Menu Close

5 Perbedaan Fertilisasi Internal dan Eksternal

Fertilisasi adalah proses reproduksi seksual pada organisme di mana sel-sel reproduksi jantan dan betina bergabung untuk membentuk zigot, yang kemudian berkembang menjadi individu baru. Ada dua jenis fertilisasi yang umum terjadi dalam dunia hewan, yaitu fertilisasi internal dan fertilisasi eksternal.

Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan secara rinci tentang kedua jenis fertilisasi ini, termasuk proses, kelebihan, kelemahan, dan contoh-contoh organisme yang mengalami masing-masing jenis fertilisasi.

Tabel Perbandingan Fertilisasi Internal dan Eksternal

Berikut adalah tabel perbandingan antara Fertilisasi Internal dan Eksternal, beserta penjelasannya:

Aspek Fertilisasi Internal Fertilisasi Eksternal
Proses Persatuan sel telur dan sperma terjadi di dalam tubuh betina Persatuan sel telur dan sperma terjadi di lingkungan eksternal
Kemungkinan Pemupukan Kemungkinan pemupukan yang lebih besar karena sperma langsung mencapai sel telur Kemungkinan pemupukan yang lebih rendah karena sperma harus mencapai sel telur dalam lingkungan yang tidak terkontrol
Jumlah Keturunan Menghasilkan jumlah keturunan yang lebih sedikit, tetapi memiliki peluang bertahan hidup yang lebih tinggi Menghasilkan jumlah keturunan yang lebih banyak, tetapi memiliki peluang bertahan hidup yang lebih rendah
Pertahanan Terhadap Pemangsa Dapat menyediakan perlindungan yang lebih baik terhadap pemangsa karena embrio berkembang di dalam tubuh betina Lebih rentan terhadap pemangsa karena embrio berkembang di lingkungan eksternal yang tidak terlindungi
Pemeliharaan Keturunan Induk betina dapat memberikan perawatan dan perlindungan terhadap keturunannya Keturunan lebih mandiri dan harus menghadapi tantangan hidup sendiri

Dalam tabel ini, kita dapat melihat perbandingan antara Fertilisasi Internal dan Eksternal. Fertilisasi Internal terjadi ketika persatuan sel telur dan sperma terjadi di dalam tubuh betina, sedangkan Fertilisasi Eksternal terjadi ketika persatuan sel telur dan sperma terjadi di lingkungan eksternal.

Dalam hal kemungkinan pemupukan, Fertilisasi Internal memiliki kemungkinan pemupukan yang lebih besar karena sperma langsung mencapai sel telur di dalam tubuh betina, sedangkan Fertilisasi Eksternal memiliki kemungkinan pemupukan yang lebih rendah karena sperma harus mencapai sel telur dalam lingkungan yang tidak terkontrol.

Dalam hal jumlah keturunan, Fertilisasi Internal menghasilkan jumlah keturunan yang lebih sedikit, tetapi memiliki peluang bertahan hidup yang lebih tinggi, sedangkan Fertilisasi Eksternal menghasilkan jumlah keturunan yang lebih banyak, tetapi memiliki peluang bertahan hidup yang lebih rendah.

Dalam hal pertahanan terhadap pemangsa, Fertilisasi Internal dapat menyediakan perlindungan yang lebih baik karena embrio berkembang di dalam tubuh betina, sedangkan Fertilisasi Eksternal lebih rentan terhadap pemangsa karena embrio berkembang di lingkungan eksternal yang tidak terlindungi.

Dalam hal pemeliharaan keturunan, Fertilisasi Internal melibatkan induk betina yang dapat memberikan perawatan dan perlindungan terhadap keturunannya, sedangkan Fertilisasi Eksternal mengharuskan keturunan menjadi lebih mandiri dan menghadapi tantangan hidup sendiri.

Dengan memahami perbedaan antara Fertilisasi Internal dan Eksternal, kita dapat menghargai variasi strategi reproduksi yang ada di dunia hewan dan memahami dampaknya terhadap kelangsungan hidup spesies.

Apa itu Fertilisasi Internal?

