Menu Close

6 Perbedaan Ikatan Elektrovalen dan Kovalen

Apa Itu Ikatan Elektrovalen?

Ikatan elektrovalen adalah jenis ikatan kimia antara atom-atom yang terbentuk melalui transfer elektron antara mereka. Ikatan ini terjadi antara atom dengan perbedaan keelektronegativan yang signifikan. Dalam ikatan elektrovalen, satu atom akan kehilangan satu atau lebih elektron dari kulit valensinya dan atom lain akan menerima elektron-elektron tersebut, membentuk ion positif dan ion negatif.

Proses transfer elektron ini terjadi karena atom yang memiliki keelektronegativan yang lebih rendah cenderung melepaskan elektron, sementara atom dengan keelektronegativan yang lebih tinggi cenderung menarik elektron. Hal ini menghasilkan pembentukan ikatan yang kuat antara atom-atom yang berpartisipasi.

Contohnya, dalam ikatan natrium-klorin (NaCl), atom natrium (Na) memiliki kecenderungan untuk melepaskan satu elektron dari kulit valensinya, membentuk ion natrium positif (Na+). Di sisi lain, atom klorin (Cl) memiliki kecenderungan untuk menarik elektron tersebut dan membentuk ion klorida negatif (Cl-). Ion-ion positif dan negatif ini saling tertarik secara elektrostatik, membentuk ikatan elektrovalen yang kuat antara natrium dan klorin.

Ikatan elektrovalen umumnya terbentuk antara logam dan non-logam, di mana logam cenderung melepaskan elektron dan non-logam cenderung menerima elektron. Ikatan elektrovalen memiliki sifat khas, seperti memiliki titik leleh dan titik didih tinggi, konduktivitas listrik yang baik dalam fase cair atau larutan, serta struktur kristal yang teratur.

Ikatan elektrovalen penting dalam membentuk senyawa ionik seperti garam dan mineral. Senyawa ionik ini memiliki kestabilan tinggi dan berbagai sifat yang penting dalam konteks kimia dan kehidupan sehari-hari.

Apa Itu Ikatan Kovalen?

Ikatan kovalen adalah jenis ikatan kimia di mana dua atom saling berbagi pasangan elektron yang terlibat dalam ikatan tersebut. Dalam ikatan kovalen, atom-atom tersebut berusaha untuk mencapai konfigurasi elektron stabil dengan berbagi elektron di antara mereka.

Ikatan kovalen terbentuk antara atom-atom dengan keelektronegativan yang relatif mirip atau mendekati. Dalam ikatan ini, tidak ada transfer elektron seperti pada ikatan elektrovalen. Sebaliknya, elektron-elektron yang berpartisipasi dalam ikatan kovalen tetap berada di sekitar kedua atom yang terlibat.

Ada dua jenis ikatan kovalen: ikatan kovalen polar dan ikatan kovalen nonpolar.

  1. Ikatan Kovalen Polar: Terjadi ketika pasangan elektron yang dibagi tidak sama antara dua atom. Salah satu atom memiliki keelektronegativan yang lebih tinggi dan menarik pasangan elektron lebih kuat daripada atom lainnya. Hal ini menghasilkan pembentukan muatan parsial positif dan muatan parsial negatif di kedua ujung ikatan. Contohnya, dalam molekul air (H2O), atom oksigen (O) menarik elektron lebih kuat daripada atom hidrogen (H), sehingga muatan parsial negatif terkonsentrasi pada oksigen dan muatan parsial positif terkonsentrasi pada hidrogen.
  2. Ikatan Kovalen Nonpolar: Terjadi ketika pasangan elektron yang dibagi sama antara dua atom. Kedua atom memiliki keelektronegativan yang sama atau sangat mirip sehingga elektron-elektron berbagi secara merata. Tidak ada muatan parsial yang terbentuk. Contohnya, dalam molekul nitrogen (N2), kedua atom nitrogen berbagi pasangan elektron dengan cara yang sama sehingga ikatan kovalen nonpolar terbentuk.

Ikatan kovalen terjadi dalam berbagai senyawa organik dan anorganik. Senyawa organik, seperti karbohidrat, protein, lemak, dan asam nukleat, terdiri dari atom-atom karbon dan hidrogen yang terikat bersama melalui ikatan kovalen. Senyawa anorganik seperti air (H2O), amonia (NH3), dan karbon dioksida (CO2) juga terbentuk melalui ikatan kovalen.

Ikatan kovalen memainkan peran penting dalam membentuk struktur molekul dan menentukan sifat kimia senyawa. Ikatan kovalen polar dan nonpolar memiliki sifat-sifat yang berbeda dalam hal kelarutan, titik didih, dan reaktivitas kimia.

Apa Persamaan Ikatan Elektrovalen dan Kovalen?

