Materialisme dan konsumerisme adalah dua istilah yang terkait erat. Materialisme adalah pentingnya satu tempat pada harta benda. Kami biasanya mencatat karakteristik ini pada individu, yaitu, mereka yang terobsesi dengan harta benda.
Ketika semakin banyak orang menjadi materialistis, terjadi peningkatan perolehan barang dan jasa, yang mengarah pada konsumerisme.
Perbedaan utama antara materialisme dan konsumerisme adalah bahwa materialisme adalah keasyikan seseorang dengan harta benda dan kenyamanan fisik, sedangkan konsumerisme adalah teori yang menyatakan peningkatan konsumsi barang diinginkan secara ekonomi.
Apa itu Materialisme?
Ini adalah kecenderungan orang untuk menganggap kepemilikan materi dan kenyamanan fisik lebih penting daripada nilai-nilai spiritual. Kita dapat menggambarkan ini hanya sebagai keasyikan seseorang dengan harta benda. Harta materi ini bisa berupa apa saja (mobil, gadget, pakaian, perhiasan, tas tangan, sepat), dll.
Kita bahkan dapat menghitung rumah seseorang sebagai harta benda. Bagi seseorang yang menganggap rumahnya tidak hanya sebagai tempat tinggal tetapi juga tempat yang mencerminkan status sosial dan kekayaannya, rumah adalah harta benda.
Pentingnya ditempatkan pada kepemilikan materi bervariasi dari orang ke orang. Kami menggambarkan orang dengan tingkat materialisme yang tinggi sebagai materialistis. Mereka menganggap harta benda sangat penting bagi kehidupan mereka, dan mereka menghabiskan sebagian besar hidup mereka untuk memperoleh harta benda ini dan memamerkannya. Ada juga orang dengan tingkat materialisme yang rendah. Orang non-materialistis tidak terlalu tertarik untuk memperoleh harta benda. Tetapi kadang-kadang mereka dapat memperoleh harta benda untuk tujuan lain.
Materialisme mungkin merupakan karakteristik individu, yaitu menggambarkan keasyikan individu dengan harta benda. Namun, materialisme dapat menciptakan beberapa masalah di masyarakat, termasuk utang dan kecanduan belanja. Ini juga dapat mengakibatkan kondisi mental seperti masalah penimbunan dan harga diri, yang mungkin memerlukan bantuan profesional.
Apa itu Konsumerisme?
Ini pada dasarnya adalah teori dan tatanan sosial dan ekonomi yang mendorong perolehan barang dan jasa dalam jumlah yang semakin meningkat. Menurut teori ini, peningkatan konsumsi barang secara ekonomi diinginkan.
Ini menggambarkan kecenderungan orang yang hidup dalam ekonomi kapitalis untuk terlibat dalam gaya hidup materialisme yang berlebihan, yang berkisar pada konsumsi berlebihan yang boros atau mencolok. Oleh karena itu, ada hubungan yang sangat erat antara materialisme dan konsumerisme.
Konsumerisme dapat dilihat di banyak negara maju secara ekonomi. Produksi massal barang-barang mewah, meningkatnya utang pribadi, dan jenuhnya media dengan promosi produk bermerek adalah beberapa indikator peningkatan belanja konsumen. Peningkatan belanja konsumen dapat menyebabkan peningkatan produksi serta pertumbuhan ekonomi. Namun, ada banyak konsekuensi sosial, ekonomi, dan lingkungan yang merugikan.
Perbedaan Antara Materialisme dan Konsumerisme
Definisi
- Materialisme adalah keasyikan seseorang dengan harta benda dan kenyamanan fisik.
- Konsumerisme adalah teori yang menyatakan peningkatan konsumsi barang diinginkan secara ekonomi.
Ketentuan
- Pada dasarnya, materialisme mengacu pada karakteristik individu.
- Sedangkan konsumerisme menggambarkan masyarakat secara keseluruhan.
Kesimpulan
Materialisme adalah keasyikan seseorang dengan harta benda sedangkan konsumerisme adalah tatanan sosial dan ekonomi yang mendorong perolehan barang dan jasa dalam jumlah yang meningkat. Karena itu, inilah perbedaan utama antara materialisme dan konsumerisme. Penting juga untuk dicatat bahwa materialisme mengacu pada karakteristik individu, sedangkan konsumerisme menggambarkan masyarakat secara keseluruhan. Ketika semakin banyak orang menjadi materialistis, terjadi peningkatan perolehan barang dan jasa, yang mengarah pada konsumerisme.