Fertilisasi internal terjadi ketika proses penyatuan sel-sel reproduksi jantan dan betina terjadi di dalam tubuh organisme betina. Pada hewan yang mengalami fertilisasi internal, biasanya terdapat alat kelamin jantan yang memasukkan sel-sel reproduksi ke dalam tubuh betina.

Beberapa ciri fertilisasi internal adalah:

  1. Penyatuan di dalam tubuh: Fertilisasi terjadi di dalam tubuh betina, di tempat yang aman dan terlindungi dari lingkungan eksternal.

  2. Proses kawin: Pada beberapa spesies, fertilisasi internal melibatkan proses kawin di mana organisme jantan memasukkan sel sperma ke dalam tubuh betina.

  3. Pembentukan embrio: Setelah fertilisasi, embrio yang terbentuk akan berkembang di dalam tubuh betina sebelum akhirnya dilahirkan.

Berikut adalah beberapa contoh organisme yang mengalami fertilisasi internal:

  1. Mamalia: Hewan mamalia, termasuk manusia, mengalami fertilisasi internal. Pada mamalia, sperma yang diproduksi oleh organ reproduksi jantan (testis) dimasukkan ke dalam organ reproduksi betina (rahim) melalui hubungan seksual. Di dalam rahim, sperma bertemu dengan sel telur yang telah dilepaskan oleh ovarium betina. Jika fertilisasi berhasil, zigot akan berkembang menjadi embrio dan kemudian menjadi individu baru.

  2. Reptil: Beberapa reptil, seperti ular dan kadal, juga mengalami fertilisasi internal. Pada reptil, sperma yang dihasilkan oleh organ reproduksi jantan (testis) disalurkan ke dalam tubuh betina melalui organ reproduksi jantan (penis). Di dalam tubuh betina, sperma bertemu dengan sel telur yang telah dilepaskan oleh ovarium. Fertilisasi terjadi di dalam tubuh betina, dan zigot berkembang menjadi embrio.

Kelebihan fertilisasi internal:

  • Peluang keberhasilan fertilisasi lebih tinggi karena sperma langsung disampaikan ke dalam tubuh betina.
  • Perlindungan yang lebih baik terhadap sel telur dan embrio karena berada di dalam tubuh betina.
  • Dapat memungkinkan perkembangan embrio yang lebih lama sebelum dikeluarkan dari tubuh betina.

Kelemahan fertilisasi internal:

  • Memerlukan organ reproduksi khusus, seperti penis, untuk memasukkan sperma ke dalam tubuh betina.
  • Memerlukan hubungan seksual antara jantan dan betina.
  • Memerlukan perhatian dan perawatan yang lebih besar terhadap embrio dan keturunannya.

Apa Itu Fertilisasi Eksternal?

Fertilisasi eksternal terjadi ketika proses penyatuan sel-sel reproduksi jantan dan betina terjadi di luar tubuh organisme. Pada hewan yang mengalami fertilisasi eksternal, sel-sel reproduksi jantan dan betina dilepaskan ke dalam lingkungan, di mana pembuahan terjadi secara eksternal.

Beberapa ciri fertilisasi eksternal adalah:

  1. Penyatuan di lingkungan eksternal: Fertilisasi terjadi di lingkungan eksternal, seperti air atau tanah, di mana sel sperma dan sel telur bertemu.

  2. Banyak sel sperma: Organisme jantan biasanya melepaskan banyak sel sperma untuk meningkatkan kemungkinan terjadinya pembuahan.

  3. Rentan terhadap lingkungan: Fertilisasi eksternal rentan terhadap faktor lingkungan, seperti suhu, keasaman, dan predator yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidup sel sperma dan sel telur.

Berikut adalah beberapa contoh organisme yang mengalami fertilisasi eksternal:

  1. Ikan: Banyak spesies ikan mengalami fertilisasi eksternal. Pada ikan, betina melepaskan telur ke dalam air, dan jantan mengeluarkan sperma untuk membuahi telur-telur tersebut di dalam air. Fertilisasi terjadi di lingkungan air, dan zigot berkembang menjadi embrio di luar tubuh induknya.

