Menu Close

4 Perbedaan Plasmolisis dan Deplasmolisis

Plasmolisis dan deplasmolisis adalah dua proses yang terjadi pada sel tumbuhan dalam respons terhadap perubahan konsentrasi air di sekitarnya.

Apa Itu Plasmolisis?

Plasmolisis adalah suatu proses di mana sel tumbuhan kehilangan air akibat pemberian larutan hipertonik (larutan yang konsentrasinya lebih tinggi daripada sitoplasma sel). Pada kondisi ini, air keluar dari sel tumbuhan, menyebabkan sitoplasma dan membran sel menyusut dari dinding sel. Proses ini terjadi ketika sel tumbuhan ditempatkan dalam lingkungan dengan konsentrasi garam atau zat terlarut lain yang lebih tinggi daripada konsentrasi dalam sitoplasma sel.

Beberapa hal penting terkait plasmolisis:

  1. Membran Sel Menyusut: Kehilangan air menyebabkan kontraksi sitoplasma dan membran sel, yang menyebabkan celah antara dinding sel dan membran sel.
  2. Dinding Sel Tetap Teguh: Meskipun sitoplasma menyusut, dinding sel tetap teguh. Ini karena dinding sel tumbuhan memiliki sifat elastis dan akan tetap bersifat teguh meskipun sel kehilangan air.
  3. Terjadi dalam Larutan Hipertonik: Plasmolisis biasanya terjadi ketika sel tumbuhan ditempatkan dalam lingkungan dengan larutan yang memiliki konsentrasi zat terlarut yang tinggi, seperti larutan garam yang konsentrasinya melebihi konsentrasi dalam sitoplasma sel.
  4. Reversibel: Plasmolisis dapat menjadi reversibel jika sel tumbuhan ditempatkan kembali dalam larutan isotonik atau hipotonik, di mana konsentrasi zat terlarut sama atau lebih rendah daripada konsentrasi dalam sitoplasma sel. Sel akan mengambil air kembali dan kembali ke keadaan semula.

Plasmolisis adalah fenomena yang relevan dalam studi biologi tumbuhan dan memberikan wawasan tentang bagaimana sel tumbuhan berinteraksi dengan lingkungannya, terutama dalam hal osmosis dan tekanan osmotik.

Apa Itu Deplasmolisis?

Deplasmolisis terjadi ketika sel tumbuhan mendapatkan air kembali setelah mengalami plasmolisis. Jika sel tumbuhan ditempatkan kembali dalam lingkungan dengan konsentrasi air yang cukup tinggi, air akan masuk ke dalam sel melalui osmosis. Akibatnya, sitoplasma dan membran plasma akan mengembang kembali dan menjulur kembali ke dinding sel.

Proses rehidrasi atau pemulihan ini membantu mengembalikan sel tumbuhan ke kondisi normal dan memungkinkannya untuk melanjutkan fungsi-fungsinya yang normal. Ketika sel tumbuhan mengalami rehidrasi, mereka dapat memulai kembali aktivitas metabolisme, sintesis protein, dan proses lainnya yang terganggu selama plasmolisis.

Jadi, rehidrasi adalah proses di mana sel tumbuhan mendapatkan kembali air setelah mengalami plasmolisis, yang mengembalikan sel ke kondisi normal dan memungkinkannya berfungsi dengan baik.

Apa Perbedaan Plasmolisis dan Deplasmolisis?

Plasmolisis dan deplasmolisis adalah dua proses yang berlawanan yang terjadi pada sel tumbuhan. Berikut adalah perbedaan utama antara keduanya:

  1. Plasmolisis:
    • Definisi: Plasmolisis adalah proses di mana sel tumbuhan kehilangan air dan sitoplasma serta membran sel menyusut dari dinding sel.
    • Penyebab: Terjadi ketika sel tumbuhan ditempatkan dalam lingkungan dengan larutan hipertonik (konsentrasi zat terlarut yang lebih tinggi daripada konsentrasi dalam sitoplasma sel).
    • Hasil: Sitoplasma berkontraksi dan membentuk celah antara membran sel dan dinding sel.
  2. Deplasmolisis:
    • Definisi: Deplasmolisis adalah proses kebalikan dari plasmolisis di mana sel tumbuhan mendapatkan kembali air setelah sebelumnya mengalami plasmolisis.
    • Penyebab: Terjadi ketika sel tumbuhan ditempatkan kembali dalam lingkungan dengan larutan isotonik atau hipotonik (konsentrasi zat terlarut yang sama atau lebih rendah daripada konsentrasi dalam sitoplasma sel).
    • Hasil: Sel tumbuhan menyerap air kembali, sitoplasma dan membran sel mengembang, dan sel kembali ke keadaan semula.
  3. Reversibilitas:
    • Plasmolisis: Plasmolisis dapat menjadi reversibel jika sel ditempatkan kembali dalam lingkungan dengan larutan isotonik atau hipotonik.
    • Deplasmolisis: Ini adalah proses yang secara alamiah bersifat reversibel karena melibatkan pemulihan sel setelah sebelumnya mengalami plasmolisis.
  4. Pentingnya Biologis:
    • Plasmolisis: Memberikan wawasan tentang bagaimana sel tumbuhan bereaksi terhadap perubahan konsentrasi larutan di sekitarnya dan bagaimana dinding sel bertindak sebagai penyangga terhadap kehilangan air.
    • Deplasmolisis: Menunjukkan kemampuan sel tumbuhan untuk beradaptasi dan memulihkan diri setelah mengalami stres osmotik.

Dengan kata lain, plasmolisis dan deplasmolisis merupakan dua tahap dalam respons sel tumbuhan terhadap perubahan konsentrasi larutan di sekitarnya, dan keduanya mencerminkan mekanisme yang penting untuk menjaga keseimbangan air dan kestabilan sel tumbuhan.