Kerak bumi dibagi menjadi dua jenis: samudera dan benua. Kerak samudera terdiri dari basal, sedangkan kerak benua terdiri dari granit. Kedua jenis kerak ini berbeda komposisi dan ketebalannya. Kerak samudera lebih tipis dan lebih padat dari kerak benua. Kerak benua juga lebih tebal dan kurang padat dibandingkan kerak samudera. Komposisi yang berbeda dari kedua jenis kerak tersebut disebabkan oleh asal muasal basal dan granit yang berbeda. Basalt merupakan produk aktivitas vulkanik, sedangkan granit merupakan produk lempeng tektonik.
Apa itu Kerak Lautan?
Kerak samudera adalah lapisan padat terluar bumi. Itu berada di bawah lautan dan terdiri dari bebatuan yang kurang padat dibandingkan bebatuan yang membentuk kerak benua. Kerak samudera terdiri dari dua lapisan: lapisan atas, yang terdiri dari sedimen, dan lapisan bawah, yang terdiri dari batuan beku.
Kerak samudera lebih tipis dari kerak benua dan memiliki kerapatan rata-rata yang lebih rendah. Ini karena kerak samudera terdiri dari bahan yang tidak terlalu berat, seperti basal dan gabro. Kerak samudera juga kurang stabil secara struktural daripada kerak benua.
Kerak samudera memainkan peran penting dalam iklim global dan siklus air. Ini membantu mengatur suhu Bumi dengan menyerap panas dari Matahari dan melepaskannya ke atmosfer. Selain itu, kerak samudera membantu menyimpan sejumlah besar air di pori-pori dan rekahannya.
Memahami kerak samudera penting untuk memahami bagaimana planet kita bekerja dan bagaimana kita dapat melindunginya.
Apa itu Kerak Benua?
Kerak Benua adalah yang paling tebal dan tertua dari tiga lapisan utama Bumi. Kerak benua membentuk sekitar 40 persen dari permukaan bumi dan terdiri dari batuan yang kurang padat dan lebih beragam secara kimia daripada yang ada di mantel atau inti. Batuan di kerak benua diperkirakan terbentuk dari proses yang disebut akresi, di mana potongan batu dan debu yang lebih kecil bergabung menjadi yang lebih besar.
Seiring waktu, Kerak Benua telah berulang kali didaur ulang melalui proses yang disebut subduksi, di mana batuan yang lebih padat ditarik ke dalam mantel oleh gaya gravitasi. Akibatnya, Kerak Benua terus diperbarui dan komposisinya terus berubah. Namun, beberapa batuan asli yang membentuk Kerak Benua miliaran tahun lalu masih dapat diidentifikasi. Batuan kuno ini dikenal sebagai batuan dasar, dan memberikan petunjuk kepada para ilmuwan tentang sejarah Kerak Benua.
Perbedaan antara Kerak Samudera dan Benua
Perbedaan antara kerak samudera dan benua sebagian besar terletak pada komposisi. Kerak samudera terdiri dari batuan padat yang kaya akan besi, sedangkan kerak benua terdiri dari batuan yang lebih ringan dan kaya silika. Akibatnya, kerak samudera jauh lebih berat daripada kerak benua. Perbedaan berat ini menyebabkan dua perbedaan utama dalam cara kedua jenis kerak berinteraksi dengan mantel bumi. Pertama, kerak samudera lebih padat daripada mantel, sehingga tenggelam jauh ke dalam mantel saat terbentuk.
Sebaliknya, kerak benua kurang padat dibandingkan mantel, sehingga mengapung di atas mantel. Kedua, karena kerak samudra lebih padat, ia mendingin lebih cepat daripada kerak benua. Akibatnya, kerak samudera jauh lebih tipis daripada kerak benua. Perbedaan antara kerak samudera dan benua ini membantu menjelaskan mengapa kedua jenis kerak tersebut memiliki sifat fisik yang berbeda.
Kesimpulan
Perbedaan antara kerak samudera dan benua merupakan perbedaan penting yang harus dibuat saat mempelajari lempeng tektonik bumi. Dengan memahami sifat masing-masing jenis kerak bumi, kita dapat lebih memahami bagaimana lempeng bergerak dan gaya apa yang bekerja di bawah kaki kita.