Menu Close

Perbedaan Borjuis dan Proletar

Borjuis dan Proletar adalah dua kelas sosial utama yang diidentifikasi Karl Marx dalam teorinya tentang Marxisme. Keanggotaan dalam dua kelompok sosial ini tergantung pada kepemilikan alat-alat produksi. Terlebih lagi, kedua kelompok sosial ini saling bergantung; bagi borjuis, proletar adalah sumber keuntungan sedangkan bagi proletar, borjuis adalah sumber pekerjaan.

Perbedaan utama antara borjuis dan proletar adalah bahwa borjuis mengacu pada kapitalis yang memiliki alat produksi dan sebagian besar memiliki kekayaan dalam masyarakat sedangkan proletar mengacu pada kelas pekerja yang tidak memiliki alat produksi dan harus menjual tenaga kerja mereka untuk bertahan hidup.

Apa itu Borjuis?

Dalam Marxisme, borjuis mengacu pada kelas kapitalis yang memiliki sebagian besar kekayaan dan alat produksi di masyarakat. Menurut Karl Marx, selama era abad pertengahan, borjuis terdiri dari pengusaha seperti bankir dan pedagang. Peran ekonomi mereka mirip dengan perantara  (antara tuan tanah feodal dan petani).

Namun, pada saat revolusi industri dan kapitalisme, borjuis telah menjadi kelas orang yang kuat secara ekonomi. Mereka memiliki alat-alat produksi, yaitu modal, tanah dan properti, dan memiliki kendali atas alat-alat pemaksaan, yaitu sistem hukum, pasukan polisi, dll. Kepemilikan produksi ini memungkinkan borjuis untuk mengeksploitasi pekerja yang menerima upah, yang satu-satunya sarana ekonomi adalah tenaga kerja mereka. Sementara itu, kepemilikan alat-alat pemaksaan membantu kaum borjuis untuk menekan kelas pekerja dan mempertahankan status quo mereka.

Apa itu Proletar?

Dalam Marxisme, proletar mengacu pada kelas pekerja yang tidak memiliki alat produksi (tanpa modal atau properti) dan bertahan hidup dengan menjual tenaga  mereka.

Untuk lebih spesifik, mereka adalah penerima upah yang bekerja dalam produksi industri dan yang pendapatan utamanya adalah penjualan tenaga kerja mereka. Apalagi kelas ini dianggap tertindas oleh sistem upah dan kapitalisme. Selain itu, kaum proletar sering hidup dalam kemiskinan. Namun, proletar dibedakan dalam Marxisme dari pekerja, kaum miskin dan Lumpenproletar.

Lebih jauh lagi, menurut teori Marxis, penindasan yang dihadapi kaum proletar memberi mereka kepentingan politik dan ekonomi, yang menempatkan mereka pada posisi untuk bersatu dan merebut kekuasaan dari kaum kapitalis. Hal ini, pada gilirannya, akan menciptakan masyarakat komunis, yang bebas dari perbedaan kelas.

Hubungan Antara Borjuis dan Proletar

Menurut Marx, kapitalisme didasarkan pada eksploitasi proletar oleh borjuis. Proletar, yang tidak memiliki alat produksi, menggunakan alat produksi orang lain untuk menghasilkan barang dan jasa untuk mencari nafkah. Namun, barang dan jasa ini menjadi milik kapitalis yang memiliki alat produksi. Jadi, kapitalislah yang menjual barang dan jasa di pasar dan mendapatkan uang.

Perbedaan Antara Borjuis dan Proletar

Definisi

  • Borjuis mengacu pada kapitalis yang memiliki alat produksi dan sebagian besar memiliki kekayaan dalam masyarakat
  • Proletar mengacu pada penerima upah yang tidak memiliki alat produksi dan harus menjual tenaga mereka untuk bertahan hidup.

Alat Produksi

  • Borjuis memiliki alat-alat produksi
  • Proletar tidak memiliki alat-alat produksi dan bertahan hidup dengan menjual tenaga kerja mereka.

Eksploitasi

  • Borjuis mengeksploitasi proletar dan menghasilkan keuntungan besar.
  • Proletar, yang dieksploitasi oleh borjuis, umumnya mendapatkan upah minimum dan hidup dalam kemiskinan.

Kesimpulan

Borjuis mengacu pada kapitalis yang memiliki alat produksi dan sebagian besar kekayaan dalam masyarakat sedangkan proletar mengacu pada kelas pekerja yang tidak memiliki alat produksi dan harus menjual tenaga kerja mereka untuk bertahan hidup. Jadi, inilah perbedaan utama antara borjuis dan proletar. Selanjutnya, menurut Karl Marx, kapitalisme didasarkan pada eksploitasi proletar oleh borjuis.