Perbedaan Utama – Koagulasi vs Flokulasi. Koagulasi dan flokulasi adalah dua proses yang umum digunakan dalam pengolahan air untuk menyingkirkan bahan yang tidak diinginkan yang tersuspensi dalam air. Namun, mereka dapat diadopsi untuk menstabilkan sistem suspensi.
Koagulasi melibatkan penggunaan koagulan yang memiliki potensi untuk menstabilkan partikel bermuatan stabil yang sebelumnya dalam suspensi. Sebaliknya, dalam flokulasi, de-stabilisasi disebabkan oleh teknik fisik seperti pencampuran larutan, dan juga kadang-kadang dengan penambahan polimer. Ini adalah perbedaan utama antara koagulasi dan flokulasi.
Pengertian Suspensi Koloid
Suspensi berbeda dengan larutan karena tidak memiliki fase kontinyu. Larutan dibuat ketika zat terlarut larut sepenuhnya dalam pelarut dan menjadi satu fase kontinyu. Tapi suspensi mengakomodasi fase terdispersi dalam fase kontinu dan fase terdispersi umumnya terbuat dari partikel mikroskopis yang tidak larut dalam fase kontinu. Ini berarti partikel-partikel ini tidak boleh mengendap atau perlu waktu yang sangat lama untuk mengendap. Substansi yang terdispersi biasanya disebut sebagai ‘koloid’, dan suspensi dikenal sebagai suspensi koloid.
Suspensi koloid dapat dipecah dengan membawa koloid bersama. Seperti disebutkan di atas, koagulasi dan flokulasi adalah dua pendekatan berbeda untuk mencapai hal ini. Koagulasi melibatkan penggunaan koagulan yang memiliki potensi untuk menstabilkan partikel bermuatan stabil yang sebelumnya dalam suspensi. Sedangkan dalam flokulasi, de-stabilisasi dibawa oleh teknik fisik seperti pencampuran solusi, dan juga kadang-kadang dengan penambahan polimer.
Pengertian Koagulasi
Seperti disebutkan di atas, koagulasi adalah proses kimia di mana kimia suspensi harus diubah untuk menginduksi pengendapan partikel. Karena itu diperlukan penambahan koagulan. Koagulan bereaksi dengan partikel atau koloid dalam suspensi dan ketidakseimbangan muatan kimianya. Salah satu koagulan yang paling sering digunakan adalah alum (Al2(SO4)3.14H2O).
Koagulasi merupakan fenomena penting dalam pembekuan darah. Oleh karena itu, koagulasi umumnya dikenal sebagai pembekuan. Efek koagulan dapat dibalik dengan penggunaan anti-koagulan. Anti-koagulan ini sering digunakan untuk meredakan pembekuan darah untuk mencegah penyumbatan arteri.
Pengertian Flokulasi
Dalam flokulasi, de-stabilisasi suspensi lebih atau kurang merupakan hasil dari proses fisik daripada kimia. Cara yang paling umum adalah menambahkan flokulan ke suspensi, di mana flokulan umumnya adalah polimer. Polimer kemudian akan memberikan dasar untuk mengendapkan partikel dan akhirnya akan tumbuh menjadi flok atau serpihan yang menarik partikel keluar dari suspensi. Oleh karena itu, flokulasi adalah teknik yang menginduksi aglomerasi partikel. Agglomerasi didefinisikan sebagai, ‘proses di mana kumpulan dibentuk untuk menstabilkan suspensi’.
Aglomerasi juga dapat diinduksi melalui proses flokulasi di mana teknik-teknik fisik tertentu terlibat, seperti pencampuran suspensi. Selanjutnya, kecepatan pencampuran, waktu pencampuran dll dapat mempengaruhi efisiensi proses flokulasi.
Perbedaan Antara Koagulasi dan Flokulasi
Jenis Proses
- Koagulasi: Koagulasi adalah proses kimia.
- Flokulasi: Flokulasi adalah proses fisika.
Bentuk
- Koagulasi: Koagulan sering berupa garam dan di pecah untuk melepaskan muatan.
- Flokulasi: Flokulan sering merupakan polimer yang menginduksi pengendapan partikel dan akhirnya tumbuh menjadi serpihan yang lebih besar
Teknik
- Koagulasi: Koagulasi murni reaksi kimia.
- Flokulasi: Proses fisika seperti pencampuran digunakan sebagai teknik dalam flokulasi.
Kesimpulan
Koagulasi melibatkan penggunaan koagulan yang memiliki potensi untuk menstabilkan partikel bermuatan stabil yang sebelumnya dalam suspensi. Sebaliknya, dalam flokulasi, de-stabilisasi disebabkan oleh teknik fisik seperti pencampuran larutan, dan juga kadang-kadang dengan penambahan polimer. Ini adalah perbedaan utama antara koagulasi dan flokulasi.