Meskipun ikatan elektrovalen dan ikatan kovalen memiliki perbedaan mendasar dalam cara atom berinteraksi, ada beberapa persamaan antara keduanya:

  1. Kerja Sama Elektron: Baik ikatan elektrovalen maupun kovalen melibatkan interaksi antara elektron valensi atom-atom yang terlibat. Dalam ikatan elektrovalen, elektron-elektron tersebut ditransfer dari satu atom ke atom lainnya, sementara dalam ikatan kovalen, elektron-elektron tersebut berbagi antara atom-atom yang terlibat.
  2. Pembentukan Struktur Molekuler: Baik ikatan elektrovalen maupun ikatan kovalen dapat membentuk struktur molekuler. Dalam ikatan elektrovalen, atom-atom yang membentuk ikatan membentuk ion-ion positif dan negatif yang tersusun secara teratur dalam kristal ionik. Dalam ikatan kovalen, atom-atom yang berbagi elektron membentuk molekul yang memiliki struktur tiga dimensi.
  3. Kekuatan Ikatan: Baik ikatan elektrovalen maupun ikatan kovalen dapat memiliki kekuatan yang bervariasi. Kekuatan ikatan ditentukan oleh sejumlah faktor, termasuk jarak antara atom-atom yang terikat, ukuran atom, dan faktor-faktor keelektronegativan. Dalam kedua jenis ikatan, kekuatan ikatan dapat bervariasi dari lemah hingga sangat kuat.
  4. Terbentuknya Energi Stabil: Baik ikatan elektrovalen maupun ikatan kovalen terbentuk untuk mencapai keadaan energi yang lebih stabil. Dalam ikatan elektrovalen, transfer elektron menghasilkan pembentukan ion-ion yang memiliki konfigurasi elektron yang lebih stabil. Dalam ikatan kovalen, berbagi elektron memungkinkan atom-atom untuk mencapai konfigurasi elektron yang lebih stabil dengan memenuhi aturan oktet.
  5. Terjadinya Reaksi Kimia: Baik ikatan elektrovalen maupun ikatan kovalen dapat terbentuk atau pecah dalam reaksi kimia. Dalam reaksi kimia, ikatan dapat terbentuk ketika atom-atom yang berinteraksi memiliki kecenderungan untuk mentransfer atau berbagi elektron. Sebaliknya, dalam reaksi kimia, ikatan elektrovalen atau kovalen dapat pecah ketika ikatan tersebut diputus atau elektron-elektron yang terlibat dipindahkan ke atom lain.

Meskipun ada persamaan ini, penting untuk diingat bahwa ikatan elektrovalen dan ikatan kovalen memiliki karakteristik dan sifat yang berbeda. Ikatan elektrovalen melibatkan transfer elektron, sedangkan ikatan kovalen melibatkan berbagi elektron. Selain itu, sifat kimia dan fisika senyawa yang terbentuk melalui keduanya juga berbeda.

Apa Perbedaan Ikatan Elektrovalen dan Kovalen?

Berikut adalah perbedaan antara ikatan elektrovalen dan ikatan kovalen:

  1. Pembagian Elektron: Dalam ikatan elektrovalen, terjadi transfer elektron dari satu atom ke atom lainnya, sehingga terbentuk ion positif dan ion negatif. Dalam ikatan kovalen, elektron-elektron valensi atom-atom yang terlibat berbagi pasangan elektron di antara mereka.
  2. Perbedaan Kecenderungan Elektronegativitas: Ikatan elektrovalen terjadi antara atom dengan perbedaan keelektronegativan yang signifikan, di mana atom dengan keelektronegativan rendah cenderung melepaskan elektron dan atom dengan keelektronegativan tinggi cenderung menarik elektron. Ikatan kovalen terjadi antara atom dengan keelektronegativan yang relatif mirip atau mendekati, sehingga elektron-elektron berbagi secara merata atau hampir merata.
  3. Sifat Ikatan: Ikatan elektrovalen cenderung memiliki kekuatan ikatan yang lebih besar daripada ikatan kovalen. Ikatan elektrovalen juga bersifat polar, dengan muatan positif dan negatif yang terbentuk pada ion-ion yang terlibat. Ikatan kovalen dapat bersifat polar atau nonpolar tergantung pada perbedaan keelektronegativan antara atom-atom yang berbagi elektron.
  4. Jenis Senyawa yang Terbentuk: Ikatan elektrovalen umumnya terbentuk antara logam dan non-logam, menghasilkan senyawa ionik seperti garam. Ikatan kovalen umumnya terbentuk antara non-logam dengan non-logam, menghasilkan senyawa molekuler seperti air, amonia, dan karbon dioksida.
  5. Fase Materi: Senyawa dengan ikatan elektrovalen cenderung berada dalam bentuk padat kristal, sementara senyawa dengan ikatan kovalen dapat berada dalam berbagai fase, termasuk gas, cair, atau padat amorf.
  6. Konduktivitas: Senyawa dengan ikatan elektrovalen umumnya tidak menghantarkan listrik dalam fase padat, tetapi bisa menghantarkan dalam fase cair atau larutan yang terlarut. Senyawa dengan ikatan kovalen nonpolar umumnya tidak menghantarkan listrik, sedangkan senyawa dengan ikatan kovalen polar dapat menghantarkan listrik dalam larutan atau saat mereka larut dalam air.

Perbedaan ini menunjukkan aspek-aspek kunci yang membedakan ikatan elektrovalen dan ikatan kovalen, termasuk mekanisme pembentukan, sifat ikatan, jenis senyawa yang terbentuk, dan sifat fisiknya.