Baik ikonografi maupun ikonologi berasal dari seni. Ada beberapa pakar seni rupa seperti Erwin Panofsky yang berpendapat bahwa ada perbedaan antara ikonografi dan ikonologi.
Namun, kebanyakan orang, termasuk beberapa sejarawan seni, mengklaim bahwa tidak ada perbedaan antara ikonografi dan ikonologi. Faktanya, sebagian besar konteks menggunakan kedua istilah ini sebagai sinonim.
Perbedaan utama antara ikonografi dan ikonologi adalah bahwa ikonografi melibatkan gambar dan simbol visual yang digunakan dalam sebuah karya seni, sedangkan ikonologi melibatkan studi dan interpretasi makna dari gambar dan simbol visual ini.
Apa itu Ikonografi?
Ikonografi mengacu pada gambar visual dan simbol yang digunakan dalam sebuah karya seni. Kami secara khusus menggunakan istilah ini untuk menggambarkan citra atau simbol tradisional atau konvensional, terutama dalam subjek keagamaan atau legendaris.
Ikonografi juga dapat merujuk pada studi tentang gambar dan simbol tersebut. Ia juga mencoba untuk mempelajari makna simbol. Jenis simbol dan gambar tertentu digunakan oleh seniman untuk menyampaikan makna tertentu.
Demikian pula, sejarawan dan analis seni melihat ikon atau simbol dalam sebuah karya seni untuk menemukan makna atau maksud aslinya. Namun, untuk menemukan informasi tersebut, mereka perlu mengenal latar belakang, karya, dan budaya seniman tersebut.
Ikonografi memainkan peran penting dalam dunia agama. Misalnya, dalam lukisan Kristen, ada ikonografi gambar; di mana, anak domba yang melambangkan Kristus, atau merpati melambangkan Roh Kudus.
Apa itu Ikonologi?
Ini adalah studi tentang citra visual dan simbolisme dan interpretasinya. Dapat mengungkap latar belakang sosial, budaya, dan sejarah subjek dan tema dalam seni rupa.
Roelof van Straten menjelaskan bahwa ikonologi “dapat menjelaskan mengapa seorang seniman atau patron memilih subjek tertentu di lokasi dan waktu tertentu dan merepresentasikannya dengan cara tertentu. Penyelidikan ikonologis harus berkonsentrasi pada pengaruh dan nilai sosial-historis, bukan seni-historis, yang mungkin tidak secara sadar dibawakan oleh seniman tetapi tetap ada. Karya seni ini terutama dilihat sebagai dokumen pada masanya.”
Erwin Panofsky, seorang sejarawan seni Jerman, memperkenalkan metode tiga langkah interpretasi visual seni. Tingkat atau langkah pertama melibatkan materi pelajaran utama atau alami dari karya seni. Tingkat sekunder melibatkan materi pelajaran konvensional, termasuk tanda/simbol/gambar, yaitu ikonografi, sedangkan tingkat tersier melibatkan makna atau konten intrinsik, yaitu ikonologi.
Perbedaan Antara Ikonografi dan Ikonologi
Definisi
- Ikonografi mengacu pada gambar visual dan simbol yang digunakan dalam sebuah karya seni.
- Ikonologi adalah studi tentang citra visual dan simbolisme dan interpretasinya.
Sifat
- Ikonografi melibatkan gambar dan simbol visual dalam sebuah karya seni.
- Ikonologi melibatkan studi dan interpretasi makna dari gambar dan simbol visual ini.
Teori Panofsky
- Dalam metode interpretasi visual seni tiga langkah Panofsky, tingkat sekunder melibatkan materi pelajaran konvensional, termasuk tanda/simbol/gambar, yaitu ikonografi.
- Sedangkan tingkat tersier melibatkan makna atau konten intrinsik, yaitu ikonologi.
Kesimpulan
Baik Ikonografi maupun Ikonologi berasal dari seni. Perbedaan utama antara ikonografi dan ikonologi adalah bahwa ikonografi melibatkan gambar dan simbol visual dalam sebuah karya seni, sedangkan ikonologi melibatkan studi dan interpretasi makna dari gambar dan simbol visual ini. Namun, penting untuk dicatat bahwa kedua istilah ini dapat digunakan secara bergantian di sebagian besar konteks.