Menu Close

Perbedaan Orang Farisi dan Saduki

Orang Farisi dan Saduki adalah dua kelompok orang Yahudi yang memiliki kepercayaan berbeda. Orang Farisi percaya pada kebangkitan orang mati, sedangkan orang Saduki tidak. Orang Saduki juga tidak percaya pada malaikat atau roh. Mereka hanya percaya pada apa yang bisa mereka lihat. Hal ini menyebabkan banyak konflik antara kedua kelompok.

Siapakah orang Farisi?

Orang Farisi adalah kelompok agama Yahudi yang menjadi terkenal pada abad-abad sebelum penghancuran Kuil Kedua pada tahun 70 Masehi. Orang-orang Farisi dikenal karena ketaatan mereka pada Torah Lisan, yang mereka yakini diturunkan secara ilahi bersamaan dengan Torah Tertulis. Mereka juga sangat menekankan kemurnian ritual dan ortopraksi dan sering berselisih dengan orang Saduki, yang memiliki keyakinan berbeda tentang hukum Yahudi. Keyakinan dan praktik Farisi akhirnya menjadi Yudaisme arus utama, dan orang Farisi memainkan peran penting dalam pengembangan literatur rabi. Saat ini, istilah “Farisi” sering digunakan sebagai kata yang merendahkan untuk menggambarkan seseorang yang menganggap diri benar atau munafik.

Siapakah orang Saduki?

Saduki adalah sekte agama yang aktif di Yudea dari abad kedua SM hingga abad pertama M. Mereka berada di pinggiran Yudaisme arus utama, dan keyakinan serta praktik mereka berbeda dari kelompok Yahudi lainnya. Orang Saduki menolak otoritas hukum lisan, malah memilih untuk fokus pada Taurat Tertulis. Mereka juga menolak gagasan kebangkitan, dan hal ini menyebabkan perselisihan dengan kelompok Yahudi lain yang percaya pada hukum lisan dan kebangkitan. Orang Saduki adalah kelompok yang relatif kecil, dan mereka lenyap dari sejarah setelah penghancuran Kuil Kedua pada tahun 70 M. Hari ini, Saduki sebagian besar dilupakan, tetapi mereka terus memainkan peran dalam budaya populer, terutama dalam karya fiksi yang berhubungan dengan tema agama.

Perbedaan Orang Farisi dan Saduki

Orang Farisi dan Saduki adalah dua kelompok orang yang memiliki kepercayaan berbeda pada zaman Yesus. Orang Farisi adalah orang Yahudi yang percaya pada hukum lisan, yang merupakan tradisi dan interpretasi dari hukum tertulis. Mereka juga sangat mematuhi hukum Yahudi. Orang Saduki, sebaliknya, adalah orang Yahudi yang hanya percaya pada hukum tertulis. Mereka tidak percaya pada hukum lisan atau tradisi apa pun. Orang Farisi juga lebih kaya daripada orang Saduki karena kebanyakan dari mereka adalah bankir, pendeta, atau pemilik bisnis besar. Meskipun orang Farisi dan Saduki memiliki kepercayaan yang berbeda, mereka berdua menginginkan yang terbaik untuk rakyatnya dan bersedia berjuang untuk apa yang mereka yakini.

Kesimpulan

Orang-orang Farisi adalah sekte Yudaisme yang jauh lebih populer dan kepercayaan mereka lebih dekat dengan orang biasa. Mereka percaya pada kehidupan setelah kematian, malaikat, roh, dan kebangkitan. Orang Saduki hanya menerima lima kitab pertama Musa sebagai kitab suci dan tidak percaya pada kehidupan setelah kematian atau roh. Mereka kebanyakan adalah bangsawan kaya yang memegang kekuasaan politik. Meskipun masih banyak perbedaan antara kedua kelompok ini saat ini, memahami asal-usul mereka dapat memberi kita perspektif yang lebih baik tentang beberapa ketegangan agama di dunia kita saat ini.