yang berbentuk miselium (tumpukan benang jamur) atau yang membentuk struktur seperti kapang atau kerak. Namun, ciri-ciri utama yang membedakan Ascomycota adalah adanya ascoma yang menghasilkan askospora melalui asci.

Ascomycota merupakan salah satu divisi fungi yang penting dan banyak ditemukan di berbagai habitat di seluruh dunia. Keanekaragaman dan peran ekologis mereka membuatnya menjadi subjek penelitian yang luas dalam bidang taksonomi, mikologi, dan biologi fungi secara umum.

Apa Itu Basidiomycota?

Basidiomycota adalah salah satu divisi (phylum) dalam kerajaan fungi (jamur). Basidiomycota dikenal sebagai fungi penampung basidiospora (basidiospore-bearing fungi) karena mereka membentuk struktur khusus yang disebut basidiokarp atau basidioma untuk menghasilkan dan melepaskan basidiospora.

Ciri khas utama dari Basidiomycota adalah adanya struktur reproduksi yang disebut basidium (basidia, tunggal) di dalam basidiokarp. Basidium adalah struktur yang mengandung basidiospora. Basidiospora dihasilkan melalui proses reproduksi seksual yang melibatkan perpaduan dua jenis hifa atau benang jamur yang berbeda, yaitu hifa (+) dan hifa (-).

Basidiomycota mencakup sejumlah besar jamur yang memiliki berbagai bentuk, mulai dari jamur mikroskopis hingga jamur yang tampak dengan mata telanjang seperti cendawan pada umumnya. Beberapa contoh famili yang termasuk dalam Basidiomycota adalah famili Agaricaceae (termasuk jamur kuping dan jamur payung), famili Boletaceae (termasuk jamur boletus), dan famili Amanitaceae (termasuk jamur amanita).

Basidiomycota memiliki peran ekologis yang penting dalam ekosistem. Banyak spesies Basidiomycota berperan dalam dekomposisi materi organik, seperti kayu mati, daun, dan serasah. Beberapa juga berperan dalam membentuk hubungan simbiosis dengan tumbuhan, seperti dalam simbiosis dengan akar pohon membentuk mikoriza.

Selain itu, Basidiomycota juga mencakup beberapa jamur yang dapat dikonsumsi oleh manusia dan digunakan dalam industri makanan. Contohnya adalah beberapa jenis jamur kuliner seperti jamur tiram (Pleurotus ostreatus) dan jamur shitake (Lentinula edodes).

Basidiomycota juga dikenal dengan jamur-jamur yang memiliki nilai estetika seperti jamur payung (Amanita muscaria), jamur kuping hitam (Auricularia auricula-judae), dan jamur merang (Volvariella volvacea) yang sering digunakan dalam olahraga makanan.

Basidiomycota merupakan salah satu divisi fungi yang penting dan banyak ditemukan di berbagai habitat di seluruh dunia. Keanekaragaman dan peran ekologis mereka membuatnya menjadi subjek penelitian yang luas dalam bidang taksonomi, mikologi, dan biologi fungi secara umum.

Apa Persamaan Ascomycota dan Basidiomycota?

Ascomycota dan Basidiomycota memiliki beberapa persamaan, termasuk:

  1. Struktur Reproduksi Seksual: Baik Ascomycota maupun Basidiomycota memiliki siklus hidup yang melibatkan reproduksi seksual. Keduanya menghasilkan struktur reproduksi yang khas: Ascomycota membentuk ascoma yang mengandung asci yang berisi askospora, sedangkan Basidiomycota membentuk basidioma yang mengandung basidium yang berisi basidiospora.
  2. Peran Ekologis: Kedua divisi ini memiliki peran ekologis yang penting dalam ekosistem. Banyak spesies dari kedua divisi ini terlibat dalam proses dekomposisi materi organik, seperti kayu mati, serasah, dan daun. Selain itu, beberapa spesies juga membentuk hubungan simbiosis dengan tumbuhan, seperti dalam simbiosis mikoriza.
  3. Keragaman Jenis: Baik Ascomycota maupun Basidiomycota memiliki keragaman jenis yang sangat luas. Kedua divisi ini mencakup berbagai jamur dengan berbagai bentuk, ukuran, dan habitat. Mereka mencakup jamur-jamur yang bermanfaat bagi manusia, seperti jamur kuliner, serta jamur-jamur yang memiliki nilai estetika.
  4. Reproduksi Aseksual: Selain reproduksi seksual, kedua divisi juga mampu melakukan reproduksi aseksual. Mereka dapat menghasilkan spora aseksual yang dapat berkembang menjadi individu baru tanpa melibatkan perpaduan dua jenis hifa.
  5. Keanekaragaman Habitat: Ascomycota dan Basidiomycota ditemukan di berbagai habitat di seluruh dunia. Mereka dapat hidup di tanah, di atas substrat organik, sebagai parasit pada tanaman atau hewan, serta di lingkungan air seperti air tawar dan laut.

Meskipun Ascomycota dan Basidiomycota memiliki persamaan ini, terdapat juga perbedaan signifikan antara keduanya dalam hal struktur reproduksi, cara reproduksi seksual, dan karakteristik lainnya. Namun, sebagai divisi utama dalam kerajaan fungi, keduanya menyumbang sebagian besar keanekaragaman dan peran ekologis jamur di alam.

Apa Perbedaan Ascomycota dan Basidiomycota?

Berikut adalah beberapa perbedaan antara Ascomycota dan Basidiomycota:

  1. Struktur Reproduksi: Salah satu perbedaan utama antara Ascomycota dan Basidiomycota adalah struktur reproduksi yang mereka hasilkan. Ascomycota membentuk ascoma yang mengandung asci yang berisi askospora, sedangkan Basidiomycota membentuk basidioma yang mengandung basidium yang berisi basidiospora.
  2. Lokasi Pembentukan Spora: Pada Ascomycota, spora seksual (askospora) dihasilkan di dalam asci, sedangkan pada Basidiomycota, spora seksual (basidiospora) dihasilkan di dalam basidium.
  3. Jumlah Spora: Ascomycota menghasilkan askospora dalam jumlah yang lebih sedikit per ascoma dibandingkan dengan Basidiomycota. Biasanya, setiap ascoma Ascomycota menghasilkan beberapa askospora, sedangkan setiap basidioma Basidiomycota dapat menghasilkan banyak basidiospora.
  4. Struktur Hifa: Ascomycota memiliki hifa yang bercabang secara septat, artinya hifa memiliki partisi-septum di antara sel-selnya. Di sisi lain, Basidiomycota memiliki hifa yang juga bercabang, tetapi tidak secara septat atau memiliki septum yang jarang terjadi.
  5. Habitat dan Preferensi Substrat: Meskipun ada beberapa overlap, Ascomycota dan Basidiomycota memiliki preferensi habitat dan substrat yang sedikit berbeda. Ascomycota lebih cenderung ditemukan di substrat yang berkaitan dengan tumbuhan, seperti kayu mati, daun, dan serasah. Di sisi lain, Basidiomycota cenderung ditemukan di berbagai habitat, termasuk tanah, kayu mati, dan lingkungan air.
  6. Contoh Famili: Ascomycota dan Basidiomycota juga memiliki perbedaan dalam famili yang termasuk di dalamnya. Beberapa famili yang termasuk dalam Ascomycota adalah Aspergillaceae, Saccharomycetaceae, dan Penicillium, sementara famili yang termasuk dalam Basidiomycota adalah Agaricaceae, Boletaceae, dan Amanitaceae.

Walaupun ada perbedaan-perbedaan ini, penting untuk diingat bahwa Ascomycota dan Basidiomycota adalah dua divisi utama dalam kerajaan fungi yang saling melengkapi dalam mengisi peran ekologis dan keanekaragaman jamur di alam.