  2. Amfibi: Katak dan kodok adalah contoh hewan amfibi yang mengalami fertilisasi eksternal. Betina melepaskan telur ke dalam air, dan jantan mengeluarkan sperma untuk membuahi telur-telur tersebut di dalam air. Fertilisasi terjadi di lingkungan air, dan zigot berkembang menjadi embrio di luar tubuh induknya.

Kelebihan fertilisasi eksternal:

  • Tidak memerlukan organ reproduksi khusus untuk memasukkan sperma ke dalam tubuh betina.
  • Memungkinkan produksi banyak keturunan sekaligus karena sel telur dan sperma dilepaskan ke lingkungan.
  • Tidak memerlukan hubungan seksual antara jantan dan betina.

Kelemahan fertilisasi eksternal:

  • Peluang keberhasilan fertilisasi lebih rendah karena sel telur dan sperma harus bertemu di lingkungan yang luas.
  • Rentan terhadap predator dan kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan.
  • Embrio dan keturunan tidak mendapatkan perlindungan langsung dari tubuh induknya.

Perbedaan antara Fertilisasi Internal dan Eksternal

  1. Lokasi fertilisasi: Fertilisasi internal terjadi di dalam tubuh organisme betina, sedangkan fertilisasi eksternal terjadi di lingkungan eksternal.

  2. Proses kawin: Fertilisasi internal biasanya melibatkan proses kawin di mana organisme jantan memasukkan sel sperma ke dalam tubuh betina. Fertilisasi eksternal tidak melibatkan proses kawin, sel sperma dilepaskan ke lingkungan eksternal.

  3. Jumlah sel sperma: Fertilisasi internal biasanya melibatkan jumlah sel sperma yang lebih sedikit. Fertilisasi eksternal melibatkan pelepasan banyak sel sperma untuk meningkatkan kemungkinan pembuahan.

  4. Rentan terhadap lingkungan: Fertilisasi eksternal lebih rentan terhadap faktor lingkungan, seperti suhu, keasaman, dan predator. Fertilisasi internal lebih terlindungi dalam tubuh organisme betina.

Kesimpulan

Fertilisasi internal dan fertilisasi eksternal adalah dua jenis fertilisasi yang umum terjadi dalam dunia hewan. Fertilisasi internal terjadi di dalam tubuh organisme betina, sementara fertilisasi eksternal terjadi di luar tubuh organisme. Kedua jenis fertilisasi ini memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Contoh-contoh organisme yang mengalami fertilisasi internal adalah mamalia dan reptil, sedangkan contoh-contoh organisme yang mengalami fertilisasi eksternal adalah ikan dan amfibi. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang kedua jenis fertilisasi ini, kita dapat menghargai keragaman dan kompleksitas proses reproduksi seksual dalam dunia hewan.

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Apa perbedaan antara fertilisasi internal dan fertilisasi eksternal?

Fertilisasi internal terjadi di dalam tubuh organisme betina, sedangkan fertilisasi eksternal terjadi di luar tubuh organisme.

2. Apa contoh organisme yang mengalami fertilisasi internal?

Contoh organisme yang mengalami fertilisasi internal adalah mamalia, reptil, dan beberapa jenis serangga.

3. Apa contoh organisme yang mengalami fertilisasi eksternal?

Contoh organisme yang mengalami fertilisasi eksternal adalah ikan, amfibi, dan beberapa jenis serangga.

4. Apa kelebihan fertilisasi internal?

Kelebihan fertilisasi internal antara lain peluang keberhasilan fertilisasi yang lebih tinggi, perlindungan yang lebih baik terhadap sel telur dan embrio, dan kemungkinan perkembangan embrio yang lebih lama sebelum dikeluarkan dari tubuh betina.

5. Apa kelebihan fertilisasi eksternal?

Kelebihan fertilisasi eksternal antara lain tidak memerlukan organ reproduksi khusus, memungkinkan produksi banyak keturunan sekaligus, dan tidak memerlukan hubungan seksual antara jantan dan betina.